Banjir di Jakarta mulai surut

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Banjir di Jakarta mulai surut

EPA

BPBD Jakarta mengatakan banjir di Jakarta berkurang sekitar 50 persen, namun ribuan warga tinggal di pengungsian.

 

JAKARTA, Indonesia— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan bahwa banjir di hari ini, Selasa, 10 Februari 2015, sudah berkurang lima puluh persen dibandingkan kemarin.  

“Hari ini masih ada 54 titik genangan. Itu sudah berkurang sekitar 50 persen dari Senin kemarin yang mencapai 107 titik genangan,” kata Humas BPBD Bambang Surya Putra pada portal berita pemerintah Jakarta

Menurut Bambang, genangan air tersebar di lima wilayah namun yang paling banyak terdapat di Jakarta Barat. Ketinggian air di beberapa titik di Jakarta Barat mencapai 1 meter, seperti di daerah Jembatan Gantung di Jalan Daan Mogot. 

Hampir 6.000 warga bertahan di pengungsian

Meski banjir mereda, 5,986 warga Jakarta sampai dengan hari ini memilih untuk berada di 14 lokasi pengungsian karena banjir masih menggenangi rumah mereka. 

“Jumlahnya bisa terus bertambah karena belum semua data dilaporkan oleh petugas lapangan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho sebagaimana dikutip kantor berita Antara

Data dari BPBD Jakarta menyebutkan ada 307 RW di 33 kecamatan di Jakarta yang terendam banjir. 

Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dikenal dengan Ahok, meminta camat dan lurah menyediakan kebutuhan para pengungsi, terutama kebutuhan pokok dan obat-obatan.

“Untuk warga yang rumahnya sudah mulai kebanjiran, saya minta supaya segera pindah ke tempat pengungsian, jangan memaksakan diri bertahan di rumah masing-masing. Kita tidak bisa antarkan logistik ke rumah,” katanya. 

(BACA: Jakarta tak siap banjir, Ahok minta maaf)

Banjir tak hanya di Jakarta

Curah hujan yang tinggi tak hanya terjadi di Jakarta tetapi juga di daerah sekeliling Jakarta seperti Tangerang dan provinsi lainnya. 

Sekitar 3,060 rumah terendam banjir di Kabupaten Tangerang, Banten dengan ketinggian air mencapai 1,1 meter. 

“Banjir terparah berada di Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, tapi sebagian warga setempat masih bertahan di rumah,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Teteng Jumara di Tangerang sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara, Selasa.

Banjir juga banyak wilayah di Bekasi karena hujan terus-menerus sejak Minggu malam. 

“36 lokasi genangan banjir menyebar di sejumlah kecamatan,” kata BPBD Bekasi Herrry Ismiradi sebagaimana dikutip media. “Banjir kali ini diakibatkan hujan lokal, sehingga yang terdampak adalah wilayah yang saluran drainasenya buruk.”

Daerah yang paling parah terkena banjir adalah Perumahan Dosen IKIP di mana air mencapai ketinggian 1,5 meter. 

Di Depok genangan air sampai setinggi semeter merendam beberapa perumahan, seperti Perumahan Taman Duta di Sukmajaya, Perumahan Bukit Cengkeh II, dan Kampung Utan. 

Di luar Jakarta, banjir diberitakan terjadi di Kalimantan Utara. Sungai Kayan yang melalui Kota Tanjung Selor meluap. Kantor Berita Antara menyebutkan Kota Tanjung Selor berubah seperti sebuah kolam raksasa. 

Ketika banjir di Jakarta dinilai sebagai musibah, bagi sebagian warga Kalimantan Utara justru melihat banjir sebagai sesuatu yang menguntungkan. 

“Mungkin berbeda dengan daerah lain, kami melihat banjir ini sebagai berkah karena di saat seperti ini biasanya ikan labirin banyak keluar dan mudah ditangkap,” ujar Mansyur, salah seorang warga Tanjung Palas seperti dikutip Antara. — Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!