Ibu rumah tangga tewas diamuk gajah di Aceh

BANDA ACEH, Indonesia – Husna, seorang ibu rumah tangga berusia 38 tahun di Desa Musarapakat, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, Sabtu (24/1) malam, tewas di tempat akibat diamuk kawanan gajah Sumatera yang menyerbu rumah korban.

Kejadian naas yang menimpa Husna terjadi sekitar pukul 21.00 waktu setempat saat korban bersama suaminya, Fadli, 52, dan putra mereka berusia empat tahun, Mudawali, sedang beristirahat di rumah mereka dalam kebun yang berjarak sekitar 300 meter dari perkampungan penduduk.

“Tiba-tiba datang sekawanan gajah liar yang diperkirakan empat ekor ke halaman rumah petani itu,” tutur Mukhtar, Camat Rime Gayo, melalui telepon seluler yang dihubungi dari Banda Aceh, Minggu (25/1).

Suami korban bilang kepada istrinya untuk tetap berlindung dalam rumah. Tapi, tiba-tiba kawanan gajah itu mulai menggoyang-goyang rumah mereka yang terbuat dari papan. Karena takut, Husna segera menggendong putranya dan berusaha menyelamatkan diri dengan keluar rumah melalui pintu belakang.

Dia bermaksud pergi ke perkampungan penduduk. Tetapi, naas baginya di tengah jalan, Husna yang menggendong putranya dihadang kawanan gajah lain. Sedangkan suaminya keluar dari pintu depan setelah melihat tidak ada gajah di halaman. Dia berhasil mencapai perkampungan.

Setelah dicari, Fadli tak menemukan istrinya di kampung. Lalu, dia melaporkan kepada penduduk. Dalam kekhawatiran, enam penduduk coba mendatangi kawasan sekitar rumah Fadli. Saat mencapai sekitar 100 meter dari rumah Fadli, mereka mendengar tangisan bayi dalam keheningan malam. Segera didatangi sumber tangisan dan mereka menemukan Mudawali di pinggir jalan kebun.

“Warga segera membawa Mudawali ke Puskesmas karena mengalami luka di bagian kepalanya. Mungkin luka itu akibat terlempar dari gendongan ibunya sekitar enam meter saat korban diamuk kawanan gajah,” kata Mukhtar.

Setelah luka Mudawali diobati di Puskesmas, kabar amukan gajah segera beredar di kalangan warga setempat. Di antara mereka ada yang melaporkan kepada Mukhtar dan polisi setempat melalui telepon seluler.

Mukhtar segera pulang ke rumahnya untuk mengambil mercon. Dia bersama dua anggota Polisi Sektor (Polsek) Pintu Rime Gayo mendatangi lokasi yang berjarak sekitar 20 kilometer. Ketiganya tiba di Desa Musarapakat, sekira pukul 23.30 WIB.

Kemudian, Mukhtar mengajak 20 warga untuk mencari Husna. Dalam kegelapan malam, dengan mengandalkan senter, mereka memanggil-manggil Husna sambil sesekali melepaskan tembakan mercon untuk mengusir kawanan gajah.

Setelah dicari di sekitar lokasi Mudawali ditemukan, mereka akhirnya menemukan Husna yang sudah tidak bernyawa lagi, dengan kondisi sangat mengenaskan. Mayat Husna ditemukan sekitar enam meter dari lokasi Mudawali diselamatkan.

Jenazah korban segera dievakuasi ke Puskesmas setempat. Lalu, pada Minggu (25/1) dinihari, sekitar pukul 3.00 WIB, jenazah korban dibawa ke kampung asalnya di Desa Nosar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.

Mukhtar mengatakan bahwa kawanan gajah sudah sangat sering mengganggu warga pedalaman Aceh itu. Ia mengaku pihaknya sudah melaporkan kepada pihak terkait agar segera mengatasi gangguan gajah di Pintu Rime Gayo, tapi sejauh ini belum ada tindakan nyata untuk mengusir kawanan gajah yang kerap masuk ke perkampungan warga.

Kejadian yang menimpa Husna adalah kasus ketiga yang terjadi di Pintu Rime Gayo dalam enam bulan terakhir. Pada 26 November lalu, seorang petani, Hasan Basri, 48, tewas mengenaskan akibat gajah yang mengamuk di Desa Musara Pakat. Sebelumnya, pada 6 Agustus 2014, seorang warga Musara Pakat, Firmansyah, 40, juga tewas diamuk gajah saat korban sedang bekerja di kebunnya. –Rappler.com