Optimisme menemukan pesawat Air Asia QZ 8501 yang hilang

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Optimisme menemukan pesawat Air Asia QZ 8501 yang hilang

AFP

Indonesia berpengalaman menemukan lokasi pesawat Adam Air yang hilang 1 Januari 2007. Hilangnya pesawat Air Asia QZ 8501 adalah ujian bagi pemerintahan Jokowi-JK, untuk memenuhi harapan keluarga penumpang

 

Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo menunjuk Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memimpin operasi pencarian pesawat Air Asia dengan kode penerbangan QZ 8051 yang hilang dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura, Minggu pagi (28/12). Penunjukan itu disampaikan Presiden Jokowi saat berkunjung ke kantor pusat  Badan SAR Nasional, hari ini (29/12).

Tak lama kemudian, Saya mendapat informasi Profesor Mardjono Siswosudarmo, guru besar metalurgi Institut Teknologi Bandung, ikut bergabung dalam upaya pencarian pesawat naas itu.

Entah mengapa, saya optimistis tim gabungan beragam instansi yang kini dikoordinasikan Pak JK, bisa menemukan lokasi pesawat QZ 8501 yang membawa 162 penumpang dan kru. 

Kita berharap yang terbaik, serta keajaiban dari Allah SWT, atas nasib semua penumpang dan kru.  Apapun yang terjadi, menemukan di mana lokasi pesawat itu minimal bisa mengobati rasa penasaran dan ketidakpastian yang dialami keluarga penumpang dan kru. Juga menjawab pertanyaan publik soal kemampuan tim gabungan menemukan lokasinya.

MENUNGGU. Keluarga penumpang pesawat Air Asia QZ 8501 yang hilang pada Minggu, 28 Desember 2014 menunggu dalam ketidakpastian di Bandara Juanda Surabaya. Foto oleh Juni Kriswanto/AFP

Indonesia dan pengalaman pencarian pesawat Adam Air

Pak JK mengikuti semua proses pencarian pesawat Adam Air yang hilang di perairan Sulawesi, pada 1 Januari 2007. Saya ingat bagaimana Pak JK menyemangati tim pencari di lokasi. “Jangan sampai yang menemukan pertama kali justru Amerika,” kata Pak JK.

Bukan dimaksudkan untuk menolak bantuan asing, tapi mendorong semangat tim gabungan berbagai instansi, mulai dari Basarnas, TNI, KNKT, Polri sampai BPPT.

Profesor Mardjono menjadi tim penyelidik senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi, dan berperan penting dalam menemukan lokasi pesawat Adam Air. Butuh waktu delapan bulan dengan segala teknologi yang ada, sampai akhirnya kotak hitam pesawat ditemukan.

Pada tanggal 27 Agustus 2007, kotak hitam Adam Air ditemukan di perairan Majene, Sulawesi Barat. Kepada media massa, Profesor Mardjono menceritakan bahwa selain menemukan perekam data penerbangan, timnya juga menemukan perekam suara kokpit di kedalaman laut 2.000 meter.

Saat itu Indonesia dibantu oleh kapal khusus Amerika Serikat yang ditempatkan di Filipina. Kapal itu memiliki teknologi sonar dan hydrophone untuk menangkap Underwater Locator Beacon atau pinger. “Alat itu menempel pada black boxes dan memancarkan terus menerus suara ping, ping, ping selama 30 hari. Nah dari itu ditangkap,” papar Mardjono, sebagaimana dikutip Liputan6.com. 

Kapal Baruna Jaya milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ikut juga dalam upaya pencarian pesawat Adam Air.

PANTAU. TNI terus memantau dan melacak kondisi Pesawat Air Asia QZ8501, yang hilang pada Minggu, 28 Desember 2014. Foto oleh Juni KRISWANTO/AFP PHOTO.

Mungkinkah nasib Air Asia QZ 8501 bisa ditemukan seperti Adam Air?

Dalam kasus Air Asia QZ 8501, nuansa optimistis lebih besar. Menurut Menteri Koordinator Maritim Indroyono Soesilo, perairan di sekitar Bangka Belitung tergolong landai. Di kawasan ini diduga letak hilangnya pesawat.

Lagi-lagi pemerintah akan mengandalkan  Kapal Baruna  Jaya. Plt Kepala Badan Keamanan Laut Laksdya TNI DA Mamahit menyebut bahwa kedalaman perairan itu sekitar 40 meter saja. Dengan demikian teknologi Baruna Jaya atau kapal yang memiliki sistem sonar lainnya dapat melakukan pencarian.

