Khairunisa: Pramugari AirAsia itu calon sarjana hukum

Muna Su'ud

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Khairunisa: Pramugari AirAsia itu calon sarjana hukum
Pramugari Nisa janji pulang tanggal 6 Januari 2015.

PALEMBANG, Indonesia — Hampir dua tahun menjadi pramugari AirAsia, Khairunisa Haidar Fauzi mempunyai dua rencana besar di tahun 2015.

Pertama, ia harus lulus masa percobaan dan melanjutkan kontrak kerjanya sebagai pramugari di maskapai penerbangan Malaysia itu. Kedua, ia ingin menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri), Sumatera Selatan.

“Adek cuti kuliah selama dua tahun. Setelah jadi pegawai permanen, jam terbang agak berkurang, dia bertekad menyelesaikan kuliahnya. Dua-duanya harus bisa, entah bagaimana nanti membagi waktunya, dia yang tahu,” kata Farida, bibi Khairunnisa, saat dijumpai Rappler di Palembang, Senin, 29 Desember 2014.

Farida bercerita tentang keponakan kesayangan yang akrab dipanggil Adek atau ‘Cek Anis’ di keluarga besarnya itu. Ia dipanggil Adek karena merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Haidar Fauzi dan Rohana. Namun di kalangan teman kuliahnya, ia biasa dipanggil Nisa.

Menurut Farida, sejak kecil keponakan yang sangat dekat dengannya itu memang bercita-cita ingin menjadi pramugari. Setamat sekolah dari SMA Negeri 6 Palembang, Khairunisa sebenarnya berencana melanjutkan sekolah pramugari di Yogyakarta. Namun, karena anak perempuan satu-satunya, sang ibu tercinta memintanya untuk meneruskan kuliah di Palembang saja.

“Adek nurut karena memang sangat dekat dengan Ibu. Akhirnya dia memutuskan kuliah di Unsri dan diterima di Fakultas Hukum pada tahun 2009,” ujarnya.

Nekad jadi pramugari

“Setelah diterima, Adek langsung training di Malaysia beberapa bulan di awal 2013. Mungkin jalannya memang jadi pramugari. Meski begitu, dia tetap ingin menyelesaikan kuliah hukumnya, karena tinggal skripsi,” kata perempuan berusia 40 tahun ini.Meski sudah berkutat dengan diktat Hukum Tata Negara, rupanya cita-cita sejak kecil itu belum juga luntur dari angan Khairunisa. Saat AirAsia membuka lowongan untuk pramugari di penghujung 2012, Khairunisa yang saat itu tinggal menyelesaikan skripsi, mencoba peruntungan. Tak dinyana, ia lolos setelah mengikuti tes seleksi beberapa bulan.

Sejak bergabung bersama maskapai penerbangan negeri jiran itu, sifat Khairunisa tak berubah. Malah ia semakin royal kepada keluarga besar ibunya yang memiliki 9 saudara. Setiap pulang dari perjalanan dinas, perempuan 22 tahun itu selalu membawakan oleh-oleh, tidak hanya untuk ayah, ibu, atau kakaknya, tapi juga bibi, uwak, dan sepupu-sepupunya. Yang jelas, kata Farida, bekerja bagi Khairunisa benar-benar didedikasikan untuk keluarga.

“Setiap pulang, Adek pasti ngajak makan bareng ibu dan keluarganya, terserah mau di mana, dia yang bayarin. Bahkan saya diajak belanja perlengkapan rumah ke swalayan, pulangnya masih disangoni lagi uang. Dia bilang, ‘Maaf Cik Ida (Tante Ida), cuma bisa ngasih segini,’. Padahal lumayan banyak,” kata dia tersenyum mengenang.

Kepulangan Khairunisa berikutnya, setelah mudik ke Palembang akhir bulan November lalu, direncanakan awal bulan Januari 2015. Kepada ibu, kata Farida, dia berjanji akan kembali pulang pada tanggal 6 Januari. Si bungsu yang tak pernah lupa menelepon ibunya setiap akan berangkat terbang itu, berencana memberikan surprise party untuk kakaknya. “Kakaknya yang paling tua ulang tahun tanggal 7 Januari, jadi dia sudah beli tiket pulang tanggal 6. Dia benar-benar anak baik,” ujar adik bungsu ibu Khairunisa menutupi duka dengan selalu tersenyum.

Rajin berkurban

Foto pramugari AirAsia QZ8501 Khairunnisa dipajang di posko Crisis Center, Bandara Juanda Surabaya. Foto oleh Kartika Ikawati/Rappler

Menjadi awak sebuah maskapai penerbangan internasional, bukan hanya kebanggaan bagi Khairunisa, tapi juga mengejar cita-cita. Semasa mengikuti proses seleksi pramugari AirAsia, Khairunisa bernazar. Jika lulus, ia akan menyembelih kambing sebagai wujud syukur.

“Setelah lolos, nggak lama dia langsung ‘membayar’ nazarnya. Gaji pertama langsung dibelikan kambing dan diberikan ke masjid terdekat,” kata Farida.

Menurut dia, Anis memang tak pernah perhitungan soal rezeki. Perempuan kelahiran Palembang, 11 Mei 1992, itu tak pernah takut jika gajinya habis karena mentraktir atau membelikan sesuatu untuk keluarga besarnya. “Jika disinggung soal itu, Anis hanya menjawab santai, “Nggak apa-apa, kan bulan depan Adek gajian lagi,” ujarnya menirukan kalimat Khairunisa.

Farida kembali teringat kemurahan hati keponakannya itu. Lebaran Idul Adha 1435 H pada bulan Oktober yang lalu, Khairunisa kembali berkurban kambing. Tapi kurban itu ia peruntukkan atas nama sang ayah, Haidar Fauzi. Lalu, tahun depan ia pun berencana kembali berkurban, tetapi lebih besar.

“Dia mau berkurban sapi untuk semua anggota keluarganya, kan ada lima orang. Tapi dia mengajak saya, bilangnya ‘Cik Ida juga ikut kami berkurban ya’,”.

Curhat ke sahabat

Belum merampungkan kuliah hukumnya di Unsri ternyata masih menjadi beban pikiran Anis. Kepada sahabatnya Wike Mustika, ia banyak bercerita mengenai keinginannya untuk menyelesaikan skripsi dan menyandang gelar sarjana hukum secepat mungkin. Bahkan jika tak bisa selesai di Unsri, Anis berniat pindah kuliah ke Surabaya, tempat ia menetap saat ini.

“Dia sempat tanya bagaimana kalau pindah kuliah ke Surabaya, nilainya ditransfer karena sayang sudah tinggal skripsi dan nilainya cukup bagus. Saya cuma bisa tanya, apa benar mau lanjut, karena pekerjaannya yang sekarang kan juga bagus,” kata teman Anis dari SMP hingga kuliah di Fakultas Hukum Unsri itu.

Sebab, setahu Wike, Anis menikmati pekerjaan sebagai pramugari meski terbilang sibuk. Namun, ia tak pernah mengeluh kecapaian. Jika pulang ke Palembang, sahabatnya itu selalu menyempatkan untuk mengajak bertemu Wike dan teman lainnya. “Ia berjanji pulang tanggal 6 Januari dan mengajak bertemu. Cek Anis, cepatlah pulang,” ujarnya berharap. —Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!