Gajah liar di Aceh dipasang GPS

Nurdin Hasan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Gajah liar di Aceh dipasang GPS
Untuk menghindari konflik dengan manusia, gajah-gajah ini dipasangi alat pelacak GPS. Seperti apa pemasangannya?

 BANDA ACEH, Indonesia — Kawanan gajah liar di Aceh akan dipantau dengan alat navigasi global positioning system (GPS) untuk mengetahui pergerakan binatang yang dilindungi undang-undang itu, guna mengantisipasi konflik dengan manusia yang telah menewaskan 4 orang dalam 6 bulan terakhir.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Genman Suhefti Hasibuan, mengatakan, Senin, 23 Februari 2015, bahwa GPS collar telah dipasang pada dua individu gajah liar di Kabupaten Bireuen dan Bener Meriah. 

GPS collar ialah teknologi canggih yang bisa mentransfer data pergerakan kawanan gajah liar dan dapat diakses melalui jaringan internet setiap lima jam sekali,” katanya.

Genmam menyebutkan, GPS collar itu telah dicangkok perangkat accelerator dengan definisi tinggi tercanggih yang ada saat ini sehingga dapat memberikan informasi perilaku gajah lebih kompleks.

“Data yang tersimpan dalam definisi tinggi dengan accelerator bila telah didownload menggunakan perangkat khusus secara periodik akan memberi informasi lebih detil. Akan ada ribuan titik posisi setiap hari. Kita juga akan bisa membedakan gerakan tiga sumbu sedetilnya antara berbaring dan berdiri gajah,” katanya.

GPS pertama dipasang pador gajah jantan dewasa dengan bobot hampir 5 ton di pedalaman Bireuen, akhir Januari lalu. Sedangkan, GPS collar kedua dipasang pada seekor gajah betina yang memiliki anak berusia 3 tahun di kawasan Bener Meriah, awal Februari lalu. 

Kedua gajah liar itu merupakan kelompok besar dengan jumlah populasi sebanyak 42 ekor. Wilayah lintasannya berada di 4 kabupaten yang saling berbatasan yaitu Bireuen, Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Pidie Jaya.

Menurut Genman, ketika pemasangan GPS collar dilakukan, dua mahout (pawang gajah, red) menunggang seekor gajah jinak untuk mencari kawanan gajah liar. Begitu dekat, segera ditembakkan obat bius ke seekor gajah liar.

“Setelah ditembak, biasanya gajah diam saja sambil berdiri. Lalu, petugas memasang kalung GPS collar di lehernya. Setelah selesai, disuntikkan obat anti bius. Kemudian mahout menjauh, sambil terus memantau gajah itu. Beberapa saat, dia tersadar dan kembali ke kawanan gajah liar lain,” jelasnya.

Ditambahkan bahwa pemasangan GPS pada gajah liar berkat hasil kerjasama BKSDA Aceh dan Pusat Kajian Satwa Liar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, yang menggandeng Max Planck, sebuah organisasi dari Jerman.

Menurut Genman, pemasangan GPS collar akan terus dilakukan secara bertahap ke populasi gajah Sumatera dalam jumlah besar di sejumlah kabupaten lain dengan tingkat gangguan satwa liar itu cukup tinggi.

“Ini adalah salah satu antisipasi untuk jangka pendek guna mengurangi konflik gajah dan manusia,” katanya. “Nanti bila ada kawanan gajah mendekati pemukiman warga akan diberitahu sehingga masyarakat cepat mengantisipasi agar tak ada lagi jatuh korban.”

Genman menyatakan pemasangan GPS merupakan rekomendasi dari berbagai stakeholders seperti termaktub dalam dokumen strategi konservasi dan penanggulangan konflik gajah dan manusia di Aceh.

“Memonitor pergerakan kawanan gajah akan menjadi bagian sistem peringatan dini. Selain itu, data yang akan didapat nantinya akan mengkonfirmasi homerange masing-masing populasi dan pola penggunaan bentang alam sehingga menjadi dasar upaya pengelolaan habitat gajah,” katanya.

Kepala BKSDA Aceh itu menyebutkan, tidak ada solusi tunggal untuk mengatasi konflik satwa liar dan manusia, karena yang paling penting adalah mengalokasikan habitat gajah dan melakukan perlindungannya. 

Konflik satwa liar, terutama gajah, dan manusia meningkat tajam selama beberapa tahun terakhir di Aceh. Sedikitnya 4 warga Aceh, termasuk seorang perempuan, tewas dalam enam bulan terakhir akibat amukan gajah. — Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!