Filipino comic strips

Let’s Wear Local: Tren busana 2015 ‘made in Indonesia’

Johana Purba

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Let’s Wear Local: Tren busana 2015 ‘made in Indonesia’
Kolaborasi antara desainer dan pengrajin kain lokal tidak hanya menggerakkan ekonomi kecil, namun mengangkat kekayaan budaya Indonesia di mata internasional.

Yuk, intip gaya busana yang bakal ngetren tahun depan: Diprediksi akan bertemakan made in Indonesia. Ya, desainer-desainer Indonesia kian kreatif dalam mengelola kain-kain dari seluruh negeri menjadi koleksi busana yang cantik. 

Kolaborasi antara desainer dan pengrajin kain dari seluruh dunia tidak hanya menggerakkan ekonomi kecil, namun mengangkat kekayaan budaya Indonesia di mata internasional.

Made in Indonesia, sebuah tren busana di tahun 2015 ini akan membanggakan karya putra-putri Indonesia dengan kualitas internasional.

Sejumlah selebriti pun mulai menggagas label busana sendiri dengan inspirasi kekayaan kain Indonesia. Ada desainer Didiet Maulana dengan Ikat Indonesia; Iwet Maulana dengan kreasi batiknya, Tik Prive; penata busana Chitra Subijakto menggagas Sejauh, sebuah koleksi busana batik kontemporer. 

Ada juga pemain lama macam Obin, Oscar Lawalata, dan Carmanita yang sudah lama menggeluti kain tradisional.

Untuk lebih mempopulerkan kreasi busana made in indonesia, 5asec dan sejumlah desainer muda Indonesia menggagas kampanye #letswearlocal. Silahkan gunakan hashtag tadi di akun media sosial jika kamu tengah menggunakan busana dengan kain tradisional indonesia atau buatan label/desainer indonesia.

“Kita ingin share ke masyarakat Indonesia, ‘Yuk kita bangga dong pakai busana Indonesia’,” ujar Fian Asfianti, kepala pemasaran 5asec Indonesia saat konferensi pers Let’s Wear Local di Jakarta, Selasa (20/1).

“Dengan kampanye Let’s Wear Local, kita sama sama mengembangkan industri dan busana lokal kita agar makin maju,” lanjut Fian.

Berikut adalah beberapa desainer yang dengan bangga mengolah kain tradisional Indonesia.

1. IKAT Indonesia

Desainer Didiet Maulana saat diwawancarai pada konferensi pers Let’s Wear Local di Jakarta, Selasa (20/1). Foto oleh Johana Purba

Desainer Didiet Maulana sudah empat tahun membangun brand IKAT Indonesia, sebuah kreasi busana dengan menggunakan kain tradisional macam tenun ikat. 

Sejak awal Didiet tahu bahwa dia perlu tim yang kiat untuk mempromosikan kreasi busana lokal. 

“Dulu susah cari produsen kain lokal, kita juga harus cari demand anak muda untuk pakai. Saya pikir akan seru kalau trennya ke anak muda. Saya ajak teman-teman artis yang punya pengaruh besar ke masyarakat. Hasilnya ada banyak artis yang bangga menunjukkan brand lokal,” cerita Didiet.

Kini karya Didiet mulai dikenal di dunia fesyen tanah air. Tenun punya tempat di hati fashionista Indonesia dan juga dunia. 

2. Sejauh

Penata gaya Chitra Subjiakto melansir label Sejauh, sebuah kreasi busana dan aksesori yang menggunakan kain batik bermotif khusus. Chitra bekerjasama dengan pengrajin lokal untuk membuat koleksi yang dekat di hati. Kain yang digunakan diproses secara natural dan dapat digunakan dengan berbagai cara. 

Batik Sejauh dibuat dengan tangan, cetak, dalam warna-warna indigo yang kalem dan print bernuansa alam. Koleksi Sejauh diantaranya kain pagi/sore yang terinspirasi zaman pendudukan Jepang, kain kepala/badan, bahkan mangkuk mie antik dan pembungkusnya.

 

3. TIK

Presenter Iwet Ramadhan jatuh cinta pada batik karena “warisan keluarga”. Orang tuanya selalu memasukkan batik dalam kehidupan berbusana sehari-hari. Berangkat dari nostalgia itu, Iwet kemudian menggagas label TIK. Dunia busana dipilih Iwet untuk mengenalkan, mempopulerkan, sekaligus melestarikan kain batik tradisional Indonesia dengan cara yang sangat modern. Iwet menggunakan batik dalam busana sehari-hari macam kaus, ataupun koleksi TIK Prive yang lebih formal. Beberapa waktu lalu, Iwet meluncurkan koleksi TIK Prive yang menggandeng desainer tamu, penyanyi Andien. 

4. Obin

Desainer Obin, nama asli Josephine Komarra, buktikan kain tradisional bisa tampil trendy. Foto oleh binhouse.com

Desainer senior Obin terus konsisten mengembangkan kain-kain asli Indonesia. Beberapa waktu lalu dia menggelar pegelaran busana bertajuk “Saya Indonesia”. Koleksi yang apik, kaya, dan memberi ide penggunaan kain tradisional dalam kehidupan sehari-hari oleh macam-macam karakter. Secara kolektif, ini adalah tentang fashion & family, tentang keluarga Indonesia dalam busana. Obin membuktikan bahwa kain-kain tradisional Indonesia bisa tampil funky dan trendy.

5. Oscar Lawalata

Desainer Oscar Lawalata menggandeng desainer perhiasan asal Belanda Mada Van Gaans untuk mempresentasikan koleksi “Ceremony of Java”. Oscar terinspirasi oleh ritual upacara yang umum dilakukan masyarakat Jawa. 

Terkhusus untuk upacara di keraton, The Ceremony merupakan warisan masa lalu yang ditampilkan dalam serangkain kekuatan filosofi fesyen dalam bentuk visual, terinspirasi dari penari Bedoyo. Nuansa magis begitu terasa saat presentasi koleksi tersebut. Namun lebih dari itu, Oscar membawa batik ke level lain, keanggunan yang membius. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!