Moreno Soeprapto: Berpacu kencang di sirkuit Senayan

Muna Su'ud

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Moreno Soeprapto: Berpacu kencang di sirkuit Senayan
Ada kesamaan profesi lamanya sebagai pembalap dengan pekerjaan barunya sebagai anggota DPR. Tak hanya soal injak ‘gas’ atau bekerja dengan cepat, tapi inti keduanya adalah ‘teamwork’.

Ganteng, muda, dan masih lajang. Tiga kriteria ini menjadi hal yang paling menarik jika membicarakan mantan pembalap nasional Moreno Soeprapto. Sosoknya terkenal terutama di kalangan perempuan karena pernah berpacaran dengan dua aktris cantik yaitu Dian Sastrowardojo dan Julie Estelle. Namun, belum banyak yang tahu jika pria berusia 32 tahun ini punya magnet baru dalam dirinya. Kini ia menyandang status sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). 

Moreno resmi menjadi anggota dewan periode 2014-2019 setelah dilantik pada 1 Oktober lalu. Diusung Partai Gerindra, ia terpilih sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur V yang melingkupi wilayah Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu, setelah memperoleh sekitar 53 ribu suara. 

Jalan Moreno bertarung di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 tidaklah gampang. Sebagai pendatang baru, ia harus bersaing melawan sejumlah politikus senior dan anggota DPR incumbent seperti Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDI-P) Ahmad Basarah, dan politikus Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf. Namun, kerja keras dan “nama besar” memuluskan langkahnya melenggang ke Senayan. (BACA: 7 wajah baru selebriti di DPR)

“Pernah saat kampanye saya mikir, ngapain saya nemuin orang naik motor sampai malam-malam, ke desa-desa. Semangat sempat naik-turun. Tapi, alhamdulillah, akhirnya lolos,” kata Moreno saat disambangi di ruangan Fraksi Partai Gerindra, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/12), pekan lalu. 

Mantan pembalap Formula Asia ini antusias bercerita mengenai perjalanannya selama setahun terjun di dunia politik. Ia mengenang masa kampanye pileg yang menurutnya menjadi lahan belajar paling efektif mengenal “arena” barunya lima tahun ke depan. Sebab, meski menempuh kuliah Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Paramadina, Moreno mengaku tak pernah berpikir menjadi seorang politikus.

Moreno Soeprapto saat memenangi Formula BMW Asia Shanghai GP pada tahun 2004. Foto: Dok. Moreno Soeprapto

“Semua serba cepat. Dua bulan jadi anggota DPR, saya belajar banyak. Ada yang sama antara jadi pembalap dan anggota DPR, ini teamwork. Dulu balapan bukan hanya soal injak gas, tapi juga seluruh tim bekerja bagus. Sekarang juga begitu, jadi anggota DPR timnya bareng anggota, fraksi lain, pemerintah, rakyat, semuanya,” terangnya. 

Pertaruhan menuju Senayan memberi banyak pengalaman berharga bagi Moreno. Kini dia menjadi satu dari 73 anggota Fraksi Partai Gerindra di DPR. Selain tercatat sebagai anggota Komisi X, Moreno juga menjadi anggota Badan Legislasi (Baleg). “Sengaja pilih Baleg, biar terus belajar. Ini wajib diisi selama lima tahun ke depan,” kata dia tersenyum sambil menunjuk kepalanya. 

“Mantan atlet juga bisa di DPR, Senayan.” 

Mimpi di Senayan 

Di DPR, Moreno memilih duduk di Komisi X yang membidangi masalah pendidikan, olahraga, dan pariwisata. Pria kelahiran Jakarta, 14 November 1982, itu ingin memperjuangkan nasib para atlet yang menurutnya tingkat kesejahteraan dan masa depan mereka tidak terjamin. Padahal, banyak dari mereka telah menorehkan prestasi dan mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. 

“Pemerintah harus memberi support atlet maupun pelatihnya, di masa produktif maupun pasca produktif. Kalau bisa ada semacam dana pensiun buat mereka,” ucapnya. 

Moreno mengingatkan, pemerintah harus makin fokus membina potensi putra-putri terbaik sejak dini. Sebab, di tengah kemajuan teknologi, anak-anak muda lebih memilih bermain dengan gadget mereka daripada berprestasi di bidang olahraga. 

Pemerintah harus memberi support atlet maupun pelatihnya, di masa produktif maupun pasca produktif. Kalau bisa ada semacam dana pensiun buat mereka.
– Moreno Soeprapto

Tak hanya menyoal kesejahteraan para atlet dan generasi muda, Moreno juga ternyata jeli memahami aspek lain dari dunia yang digelutinya selama ini. Menurut dia, olahraga saat ini memiliki peran yang strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menambah devisa, dan diplomasi. Kombinasi olahraga, industri, dan pariwisata juga bisa menjadi peluang bisnis investasi asing ke Indonesia tanpa merugikan rakyat.  

