Menteri Rachmat Gobel keluarkan pernyataan kontroversial lagi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menteri Rachmat Gobel keluarkan pernyataan kontroversial lagi
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel kerap menuai kritik dengan berbagai pernyataan dan kebijakan kontroversial. Yang terbaru adalah ketika dia menyatakan bahwa pakaian impor menularkan penyakit, termasuk HIV.

JAKARTA, Indonesia – Menteri Perdagangan Rachmat Gobel kembali memancing kericuhan di dunia maya setelah dia menyatakan bahwa pelarangan impor pakaian bekas bukan saja untuk melindungi produk dalam negeri, tapi juga untuk mencegah penularan penyakit.

Bukan pertama kalinya Rachmat mengutarakan bahwa pakaian bekas menularkan penyakit.

 “(Penyakit) kulit, bisa kena HIV. Beneran, itu sudah ada hasil laboratoriumnya,” kata Rachmat seperti dikutip sebuah media online, di gedung DPR Selasa, 3 Februari 2015.

Gobel mengancam tidak akan segan-segan membakar pakaian bekas yang diselundupkan masuk ke Indonesia, dan akan bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan untuk mencegah penyelundupan.

Pernyataan kontroversial Rachmat soal HIV mengundang kemarahan di jagad maya. Banyak pengguna Twitter mengkritik Rachmat atas pernyataannya tersebut.

Tak lama setelah ucapannya menimbulkan reaksi negatif, Rachmat segera mengklarifikasi ucapannya yang sudah tersebar di banyak media.  

Namun akibatnya tak terhindarkan. Kritik tetap berdatangan dari pengguna Twitter.

 

Tak sekali dua kali Rachmat menggegerkan jagad maya

Setidaknya ada dua pernyataan dan dua kebijakan Rachmat yang membuat orang mengerutkan kening..

Akhir tahun lalu, pemerintah memutuskan menghilangkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) Premium sehingga harga naik dari Rp 6.500 ke Rp 8.500. Harga pangan dan berbagai kebutuhan pokok melonjak seiring dengan kenaikan harga BBM.

Ketika pemerintah menurunkan kembali harga Premium, harga bahan baku tidak turun.

Dalam situasi ini, Rachmat membantah hubungan antara harga BBM dengan harga bahan baku.

“Saya kira, turunnya harga BBM itu enggak ada hubungannya sama bahan baku walaupun sekarang bahan baku sudah naik,” kata Rachmat sebagaimana dikutip media pada Rabu, 31 Desember 2014.

Salah satu bahan pokok yang dia sebut tak berhubungan dengan kenaikan BBM adalah cabai. Menurutnya, masalah harga cabai yang tak kunjung turun terletak pada pedagang cabai, namun tidak menjelaskan lebih jauh.

Dia mengaku sempat di bully media online terkait pernyataan tersebut.

“Harga cabai sekarang turun Rp 10 ribu, sudah mulai turun kan, mulai panen karena supply-nya sudah lancar masuk. Saya di bully salah satu media online kemarin,” katanya dikutip sebuah media pada 8 Januari 2015.

Bulan lalu, kebijakan Rachmat melarang penjualan bir di minimarket juga menuai kontroversi. Meski kebijakannya memperoleh dukungan dari beberapa kelompok agama, Rachmat juga dihujani kritik yang menilai bahwa kebijakannya hanya akan membuat maraknya minuman beralkohol oplosan yang kerap memakan korban.  

Kebijakan lainnya yang juga mericuhkan media adalah ketika dia mewajibkan pegawainya minum jamu setiap hari Jumat.

 

“Kita gaungkan setiap hari Jumat minum jamu,” ungkap Gobel sebagaimana dikutip oleh media online pada 19 Desember 2014.

 

“Jamu ini produk unggulan yang harus dipromosikan baik di dalam maupun di luar karena bahan baku ada di dalam negeri.”

 

– Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!