Kemarin sore saat jumpa pers bersama Wapres JK, Kepala BasarNas Marsekal Madya FHB Sulistyo mengatakan, ada dua kesulitan dalam pencarian pesawat Air Asia. Yang pertama adalah cuaca, yang kedua kalau kedalaman lebih dari 200 meter.  Perlu peralatan khusus. Jika benar apa yang disampaikan Menko Maritim hari ini, berarti tinggal faktor cuaca. 

Jika benar juga, maka semoga kekuatiran yang digambarkan pihak Australia sebagaimana dalam tulisan ini tidak terjadi.

Sulitnya menemukan lokasi pesawat yang hilang meskipun menggunakan teknologi canggih. Australia memimpin pencarian pesawat Malaysia Airlines MH 370 yang hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, Maret tahun ini. Sampai kini belum ditemukan jejak lokasi MH 370.

Gumpalan minyak yang belum terverifikasi

Siang tadi sempat beredar kabar via media bahwa pesawat P3 Orion milik Australia yang ikut membantu proses pencarian, menemukan serpihan dan larutan minyak di perairan Pulau Belitung.  Sejumlah media mengutip informasi itu, termasuk kantor berita asing. 

Saya mengontak Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya Didiet Herdiawan. Ketika saya telpon siang tadi dia sedang rapat di Basarnas. Dia menyambungkan saya dengan Letkol Mursjid.  Hasil percakapan saya pasang di status Facebook, dan saya sampaikan di sini:

“I just call Navy Deputy Chief of Staff Admiral Didiet Herdiawan who are in the middle on the hectic meeting in Search and Rescue Agency HQ. I was trying to seek confirmation on the news that Australian Orion had spotted debris in search zone of ‪#‎QZ8501. Not only debris but also oil spills.

Pak Didiet put me to speak with Letkol Mursjid, the one who in charge on operational basis. According to Pak Mursjid, one of Navy vessel, Kapal AL Manau, had search until 16 miles to northwest Belitung Island Sea. “The mission just finished, lead by Capt Aan, and they DID NOT found anything. Not debris, nor oil spills”.

So, that was my 2 cents for today’s #QZ8501 coverage.

I really hope that the SAR team will find the air plane soon. Hope for miracle from God. Insyaallah”.

Kemarin sore, saya juga menelpon Pak Jusuf Kalla saat beliau menuju kantor Basarnas. Ini hasilnya, sebagaimana saya sampaikan juga melalui Facebook :

I just call Pak Jusuf Kalla, Vice President. He is on the way to National Rescue Agency Office (BASARNAS) in Kemayoran Jakarta. He will monitor Search and Rescue Process on the missing ‪#‎QZ8051. He got first info from tv this morning after doing sport. Then he call Minister of Transportation Jonan who are in Surabaya.

According Pak JK, BASARNAS will lead and coordinate the concerted effort included support ftom agencies and neighbour country such as Spore.

Pak JK : we have to carefully verify all information included the information about “plane crash found in Belitung Timur Sea”, as reported by some of media outlets. Not yet confirmed.

Pak JK have not communicate with President Jokowi so far.

Pak JK also chair of Indonesia Red Cross.

Ya, saya tergoda untuk mencoba melakukan konfirmasi atas informasi yang simpang-siur kendati itu disampaikan media arus utama.  Fungsi wartawan di era digital, sebagaimana dikatakan Bill Kovach dan Tom Rosenstiel di buku BLUR: How To Know What’s True in The Age of Information Overload, adalah sebagai kurator. Membantu publik memilih dan mendapatkan informasi yang kredibel.

Musibah hilangnya pesawat Air Asia QZ 8501 adalah sebuah ujian di awal pemerintahan Jokowi-JK.  Sejauh ini saya melihat duet pemimpin melakukan langkah taktis dan sistematis untuk mengkonsolidasikan semua kekuatan dan kemampuan yang ada untuk menemukan pesawat ini.  Dukungan moril masyarakat juga tinggi, dan itu membuat bos Air Asia Tony Fernandez merasa terharu.

Komunikasi publik pihak yang terkait sejauh ini saya anggap jauh lebih baik dibandingkan penanganan komunikasi publik saat musibah yang menimpa MH 370.

Saya optimistis. Dan semoga perasaan ini terbukti benar.-Rappler.com

Uni Lubis, mantan pemimpin redaksi ANTV, nge-blog tentang 100 Hari Pemerintahan Jokowi. Follow Twitter-nya @unilubis dan baca blog pribadinya di unilubis.com.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!