Samad: Ini risiko perjuangan pemberantasan korupsi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Samad: Ini risiko perjuangan pemberantasan korupsi

GATTA DEWABRATA

Samad mengatakan, ia tak kenal siapa Feriyana Lim. Ia selanjutnya menyerahkan urusan pada tim pengacara.

 

JAKARTA, Indonesia- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad akhirnya menanggapi penetapan tersangka yang ditujukan padanya oleh Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, atas dugaan pemalsuan dokumen di Kartu Keluarganya yang menyebut nama Feriyana Lim. 

“Pertama saya perlu tegaskan, sebagaimana warga negara yang baik saya menghormati peroses hukum ini, meskipun dalam hati kecil, saya tidak bisa menerima,” katanya dalam konferensi pers hari ini di  gedung KPK, Selasa, 17 Februari 2015. 

Samad menyebut, apa yang dituduhkan padanya sama sekali tidak benar. “Saya tidak pernah mengetahui apa maksud tuduhan itu,” katanya. (BACA: Abraham Samad jadi tersangka pemalsuan dokumen)

Pertama tuduhan soal ia berhubungan dengan perempuan bernama Feriyana Lim. “Saya tidak mengenal seorang wanita bernama Feriyana Lim,” katanya menegaskan. 

Feriyani tercatat membuat KTP dan kartu keluarga pada 2007 lalu menggunakan alamat Samad di Makasssar, Sulawesi Selatan, meski keduanya tidak memiliki hubungan keluarga.

Feriyani dilaporkan ke Mabes Polri atas dugaan pemalsuan dokumen dan tinggal bersama Samad, seperti yang tertera dalam kartu keluarga.

Abraham mengatakan, “Saya juga tidak tahu persis dengan yang dituduhkan mengenai pemalsuan dokumen, karena perlu saya jelaskan alamat yang disampaikan tadi, sejak tahun 1999 saya tinggal di rumah saya.” Sedangkan alamat tersebut adalah ruko. “Oleh karena itu saya pribadi bingung dengan KK (Kartu Keluarga) yang dimaksud.” 

Samad: Ini risiko perjuangan pemberantasan korupsi

“Namun saya sadar sejak awal, saya mendengar bahwa saya sudah menjadi target sejak awal,” katanya. 

Tapi ia mengaku tak gentar. “Sejak saya masuk ke KPK saya sudah berkomitmen untuk mewakafkan diri saya untuk negeri ini,” katanya. 

Abraham menilai apa yang menimpanya hari ini adalah risiko dari perjuangan pemberantasan korupsi. “Sekali lagi saya tetap berkeyaninan bahwa kebenaran akan muncul. Meskipun kebenaran itu kita temukan dalam kegelapan,” katanya. 

Selanjutnya, Samad menyerahkan penanganan kasusnya pada tim pengacara. Samad mengatakan kuasa hukum akan melakukan langkah-langkah progresif. “Supaya kasus yang menimpa diri saya ini, akan dibuka dengan terang benderang,” katanya. -Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!