Kehidupan rahasia superhero: Diorama bergaya humor Edy Hardjo

Johana Purba

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kehidupan rahasia superhero: Diorama bergaya humor Edy Hardjo
Edy Hardjo mungkin memiliki pekerjaan terkeren di Indonesia. Superhero kelas dunia takluk di tangannya.

Kolektor dan fotografer Edy Hardjo mengaku kurang bisa mengarahkan mahluk hidup. Itulah mengapa ia lantas menjadikan koleksi action figure sebagai mainannya.

Sosoknya mungkin terkesan serius dan kaku. Dia tampak seperti seorang nerd. Namun ternyata, Edy adalah sosok yang kreatif dan lucu. Mungkin tidak secara kata-kata, tapi lebih kepada karyanya. Di tangan Edy, karakter superhero yang gagah dan sangar, mendadak konyol dan menggelikan. 

Pria asal Medan ini mengkoleksi 60 action figure yang kebanyakan menjadi model untuk karya fotografinya. Berangkat dari hobi mengoleksi, dia mengkreasikan sebuah serial foto kocak dengan tajuk “The Secret Life of Superhero”.

Spiderman si anak baru harus tunduk di hadapan para senior. Foto dari Facebook Edy Hardjo

Dia membariskan superhero macam Hulk, Thor, Wolverine, dan Spiderman sedang buang air kecil bersama. Wolverine dibuat seolah sedang mengintip si raksasa hijau Hulk. 

Diorama action figure bergaya humor ini jadi kekuatan foto Edy. Inspirasinya ia ambil dari kehidupan sehari-hari. 

“Semua sih ide sendiri yang kadang berdasarkan pengalaman sehari-hari, atau browsing di Internet dan dapat ide,” kata Edy saat berbincang dengan Rappler suatu sore.

Hulk memotong rambut Thor. Foto dari Facebook Edy Hardjo

Misalnya, foto Hulk sedang memotong rambut Thor tercetus saat dirinya sendiri sedang memotong rambut. Dari situ, dia menyiapkan ‘eksekusinya’, mulai dari menyiapkan action figure-nya, set lokasi, pencahayaan, hingga waktu untuk memotret serta proses edit. 

Setiap foto memiliki cerita dan interpretasi sendiri. Contohnya, ada Hulk sedang menempelkan kuping ke perut Black Widow yang sedang hamil. 

“Idenya sih untuk menunjukkan bahwa Hulk yang tukang marah ternyata bisa lembut. Namun orang interpretasinya lain, dikira Hulk yang menghamili Black Widow,” ungkap Edy seraya tertawa kecil.

Hulk adalah salah satu karakter favorit Edy. Dia merasa bisa berkreasi lebih baik dengan Hulk. Sementara tokoh superhero favoritnya adalah Spiderman. 

Salah satu seri kreasi Edy yang menarik lainya adalah Mr. Bean. Rasanya menggelikan melihat Mr. Bean berada di antara tokoh superhero yang gagah perkasa, apalagi bila disandingkan dengan karakter antagonis si Joker dari serial Batman. Kebetulan action figure milik Edy termasuk ‘barang bagus’ dengan ekspresi dan bentuk yang sangat baik untuk dikreasikan.

Namun kalaupun action figure-nya kurang bisa diartikulasi, Edy akan menggunakan Photoshop. Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini punya segudang akal untuk menjadikan action figure-nya senatural mungkin bertingkah konyol. Lihat saja ekspresi Wolverine saat dicium pipinya oleh Black Widow. Celana wolverine disini juga dibuat khusus, lho. 

Di tangan Edy, action figure yang sangar dibuat kocak. “Memang biasanya untuk bikin sesuatu jadi menarik, kita harus bikin yang berlawanan. Seperti superhero yang  serius kita bikin lucu,” aku Edy.

Tidak heran dalam kreasinya, para superhero berbondong-bondong menggoda Black Widow, Spiderman mencucikan tameng Captain America, atau Black Widow mencukur bulu ketiak Hulk. 

Superhero nakal. Foto dari Facebook Edy Hardjo

Sekarang ini jasa Edy banyak dipakai oleh penjual action figure untuk mempromosikan dagangan mereka. Edy diminta untuk membuat satu diorama untuk pajangan maupun kebutuhan jual online. Ayah tiga anak ini sendiri juga punya toko mainan online.  

Dia terbuka terhadap tawaran dari pihak luar, hanya saja dia cukup percaya dengan koleksinya sendiri. “Kita harus menentukan apakah murni terima barang dari orang atau promotion dengan punya action figure-nya. Selain itu peralatan fotografi juga harus punya. Jujur aja ini hobi yang mahal. Satu action figure harganya jutaan,” sebutnya. 

Superhero menunggu di belakang panggung sebelum tampil. Foto dari Facebook Edy Hardjo

Kalau punya koleksi bagus, eksekusinya juga harus bagus. Untuk kamera, Edy menggunakan Canon 5D, dan dia tidak segan menghabiskan banyak waktu untuk mengumpulkan materi aksesori serta proses Photoshop yang panjang. 

“Kalau memang mau asal tempel aja, orang yang lihat akan merasa, oh memang gaya standar. Namun kalau sekali saya bikin bagus dan benar halus, ada sekali aja yang agak kurang maka jadi kritikan,” ucap sarjana Teknik Kimia ini. 

Rasanya menggelikan melihat Mr. Bean berada di antara tokoh superhero yang gagah perkasa. Foto dari Facebook Edy Hardjo

Saat ini Edy hanya fokus pada foto-foto action figure. Dia mengaku kurang pandai mengarahkan manusia, misalnya untuk keperluan foto iklan atau pernikahan. Foto produk sudah paling mantap. 

Apa yang Edy lakukan tidak banyak diketahui keluarganya. Dia tidak secara gamblang menjelaskan ke anak-anaknya mengenai kerjaan ini. Istrinya pun cukup tahu dan mendukung. “Yang jelas tidak ada action figure dalam kamar. Bisa kena marah istri,” kata dia sambil tertawa. 

Mungkin ini bisa jadi ide diorama berikutnya, superhero takut istri ya, Ed. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!