Orangutan dan dua bayi kembarnya dilepasliarkan ke hutan Aceh

Nurdin Hasan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Orangutan dan dua bayi kembarnya dilepasliarkan ke hutan Aceh

AFP

Kelahiran orangutan kembar merupakan sesuatu yang jarang terjadi dan pertama di dunia dari kedua induknya yang sama-sama buta.

BANDA ACEH, Indonesia – Seekor orangutan betina yang sebelumnya buta dan dua bayi kembarnya dilepasliarkan ke kawasan hutan konservasi Jantho, Kabupaten Aceh Besar, di Provinsi Aceh, Senin (5/1).

Genman Suhefti Hasibuan, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, mengatakan, induk orangutan yang diberi nama Gober bersama dua bayinya telah berada di kandang dekat kawasan konservasi Jantho, sekitar 80 kilometer tenggara ibukota Banda Aceh, sejak dua minggu lalu.

“Sebelum dilepasliarkan memang harus ditempatkan di kandang untuk sosialisasi dan menyesuaikan dengan kondisi hutan,” katanya.

Menurut Genman, ketiga orangutan itu perlu perlakuan khusus karena Gober saat diselamatkan di daerah Langkat, Provinsi Sumatera Utara, dalam kondisi buta, pada 2011. Kemudian, Gober mendapat perawatan dari tim dokter di pusat rehabilitasi Sumatran Orangutan Conservation Program (SOCP) Sibolangit, Sumatera Utara.

Gober yang kini berumur 24 tahun melahirkan bayi kembar ketika berada di pusat rehabilitasi SOCP pada awal 2012, katanya, seraya menambahkan, ketiga orangutan itu dalam kondisi sehat saat dilepasliarkan.

“Nanti tim SOCP dan BKSDA akan terus memantau perkembangan Gober dan kedua anaknya,” jelas Genman, yang menambahkan bahwa Gober sudah dapat melihat. 

Direktur SOCP, Ian Singleton hendak dikonfirmasi beberapa kali melalui telepon selulernya, tapi tidak aktif.

Tetapi, dalam media briefing tentang rencana pelepasan Gober dan dua anaknya yang dikeluarkan SOCP, beberapa waktu lalu, disebutkan bahwa induk jantan kedua bayi orangutan kembar itu juga buta.

Kedua bayi yang kini berumur tiga tahun. Yang berjenis kelamin jantan diberi nama Ganteng, sedangkan satu lagi berkelamin betina dengan nama Ginting.

“Kelahiran orangutan kembar merupakan sesuatu yang jarang terjadi dan pertama di dunia dari kedua induknya yang sama-sama buta,” tulis media briefing itu.

Genman menyebutkan sejak program pelepasan orangutan di kawasan hutan Jantho dimulai pada 2011 silam, telah 50-an ekor satwa liar yang dlindungi itu dilepaskan.

“Dari hasil pemantauan, tingkat keberhasilannya lebih dari 90 persen, tapi sejauh ini belum ada yang berkembang biak,” katanya seraya menambahkan kawasan Jantho itu sebelumnya pernah menjadi habitat orangutan.

Sebelum kawasan hutan itu dijadikan sebagai lokasi pelepasan orangutan lebih dulu dilakukan pengkajian mendalam oleh para ahli flora dan fauna, kata Genman sambil menyebutkan, di kawasan konvervasi itu mampu menampung 200-an orangutan.

“Sebelum pelepasan orangutan ke hutan Jantho dilakukan, memang tidak ditemukan adanya habitat orangutan di situ, tetapi memang dulu pernah menjadi tempat hidup satwa tersebut,” katanya.

Menurut dia, jumlah orangutan yang ada di seluruh Aceh diperkirakan antara 4.000 hingga 5.000 ekor, terbanyak terdapat di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. –Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!