WNI yang membawa bendera mirip ISIS diamankan di Brunei

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

WNI yang membawa bendera mirip ISIS diamankan di Brunei

EPA

Seorang WNI yang hendak umrah diringkus polisi Brunei, karena kedapatan membawa amunisi.

JAKARTA, Indonesia — Rustawi Tomo Kabul, 63 tahun, hendak berangkat umrah ke Arab Saudi. Ia berangkat bersama 52 anggota rombongan lainnya dari Malang, Jawa Timur, menuju ke Surabaya, sebelum transit di Brunei Darussalam pada Sabtu, 2 Mei, menggunakan pesawat Royal Brunei. 

Namun niat umroh itu batal karena polisi keburu menciduknya di Bandara Seri Begawan, Brunei Darussalam. Ia kedapatan membawa amunisi dan bendera yang menyerupai lambang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). 

“Seperti biasa, saat masuk bandara ada pengecekan barang untuk transfer. Di situ ditemukan beberapa benda mencurigakan dari rombongan tersebut. Salah satunya peluru dan bendera yang mirip dengan bendera ISIS,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesi Arrmanatha Nasir, Rabu, 6 Mei 2015, seperti dikutip CNN

Dari hasil pemeriksaan, polisi memutuskan untuk menahan Rustawi. 

Terancam 15 tahun penjara

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membenarkan kabar penangkapan tersebut. Ia menjelaskan awalnya Rustowi ditangkap bersama dua rekannya. 

Tapi setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif, dua penumpang lainnya dilepaskan. Mereka adalah istri Rustowi, Pantes Sastro Prajitno, dan ketua rombongan umrah, Bibit Hariyanto. Mereka melanjutkan perjalanan umrah menuju Jeddah.

“KBRI Bandar Sri Begawan terus melakukan koordinasi dengan pihak berwajib d isana,” ujar Retno seperti dikutip dari BeritaSatu

Menurut laman The Brunei Times hari ini, pengadilan pertama Rustawi dimulai pada Senin, 4 Mei, lalu atas dakwaan kepemilikan senjata api tanpa izin. Dalam hukum Brunei, orang yang melakukan kejahatan ini terancam dipenjara maksimal 15 tahun ditambah hukuman cambuk.

Pengadilan berikutnya dijadwalkan pada 11 Mei mendatang. Wakil Jaksa Norsuzanawati Pg Hj Abas meminta agar terdakwa ditahan selama sepekan di kantor polisi Bandar Seri Begawan agar memudahkan penyidikan.

Warga Malang dibuat heran

Kabar ditangkapnya pasangan suami istri Rustawi dan Pantes di Brunei Darussalam membuat heran warga di sekitar kediaman pasangan suami istri itu, di Desa Jabung Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.

Ketua RT 3 Desa Jabung Bashori mengaku sempat didatangi petugas pada hari Senin. “Ada lima orang yang bertanya tentang alamat dan keseharian Rustowi, saya tidak tahu apakah mereka petugas dari kepolisian atau bukan,” kata Bashori, Rabu.

Di mata warga sekitar, Rustowi dikenal sebagai pengusaha selepan gabah yang letaknya tak jauh dari kediamannya. Bapak empat anak itu memiliki sawah yang lumayan luas di desa tersebut. Warga tidak pernah melihat sesuatu yang ganjil dari kegiatan Rustowi.

Dia diketahui punya jamaah pengajian yang pusatnya di Surabaya. Jamaah itu pernah dua kali menggelar pengajian di rumah Rustowi. Pengusaha itu dikenal berkali-kali pergi umroh.

Sementara tetangganya, Bibit Hariyanto, adalah pedagang emas yang memiliki toko emas di Pasar Pakis. Pria itu dikenal berprofesi sebagai pemandu umroh dan haji lewat salah satu penyedia jasa umrah dan haji disekitar Pakis.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!