“Contoh, otomotif roda dua dan roda empat secara regional maupun internasional, pasarnya di Indonesia. Bagaimana caranya kita bisa jadi tuan rumah kejuaraan dunia, atau mengirim putra-putri terbaik kita balap sepeda, motor, jet ski. Tentu juga cabang olahraga yang lainnya,” ujarnya bersemangat.  

Sekali saja Indonesia menggelar kejuaraan internasional, kata dia, berarti negara kita dianggap layak dikunjungi, aman, dan mumpuni sebagai penyelenggara. Pusat kegiatan pun tak harus melulu di Jakarta atau Bali, bisa di daerah-daerah di Pulau Sumatera atau Sulawesi.  

“Artinya infrastruktur juga harus mendukung. Efeknya, pertumbuhan ekonomi meningkat karena hotel, restoran, dan lainnya berkembang. Istilahnya, mau mancing ikan besar, ya harus bikin umpan yang ciamik,” cetusnya. 

Karena Prabowo Subianto 

Sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memang menjadi awal “pertemuan” Moreno dengan dunia politik. Menurut dia, Prabowo-lah yang langsung mengajaknya masuk ke partai berlambang kepala garuda itu di pertengahan tahun 2013 lalu. Tak lama setelah pertemuan itu, tekadnya pun bulat untuk mencalonkan diri menjadi anggota DPR.  

Sebagai pengagum Prabowo, Moreno ingat betul pertemuan pertamanya dengan mantan Komandan Jenderal Kopassus yang terjadi belasan tahun lalu. Sekitar tahun 2000-an, Moreno yang tak didampingi perwakilan pemerintah, menerima ucapan selamat dari Prabowo saat menjuarai kejuaraan balap di Malaysia. “Saat itu kami sempat ngobrol tentang potensi olahraga Indonesia di internasional,” kata dia. 

Hingga kini, Moreno masih mengagumi sejumlah pandangan pendiri partainya itu soal kebangsaan dan Tanah Air. “Beliau itu sangat visioner, nasionalis, disiplin. Jujur, kita memang perlu pemimpin yang seperti itu,” ujar pria yang pernah bercita-cita menjadi tentara itu.  

“Saya berharap sosoknya bisa turun di kadernya, karena partai tentu pasti ada regenerasi.”  

Pensiun membalap dan kehidupan pribadi

Pembalap Moreno Soeprapto meninggalkan masa kejayaannya untuk mengabdi sebagai anggota DPR RI. Foto oleh dok. Moreno Soeprapto

“Saya sudah pensiun,” kata Moreno tersenyum saat ditanya karirnya sebagai pembalap.  

Putra mantan pembalap nasional Tinton Soeprapto itu memulai karir membalap sejak usia 12 tahun.  

Pada 1994, ia menjuarai sejumlah kejuaraan Karting Rising Star di Tanah Air. Namanya pun mulai berkibar sebagai pembalap muda potensial, hingga tahun 2000 menjuarai Formula Asia National Championship.  

Pada tahun 2005, ia naik podium di posisi pertama saat mengikuti Asian F3 Championship promotion class, yang kemudian dianugerahi penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai “Atlet Pria Terbaik Tahun Ini”. Setelah mengikuti Asian F3 Pacific dan menduduki posisi ketiga pada 2007, karirnya di dunia balap internasional perlahan berhenti.  

Pensiun pada 2009, Moreno melanjutkan karirnya dengan terjun di dunia bisnis yang tak jauh dari dunia otomotif. 

Terbiasa di belakang kemudi dan hafal dengan mesin mobil-mobil keren, Moreno mengaku tidak mengoleksi mobil sport. Menurut dia, menjadi pembalap bukan berarti harus memiliki mobil yang harganya terbilang mahal itu.  

“Saya sudah lewat masanya. Kalau mau balap, ya tinggal ke Sentul. Kalau teman-teman mau ngebut ke sirkuit aja, aman, nggak ada tukang bakso nyebrang. Iya, nggak?,” ujarnya tertawa. 

Bahkan, meski koleganya sesama anggota DPR banyak yang mengendarai mobil mewah ke Senayan, Moreno lebih enjoy dengan mobil Kijang Innova putihnya. “Yang penting bagi saya itu ada TV kecil untuk nonton berita, AC, dan nyaman,” kata dia yang mengaku memiliki supir pribadi sejak menjadi anggota DPR. 

Lalu, bagaimana kehidupan pribadinya? Ditanya soal kedekatannya dengan mantan Putri Indonesia Nadine Chandrawinata, Moreno ogah menjawab dan hanya tersenyum misterius. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!