TNI: Panglima Tertinggi OPM menyerahkan diri

Banjir Ambarita

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

TNI: Panglima Tertinggi OPM menyerahkan diri

EPA

Secara sepihak, TNI menyatakan Panglima tertinggi OPM menyerahkan diri, lalu meminta dibuatkan rumah, benarkah? Ke mana ia saat ini?

JAYAPURA, INDONESIA — Panglima tertinggi Organisasi Papua Merdeka (OPM) Jenderal Goliat Tabuni, yang selama ini bermarkas di Tingginambut, Puncak Jaya Papua, dikabarkan telah menyerahkan diri. Menurut Tentara Nasional Indonesia, Goliat Tabuni menyerahkan diri bersama 23 pengikutnya. 

Kabar itu disampaikan pertama kali oleh Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) XVII Cenderawasih Brigadir Jenderal Tatang Sulaiman mengatakan, Goliat Tabuni dan pengikutnya menyerahkan diri atas kesadaran sendiri. “Mereka ingin hidup layak seperti masyarakat Indonesia lainnya, sehingga menyerahkan diri, Minggu (22 Maret) kemarin,” ujar Kasdam, Senin 23 Maret. 

Namun pernyataan ini masih mengundang tanya dari masyarakat dan anggota OPM, pasalnya Goliat belum pernah muncul di publik dan angkat bicara. 

Goliat Tabuni selama ini dikenal sebagai Panglima OPM. Ia resmi menjadi Panglima OPM sejak 11 Desember 2012 melalui Konferensi Tingkat Tinggi OPM. 

Sejak tahun 2004 Goliat Tabuni dan prajuritnya sudah banyak menewaskan anggota TNI-Polri, serta merampas sejumlah senjata.

Goliat minta dibuatkan rumah? 

Kasdam Brigjen Tatang melanjutkan, Goliat Tabuni dan para pengikutnya serta anak istri, ingin dibangunkan Honai (rumah adat Papua) sebagai tempat tinggal. Mereka juga minta dibangunkan markas komandan rayon militer di Tingginambut.

Menyikapi permintaan itu, Kasdam mengatakan, akan menyampaikannya kepada pemerintah Kabupaten Puncak Jaya. “Kami akan sampaikan keinginan mereka kepada pemerintah, sedangkan mengenai Markas Koramil, akan menjadi pertimbangkan Kodam,”tukasnya. 

Bantahan dari OPM 

Panglima Revolusioner Papua Merdeka, Puron Wenda menyatakan, penyerahan Goliat atas nama pribadi alias oknum, bukan organisasi Papua Merdeka. 

“Kalau Goliat Tabuni menyerahkan diri saya belum tahu, tapi kalau pun ya, itu oknum bukan organisasi dan itu persoalan masing-masing,”ujar Puron Wenda saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa 24 Maret.

Menurut Puron, bila Goliat menyerahkan diri, itu bukti dia bukan berjuang dengan sepenuh hati untuk kemerdekaan Papua. “Dia bukan pejuang sejati karena sudah dengan pemerintah,”jelasnya. 

Lanjutnya, Goliat Tabuni selama beberapa tahun terakhir ini juga tidak lagi melakukan aksi menuntut Papua Merdeka, tapi lebih banyak berdiam diri di markasnya di Tinggineri. “Kami yang berjuang di lapangan,”ujarnya. 

Rekan seperjuangan Puron Wenda yakni Enden Wanimbo yang juga bermarkas di Lany Jaya, malah tidak mempercayai kalau Goliat Tabuni sudah menyerahkan diri. “Jangan percaya itu, karena berita itu dibuat-buat, Goliat Tabuni tidak mungkin menyerah,”tandasnya. 

Enden mempertanyakan bukti Goliat telah menyerah dan bergabung dengan tanah air. “Benarkah ia menyerah, apa buktinya, di mana, di lapangan mana ada foto atau videonya?” pungkasnya. 

Ia menyimpulkan, tak ada bukti kuat Goliat sudah menyerah. ”Jangan dibuat-buat seolah-olah Goliat sudah menyerah,”singkatnya.

Menyerah untuk kesekian kali

Penyerahan anggota OPM bukan yang pertama kali. Tahun 2014 lalu, sebelum peringatan hari kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus, sebanyak 500 orang yang diduga simpatisan OPM Kaswari I dan II di Manokwari, Papua Barat menyerahkan diri. 

Penyerahkan diri itu ditandai dengan serah terima 5 pucuk senjata berbagai jenis pada Panglima Komandan Militer XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Christian Zebua di Kampung Sumuruk, Distrik Ransiki, Manokwari, Papua Barat. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!