Indonesia

Ichiro: Jagoan jalanan Jakarta

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ichiro: Jagoan jalanan Jakarta
Akhir cerita Ichiro yang membahayakan pengemudi jalanan Jakarta. Kini ia tak lagi bersumpah serapah dan menabrak pengendara yang membuatnya kesal.

JAKARTA, Indonesia — Jakarta memang biangnya macet. Pengemudi kendaraan di Ibu Kota pun banyak yang ugal-ugalan, sehingga menambah tingkat stres ketika berkendara. Biasanya, bila terjebak macet yang dilakukan kebanyakan orang hanya mengumpat atau curhat di media sosial. Paling-paling ya cuma bisa mengelus dada.

Tidak demikian dengan Hubert Andi Wenas. Sosok Andi menjadi bahan perbincangan publik akhir-akhir ini, akibat aksi kontroversialnya di jalanan.

Ia berperan sebagai penegak hukum bagi pengendara lain yang menurutnya mengesalkan dan membahayakan bagi keselamatan orang lain. Atau menurut katanya sendiri, “idiot”.

Pengemudi Suzuki Vitara berwarna putih ini tak segan untuk menghantam mobil dan motor di depan (dan di belakangnya) jika merasa terusik. Tak ragu ia mengunggah video-video aksinya di buasnya jalanan Jakarta ke YouTube. Ia menamai kendaraan itu, Ichiro.

Ichiro bukan jenis mobil pada umumnya. Andi memodifikasi Ichiro layaknya mobil off-road. Bumper depan dan belakang ia tambahkan pelindung besi. Ia juga melengkapi Ichiro dengan kamera di depan dan belakang untuk merekam segala kejadian sebelum diunggah ke YouTube.

Lihat video ini: 

Andi tak segan mengeluarkan sumpah serapah sebelum menyerempet pengendara motor yang mencoba memotong jalurnya. Tak mempan, ia memperkenalkan sebuah “alat komunikasi” untuk menggertak si pengemudi motor itu. Tak jauh dari sana, seorang aparat polisi hanya berdiam diri, terpaku memantau.

Bukan hanya mobil dan motor yang jadi sasarannya, MetroMini yang hendak memutarbalik pun kena getahnya.

Ia pertama kali meng-upload video di YouTube sekitar 2 tahun lulu. Dalam salah satu videonya, ia beralasan, “Sometimes you need to stand on your principle and make a point” [sic].

Aksi Andi mulai menarik perhatian jagat maya setelah seorang pengguna Kaskus melaporkan kebrutalan Andi terhadap salah satu mobil kerabatnya di Bandung pekan lalu.

“Buat yang tinggal di Jakarta, hati-hati aja kalau ketemu nih orang,” begitu tulis yuyunningsih. 

Siapakah Andi Wenas? 

Menurut penelusuran Kompas.com, Andi merupakan seorang dosen pasca sarja di salah satu universitas swasta tingkat nasional-plus di Jakarta Selatan.

“Andi Wenas itu dosen saya saat kuliah dulu, dia menjabat sebagai [kepala jurusan]. Sosoknya sebenarnya baik, bahkan sabar dan pengertian dengan mahasiswa. Kalau saya menilainya sikap temperamental dia di jalanan itu akibat dari banyaknya pelanggaran lalu lintas yang terjadi di jalan raya,” kata seorang mantan mahasiswa yang pernah diajar Andi di universitas yang tak mau disebutkan namanya. 

Trauma masa lalu

Selidik punya selidik, ternyata Andi memiliki alasan mengapa ia bertindak kasar terhadap pengemudi di jalan. “Untuk mengklarifikasi kenapa saya melakukan hal itu karena pernah mengalami kecelakaan yang diakibatkan ketidaktertiban pengguna jalan, sehingga membuat saya trauma,” buka Andi setelah pemeriksaan oleh Polisi, Rabu, 4 Februari.

Ditilang Polisi

 

Ichiro, kendaraan milik Andi Wenas, menerjang air. Foto oleh Andi Wenas/Facebook

Setelah malang melintang di kesemrawutan Jakarta, Andi dipanggil Polisi kemarin.

“Apa yang dilakukan saudara Wenas ini menyita perhatian pihak kepolisian dan membuat kami melakukan tindakan pencegahan dan penindakan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul.

Kita telah menilang yang bersangkutan dan membuat surat pernyataan yang sudah dikonsep oleh lawyer beliau. Kami ingin menyampaikan bahwa apa yang dilakukan Pak Wenas ini tidak tepat. Karena ada organisasi yang berkewajiban melakukan tugas penertiban lalu lintas tersebut,” lanjut Martinus.

Andi ditilang dengan Pasal 279 juncto Pasal 58 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Alasannya, karena Ichiro dipasangi perlengkapan yang mengganggu pengguna jalan lain dan aktivitas jalan karena tambahan bumper dan lampu yang menyilaukan.

Martinus juga menambahkan bahwa kepada masyarakat yang merasa pernah dirugikan oleh Andi untuk segera melapor agar bisa ditindaklanjuti. 

Siapa saja target Andi?

Dalam laman Facebook pribadinya, Andi menuturkan jenis pengendara yang membuatnya naik pitam. Mereka adalah:

  1. Pengendara yang suka ugal-ugalan
  2. ‘Tololnya tidak kira-kira untuk orang yang lulus ujian dan bisa punya SIM’
  3. Nyari enaknya sendiri tapi nyusahin orang lain bahkan membahayakan orang lain (melawan arus, motong jalan langsung belok tidak pakai sein) 

Menurut Andi, “dalam situasi seperti itu tidak bisa ada toleransi lagi. Harus segera dikasih respon on the spot saat itu juga yang tegas sebagai pembelajaran. 

Meminta maaf

Setelah ditilang, Andi pun menyadari kesalahannya dan meminta maaf. “Saya meminta maaf kepada polisi dengan tindakan saya yang kurang tepat dan telah merepotkan bapak-bapak di kepolisian. Pernyataan sikap ini saya buat atas kehendak saya sendiri, dan tanpa paksaan. Semoga tindakan saya ini tidak ditiru oleh yang lainnya. Saya siap menanggung konsekuensi atas apa yang saya lakukan,” katanya. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!