4 anggota mundur, Tim Transisi jalan terus

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

4 anggota mundur, Tim Transisi jalan terus

AFP

Velix Wanggai, Darmin Nasution, Farid Husain, dan Ridwan Kamil mundur dari Tim Transisi. Apa penyebabnya?

 

Empat orang yang tergabung dalam Tim Transisi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan mundur dari posisi baru mereka. Mereka adalah Velix Wanggai, Darmin Nasution, Farid Husain, dan Ridwan Kamil.

Kini Kementerian Pemuda dan Olahraga harus mencari pengganti.

Velix mundur dengan alasan kesibukan yang tidak bisa ditinggal. Darmin beralasan karena tidak memiliki kepakaran di sepak bola. Sedangkan Farid segendang sepenarian dengan Velix. 

(BACA: Inilah anggota Tim Transisi PSSI)

Sementara itu, Walikota Bandung Ridwan Kamil juga mundur pada Rabu, 13 Mei 2015, karena alasan yang sama. Pengunduran itu dia sampaikan via Twitter dan Facebook.

Tapi, Ridwan juga berjanji akan membantu. “Saya akan tetap membantu sebisa mungkin dari jarak jauh dalam bentuk pendapat dan saran-saran terkait reformasi sepak bola yang memang dekat dengan saya,” katanya.

Kemenpora melihat kondisi ini dengan biasa saja. Tak ada kekhawatiran dan ketakutan bahwa rencana mereka akan terpengaruh dengan mundurnya empat anggota tim transisi.

Deputi V Kemenpora Gatot S. Dewa Broto justru merasa berterima kasih karena mereka mundur saat tim belum bekerja.

“Kepada beliau-beliau kami hormati. Kami dari Tim Transisi Kemenpora tidak ingin meminta siapapun dalam keadaan terpaksa ke dalam Tim Transisi. Terima kasih, kami tidak bisa memaksa,” kata Gatot di kantor Kemenpora, Selasa, 12 Mei 2015.  

(BACA: Tim transisi PSSI: Kapolri, Jaksa Agung, dan Panglima TNI jadi back up)

Setelah melihat nama-nama mundur, Gatot menyebut Kemenpora akan mencari pengganti mereka. Untuk mendapatkan nama yang kredibel, dia memperkirakan butuh waktu antara satu sampai dua minggu.

Namun, jika akhirnya Kemenpora tak menemukan sampai tiga nama yang kredibel, dimungkinkan jumlah Tim Transisi akan berkurang. “Jika kurang dari 17 tidak apa-apa,” jelasnya.

Menurut dia, berkurangnya anggota tim transisi tak akan terlalu memengaruhi kerja tim. “Apakah kurangnya anggota akan mempengaruhi semangat kita? Tentu tidak. The show must go on,” terangnya.

Sementara itu, salah seorang anggota Tim Transisi, Ricky Yakobi, yang mengetahui hal ini, mengaku tak keder dan semangatnya tak akan kendur. Dia tetap akan jalan terus.

Semangat Ricky memang membara untuk memperbaiki sepak bola tanah air. Sebagai mantan pemain timnas dan pernah menjadi manajer klub yang berkompetisi di bawah PSSI, dia tahu benar bagaimana dalamannya organisasi yang tak patuh terhadap aturan pemerintah tersebut.

 

(BACA: Strategi Tim Transisi pecah kekuatan lawan ala Menpora)

“Saya tetap lanjut. Lihat saja nanti seperti apa,” ucapnya, saat ditemui terpisah di Kemenpora, Selasa.

Hal serupa diungkapkan anggota tim lainnya, Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo. Sebagai anggota Komite Normalisasi Sepak Bola Nasional, Rudy paham kondisi sepak bola. Dia juga menilai, orang-orang yang ada di dalam Tim Transisi mengerti tentang bagaimana manajemen organisasi.

“Kalau dibilang tidak tahu bola, di PSSI saja banyak yang tidak tahu bola. Tim Transisi juga berfungsi untuk memperbaiki manajemen organisasi. Tim Transisi memiliki banyak ahli sepak bola. Munculnya penolakan terhadap tim ini karena mereka belum tahu tugas Tim Transisi. Ini yang harus dijelaskan dalam tugas ke depan,” kata Rudy. –Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!