Prabowo temui Jokowi, ada apa?

ATA

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Prabowo temui Jokowi, ada apa?

AFP

Prabowo sampaikan dukungan kepada pemerintah, Jokowi minta jangan dikejar-kejar soal Budi Gunawan.

 

BOGOR, Indonesia [UPDATED] — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang juga mantan calon presiden, Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Istana Bogor, Kamis (29/1).

Prabowo, yang mengenakan batik berwarna cokelat, mengatakan bahwa kunjungan ini adalah dalam rangka silaturahmi dengan Jokowi.

“Dalam rangka silaturahmi. Jadi waktu beliau mau dilantik, beliau datang ke rumah saya, saya belum sempat datang ke tempat beliau,” kata Prabowo kepada wartawan seusai pertemuan.

“Terus saya minta waktu ketemu beliau. Beliau juga ingin ketemu saya,” lanjutnya.

Ini adalah pertemuan pertama Prabowo dan Jokowi setelah pelantikan Jokowi pada 20 Oktober 2014. (BACA: Akhir drama politik? Jokowi dan Prabowo janji bangun Indonesia)

Jokowi mengunjungi Prabowo setelah bersaing ketat sepanjang kampanye pemilihan presiden lalu di kediaman keluarga Prabowo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 17 Oktober 2014. 

Singgung kisruh KPK vs Polri

Usai bertemu Jokowi, Prabowo menggelar konferensi pers. Ia  mengaku membicarakan ihwal Pencak Silat Indonesia.

“Saya baru saja dipilih kembali sebagai Presiden Federasi Pencak Silat Dunia. Terakhir di Phuket, Thailand, Indonesia jadi juara umum,” katanya saat menggelar jumpa pers. .

“Setiap presiden adalah pendekar pencak silat Indonesia,” lanjut Prabowo. 

”Saya yakin [Jokowi] utamakan kepentingan rakyat di samping yang lain, dan akan pilih yang terbaik untuk kepentingan bangsa”

Saat ditanya wartawan ihwal kisruh KPK vs Pori, Prabowo mengaku ia sempat membicarakannya dengan presiden. “Jadi kita singgung sebentar komitmen beliau untuk perkuat dan jaga semua institusi negara. Saya dukung baik Polri dan KPK sama-sama penting, sama-sama harus dijaga bersama,” terang Prabowo.

Ia juga telah mengatakan pada Jokowi, bahwa semua pihak sepakat akan menghormati apapun keputusan yang diambil oleh presiden, sebagai pemegang mandat rakyat.

“Saya yakin beliau utamakan kepentingan rakyat di samping yang lain, dan akan pilih yang terbaik untuk kepentingan bangsa,” katanya. 

Sementara itu Jokowi menolak berkomentar lebih jauh perihal pertemuannya dengan mantan rival terberatnya. “Kan tadi sudah disampaikan semuanya oleh Pak Prabowo. Saya kira, pertama, tadi beliau sampaikan berikan dukungan penuh pada pemerintah yang sekarang,” ucap Jokowi.

 

Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo saat adakan pertemuan di kediaman keluarga Prabowo di Jakarta Selatan, 17 Oktober 2014. Foto oleh AFP

Mengenai kasus Budi Gunawan, jawaban Jokowi sama seperti sebelumnya. “Kita ini harus hormati proses hukum. Sekarang ada proses praperadilan, ya semua harus dihormati. Tidak mungkin saya intervensi ke sana. Jadi ditunggu,” tegasnya.

Ia mengakui bahwa ia sudah menerima rekomendasi dari Tim 9 dan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), namun menghimbau untuk tidak mendorongnya segera mengambil keputusan. “Masukan dari Tim 9 ada, dari Wantimpres ada. Sudah saya tampung. Tapi jangan dikejar-kejar,” pintanya.

Jokowi ambil sikap?

Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandez menilai pertemuan Jokowi dan Prabowo hari ini adalah suatu bentuk gertakan kepada PDI-P dan Partai Nasional Demokrat yang dianggap ikut campur dalam urusan Budi Gunawan.

“Cara Jokowi melakukan pertemuan dengan Prabowo untuk menggertak sebagian elite PDI-P. Jokowi bisa saja bermanuver dengan partai lain bila PDI-P terus mengganggu kinerja pemerintahan,” kata Arya seperti yang dikutip dari Suara Pembaruan.

Pertemuan ini, menurut Arya, terutama ditujukan kepada PDI-P agar mendukung pemerintahan Jokowi. Sebelumnya diberitakan bahwa Ketua Tim Konsultatif Independen, atau yang biasa disebut Tim 9, Syafii Maarif mengatakan ada partai yang menekan Jokowi dalam soal Budi Gunawan. Tapi Syafii enggan menyebut partai yang dimaksud.

Secara partai tempat Jokowi bernaung, PDI-P merasa memiliki hak untuk mengatur Jokowi, tapi pertemuan ini, lanjut Arya, menunjukkan bahwa ada kemungkinan Jokowi membangun koalisi baru demi pemerintahan yang pro-rakyat. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!