Piala Sudirman: Indonesia menang atau sulit sampai final

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Piala Sudirman: Indonesia menang atau sulit sampai final

TRIBUN

Skuat Merah Putih harus berhadapan dengan tim kuat Denmark. Kemenangan ini akan menentukan apakah jalan mereka berat atau mulus sampai partai puncak.

 

Apapun hasil kontra Denmark di Dongfeng Sports Center, Dongguan, Tiongkok, Rabu siang, 13 Mei, tak akan memengaruhi kelolosan Indonesia ke babak delapan besar. 

Namun, hasil melawan Denmark akan menentukan siapa lawan yang bakal dihadapi Indonesia di perempat final. Dengan menjadi juara grup C, peluang Indonesia berjumpa juara grup lain yang kuat tak akan terjadi di babak awal.

Dengan begitu, peluang untuk lolos sampai ke partai puncak terbuka lebar. Jika takluk, maka kejadian di Piala Sudirman edisi 2013 silam bisa terulang: Indonesia angkat koper setelah kalah 3-2 dari juara bertahan Tiongkok.

Untuk memaksimalkan performa, Indonesia dipastikan bakal melakukan perubahan materi pemain yang akan ditampilkan. Itu melihat Denmark yang diprediksi bakal lebih unggul. Sektor yang lemah saat menang tak meyakinkan melawan Inggris 3-2 di partai perdana berusaha dibenahi oleh tim pelatih.

Sektor itu adalah tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran. Sementara itu, sektor ganda putra dan ganda putri dinilai masih cukup mumpuni untuk menjinakkan Denmark.

“Memang ada perubahan di tiga nomor karena setelah dirundingkan dengan tim pelatih dan official, mereka yang paling siap dan sesuai untuk menghadapi Denmark. Tapi, perubahan ini bukan karena pemain yang kemarin bermain buruk,” kata ketua rombongan Indonesia, Achmad Budiharto.

Manajer Tim Piala Sudirman Indonesia Rexy Mainaky juga telah melakukan analisis khusus terhadap pemain Denmark. Dari hitung-hitungannya, Indonesia seharusnya berpeluang menang. 

“Skor terjelek kita semestinya bisa menang 3-2. Tapi kalau tunggal putri bisa diatasi, skor 4-1 bisa mungkin,” kata Rexy.

Berikut ini daftar pemain yang akan diturunkan dalam laga nanti. 

Ganda Putra:

Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan vs Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen 

Tunggal Putri:

Bellaetrix Manuputty vs Line Kjaersfeldt 

Tunggal Putra:

Firman Abdul Kholik vs Jan O Jorgensen 

Ganda Putri:

Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari vs Maiken Fruergaard/Maria Helsbol 

Ganda Campuran:

Praveen Jordan/Debby Susanto vs Mads Pieler Kolding/Sara Thygesen 

Untuk laga pertama nanti, pasangan ganda putra Hendra/Ahsan pernah sekali berhadapan dengan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, yakni di Indonesia Open 2014 lalu. Saat itu, Hendra/Ahsan mampu menang dengan skor 21-14 dan 21-11. 

Namun, dalam kurun waktu sepuluh bulan terakhir, tentu pasangan Denmark tersebut telah mengalami perkembangan. Karena itu, Hendra/Ahsan harus meningkatkan level permainan dibanding saat melawan Inggris.

Di partai kedua, tunggal putri Bellaetrix Manuputty dipercaya tampil menggantikan Lindaweni Fanetri yang saat melawan Inggris menyumbang poin. Bella akan berhadapan dengan Line Kjaersfeldt. Alasan pemilihan Bella menurut Rexy karena kecocokan dengan tipe permainan lawan.

Meski Linda secara ranking lebih baik dari Kjaersfeldt (36 banding 39), namun tipe permainan Linda dinilai berat jika harus berhadapan dengannya. Untuk itu, Bella yang dipilih meski peringkatnya hanya berada di posisi ke-51.

Di tunggal putra, Firman Abdul Kholik bakal berjumpa Jan O. Jorgensen. Pertimbangan Rexy menurunkan Firman untuk menambah jam terbang. Jorgensen adalah pebulutangkis terbaik ketiga dunia. Dia tentu saja bukan tandingan Jonathan Christie maupun Firman. Siapapun yang diturunkan Indonesia, tunggal putra di laga ini menjadi strong point Denmark.

Di partai keempat, pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari akan berhadapan dengan Maiken Fruergaard/Maria Helsbol. Di atas kertas, Greysia/Nitya yang berperingkat 7 dunia lebih diunggulkan menghadapi  Maiken/Maria yang belum memiliki peringkat alias pasangan dadakan.

Di partai terakhir, ada Praveen Jordan/Debby Susanto. Tim pelatih lebih memercayai mereka dibanding pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk menghadapi Mads Pieler Kolding/Sara Thygesen. Itu tentu saja setelah melihat performa buruk Tontowi/Liliyana saat kalah dari Inggris.

“Kami sudah menganalisa pemain-pemain Denmark. Denmark unggul di tunggal putra dan ganda putra, kami coba ambil di putrinya. Tapi, peluang ambil ganda putra juga terbuka,” tegas Rexy.

Strategi telah disusun oleh tim pelatih, analisis dan melihat video permainan lawan sudah dilakukan. Kini, nasib ada di tangan pemain Indonesia. Memilih jalan terjal berliku atau memilih jalan yang mulus.—Rappler.com    

Mahmud Alexander adalah wartawan olahraga yang berdomisili di Jakarta. Dia berfokus pada liputan-liputan sepak bola dan bulu tangkis. Di sela tugas-tugas jurnalistiknya, dia menjadi penulis lepas dengan tema olahraga dan budaya.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!