Meski anggun, Ibu Negara Iriana butuh penata gaya

Johana Purba

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Meski anggun, Ibu Negara Iriana butuh penata gaya

AFP

Ibu Negara manapun perlu penata gaya yang bisa mempresentasikan dia ketika berada di depan umum, begitulah dorongan dari para desainer terkemuka Indonesia untuk Ibu Negara Iriana Widodo.

 

Penampilan ibu Negara Iriana Widodo di acara pelantikan Presiden Joko “Jokowi” Widodo akhir Oktober lalu mengundang decak kagum. Kebaya oranye dengan model kutubaru dan konde model tekuk gelung tampak begitu klasik dan anggun khas wanita Jawa.

“Waktu dia keluar pas pelantikan, itu pas banget! Dia kelihatan banget pantas jadi Ibu Negara,” sebut desainer senior, Carmanita saat ditemui beberapa waktu lalu. Menurut Carmanita, gaya Iriana sangat mirip dengan almarhum Ibu Tien Soeharto. 

Adapun kebaya kutubaru oranye itu sendiri dipilihkan oleh Presiden Jokowi. 

Dalam kesehariannya, Iriana tampil sederhana, apa adanya. Namun benarkah Iriana boleh tetap menjadi dirinya sendiri ketika sudah menjadi Ibu Negara?

“Dia perlu penata gaya. Ibu Negara manapun perlu penata gaya yang bisa mempresentasikan dia ketika berada di depan umum. Sebagai ibu Negara, dia akan banyak tampil di muka umum,” Kata desainer Sebastian Gunawan.

Desainer berusia 47 tahun ini menjelaskan, tidak ada yang salah dengan gaya berpakaian Ibu Negara saat ini. Hanya saja masih bisa lebih disesuaikan. 

“Kalau dia mau blusukan, pakai atasan bahan kaus putih sudah pantas. Namun untuk acara kenegeraan, bisa berpenampilan resmi, misalnya kebaya nona Jakarta,” jelas Sebastian. 

Kebaya model encim, kata dia, mulai banyak ditinggalkan dan dimodifikasi di bagian penutup kepala. Karena Ibu Negara tidak berhijab, maka kerudung bisa dikenakan untuk acara tertentu.

Iriana Widodo mengenakan pakaian kerja sehari-sehari. File photo by AFP

Jika dilihat dari porsi tubuhnya, Iriana cocok mengenakan gaun model sack dress, tanpa banyak potongan sehingga terkesan mempertinggi bandannya. 

“Bisa juga menggunakan rok span, model Aline, baju terusan, atau paduan rok dan blus,” tambah Sebastian.

Carmanita sangat tertarik untuk mendadani Ibu Negara. “Mungkin saya akan bikinkan kebaya kutubaru dengan attachment bunga Shibori. Implementasinya sudah saya bayangkan, ada di kepala, cuma enggak bisa saya bilang ke kamu,” Kata Carmanita seraya tertawa kecil. 

Desainer asal Bandung ini sendiri baru merilis koleksi baru di ajang Jakarta Fashion Week bulan November lalu. Busana serba putih dengan aplikasi bunga shibori yang cantik dan cerah. 

“Dari busana koleksi saya, bisa dipadukan dengan bawahan songket dan selendang,” sebutnya. 

Busana pilihan Ibu Negara sangat beragam, inspirasinya dari sabang sampai merauke. Mulai dari kebaya, baju kurung, modifikasi kain songket, ulos, tenun, akan sangat cantik dikenakan. 

“Ibu Negara bawalah dirinya dengan mengenakan baju daerah disetiap kesempatan,” ucap Carmanita. 

Wajah Ibu Negara adalah representasi wajah Indonesia. “Dia mewakili gaya dan citra wanita Indonesi,” kata Sebastian

Lebih lanjut, Carmanita menambahkan, para ibu menteri dan isteri menteri juga ikut mengenakan pakaian bernuansa daerah dalam tiap kesempatan. 

“Paling penting, wanita suka lupa. Pakai baju apapun, namun rambut jangan digerai. Paling tidak dibuat rapi, bisa hanya diikat, cepol, atau bahkan dibikin tekuk gelung,” tandasnya. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!