Login
To share your thoughts
Don't have an account?
Check your inbox
We just sent a link to your inbox. Click the link to continue signing in. Can’t find it? Check your spam & junk mail.
Didn't get a link?
Sign up
Ready to get started
Already have an account?
Check your inbox
We just sent a link to your inbox. Click the link to continue registering. Can’t find it? Check your spam & junk mail.
Didn't get a link?
Join Rappler+
How often would you like to pay?
Monthly Subscription
Your payment was interrupted
Exiting the registration flow at this point will mean you will loose your progress
Your payment didn’t go through
Exiting the registration flow at this point will mean you will loose your progress
JAKARTA, Indonesia — (UPDATED) Partai Amanat Nasional (PAN) meluruskan berita yang mengabarkan bahwa partai tersebut berlabuh dengan koalisi partai pendukung pemerintah, Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"PAN memutuskan untuk mendukung pemerintah, bukan bergabung sebagai anggota Koalisi Indonesia Hebat. PAN juga tetap mengapresiasi peran KMP selama ini sebagai mitra kritis pemerintah," kata Kepala Departemen Kominfo Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN Tengku Rizki Aljupri, Kamis, 3 September.
Sejak masa kampanye pemilihan presiden 2014, PAN tergabung dalam Koalisi Merah Putih, partai-partai pendukung calon presiden Prabowo Subianto yang ditemani oleh mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.
Kami menyatakan @Official_PAN bergabung dengan pemerintah. Ini sikap kami #demirakyat — ZULkifli Hasan (@ZUL_Hasan) September 2, 2015
Terkait mengapa PAN merasa perlu untuk secara terang-terangan menyatakan sikap mendukung pemerintahan Presiden Joko "Joko" Widodo, Rizki menyatakan bahwa situasi perekonomian belakangan ini yang menjadi alasan utamanya.
"Alasan utama PAN mendukung pemerintah adalah kondisi perekonomian bangsa yang saat ini sedang terpuruk. Semua elemen bangsa, termasuk PAN di dalamnya, perlu bersatu menghadapinya," katanya.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengungkapkan melalui akun Twitternya bahwa sikap PAN ini diambil setelah melalui proses diskusi internal bersama elemen PAN yang lain.
Diskusi panjang dilakukan di internal pengurus @Official_PAN. Bersama saudaraku sekjen @eddy_soeparno kami telah mengambil sikap #demirakyat — ZULkifli Hasan (@ZUL_Hasan) September 2, 2015
Presiden Jokowi pun mengapresiasi langkah yang diambil PAN.
"Saya sangat menghargai bergabungnya PAN dengan pemerintahan," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara sebagaimana dikutip oleh media.
"Itu tidak ada masalah. Itu hak politik PAN. Tapi kita (KMP) akan tetap berjalan. Tidak ada masalah dan kami tidak khawatir. Cita-cita kita bukan loyal pada kepentingan sesaat atau kelompok," katanya, Rabu 2 September.
Fadli juga mengingatkan bahwa meskipun dengan perkembangan ini telah terjadi pergeseran peta kekuatan politik di area legislatif, bukan berarti pemerintah dapat serta merta mengontrol parlemen.
BACA JUGA: