SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
BANDUNG, Indonesia — Dua hari pasca bencana longsor, seluruh korban yang tertimbun telah berhasil dievakuasi Tim Search and Rescue (SAR) gabungan dan warga.
Korban terakhir bernama Deni, 40, ditemukan pada Senin siang, 30 Maret 2015. Ia adalah warga Kampung Pasekon, Kabupaten Sukabumi.
“Hari ini evakuasi berjalan lancar. Didukung cuaca yang cerah sejak pagi tadi. Tim telah berhasil menemukan ke-12 korban,” kata Koordinator Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Yana Rusyana, Senin, 30 Maret.
Tercatat 12 orang tewas akibat longsor yang terjadi di Kampung Cimerak, Desa Tegal Panjang, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam, 28 Maret 2015.
Korban yang tewas adalah Maya (13), Aisyah (50), Lilis (36), Opan Sopardi (56), Dede (40), Aldi (12). Elsa (15), Egi (6), Abdul Muti (43), Deni (40), Nyai Jamilah (37), dan Lisdiawati (4).
Sekitar 600 orang diturunkan saat evakuasi. Meski seluruh korban telah ditemukan, tim masih bekerja membersihkan material longsor di lokasi bencana.
Yana mengatakan longsoran tanah yang mengakibatkan 11 rumah tertimbun itu dipicu oleh hujan deras disertai petir yang turun sejak Sabtu sore, 28 Maret. Tak hanya longsor, hujan deras juga mengakibatkan banjir di 3 titik Kecamatan Cireunghas.
“Malah sempat mati lampu selama 3 jam,” ujar Yana.
Untuk mengantisipasi datangnya longsor susulan, kata Yana, pihaknya terpaksa mengungsikan sebanyak 290 jiwa ke SD Tegal Panjang yang letaknya 1 kilometer dari lokasi longsor. Mengenai relokasi pemukiman, Yana mengatakan, masih menunggu kajian dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Ia mengatakan Kecamatan Cireunghas merupakan wilayah rawan longsor karena hampir seluruh areanya berbukit-bukit. —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.