TNI AL temukan bangkai kapal selam Jerman di Laut Jawa

JAKARTA, Indonesia — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) telah menemukan bangkai kapal selam dari Jerman di dasar perairan Laut Jawa.

Penemuan tersebut diungkapkan oleh Komandan Pasukan Katak Mayor Yudo Ponco Ari, Kamis (11/12).

“Kami merencanakan sebuah ekspedisi kecil dari ketertarikan kami [akan sejarah kapal selam tersebut],” ujarnya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Koordinasi Maritim di gedung BPPT, Jakarta Pusat.

Oleh karena itu, Komandan Pasukan Katak mengirimkan sejumlah personel beserta dengan beberapa penyelam dari komunitas sejarawan dari Surabaya pada akhir Mei 2014.

“Kami berangkat dengan feri ke Karimun Jawa. Saat itu kami berlayar dari Karimun Jawa ke lokasi penyelaman dengan kapal kayu seluas 3,5 kali 10 meter,” ujar Yudo.

Regu penyelam tersebut menempuh perjalanan laut selama 10 jam, di mana akhirnya mereka akhirnya berhasil menemukan siluet sebuah kapal selam di kedalaman 25 meter dengan menggunakan alat.

“Ternyata, kapal ini tidak berada di atas karang. Jadi di kiri dan kanan kapal itu Laut Jawa yang sangat dalam,” ungkap Yudo. 

“Panjangnya hanya tersisa 30 meter dengan lubang di haluan. Kondisi bagian luarnya penuh dengan lubang-lubang dan lubang paling besar yang kami duga bekas tembakan torpedo.”

Tembakan torpedo tersebutlah yang diduga menenggelamkan kapal selam ini.

Adi Erlianto Setiawan, dari komunitas sejarah Roodebrug Surabaya, yang memimpin regu penyelam tersebut mengatakan bahwa kapal selam ini adalah salah satu dari dua kapal selam Jerman yang tenggelam di perairan Laut Jawa saat Perang Dunia kedua, yaitu U-168 dan U-183.

Namun, belum dapat diketahui dari dua kapal selam tersebut, mana yang ditemukan oleh TNI Angkatan Laut.

Secara keseluruhan ada enam kapal selam Jerman yang tenggelam di berbagai perairan Indonesia, yaitu U-859, U-196, U-537, dan UIT-23.

Kapal selam ini ditugaskan untuk mengamankan perairan Indonesia dan menyerang kapal-kapal musuh Jerman, seperti Inggris dan Yunani.

Kapal-kapal ini beroperasi di Lautan India dan berlabuh di Penang, Jakarta dan Surabaya.

Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Georg Witschel, mengatakan bahwa pihaknya berharap pemerintah Indonesia bisa terus menjaga kondisi bangkai kapal tersebut karena kapal tersebut merupakan properti Jerman. —Rappler.com