Piala Sudirman: Lawan Taiwan, Indonesia sudah siap hadapi Tiongkok

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Piala Sudirman: Lawan Taiwan, Indonesia sudah siap hadapi Tiongkok

TRIBUN

Indonesia ditunggu Taiwan. Tapi, beban pikiran para pemain dan pelatih ada di babak selanjutnya: melawan tim raksasa Tiongkok yang kemungkinan besar bakal bersua di semi final.

Skuat Piala Sudirman Indonesia memang mampu memenuhi target menang dengan skor 3-2 atas Denmark, Rabu, 13 Mei 2015. Sayangnya, kemenangan yang didapat itu harus ternoda dengan kembali gagalnya nomor unggulan meraih poin. Ya, ganda campuran Merah Putih Praveen Jordan/Debby Susanto dibekuk Mads Pieler Kolding/Sara Thygesen: 21-9, 17-21, 11-21.

Satu kekalahan Indonesia lainnya dialami oleh Firman Abdul Kholik melawan Jan O Jorgensen. Pebulutangkis 17 tahun itu kalah dari pemain nomor tiga dunia tersebut dengan skor 8-21 dan 10-21. Kekalahan itu sudah diprediksi. Karena itu, tak banyak yang kaget dengan hasil tersebut.

Sementara itu, tiga kemenangan Indonesia diraih secara gemilang di nomor tunggal putri, ganda putra, dan ganda putri. Berikut rincian skornya:

  • Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan vs Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen: 21-23, 21-16, dan 21-12
  • Bellaetrix Manuputty vs Line Kjaersfeldt: 21-15 dan 21-18
  • Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari vs Maiken Fruergaard/Maria Helsbol: 21-16 dan 21-13

Hasil 3-2 melawan Denmark tidak sesuai ekspektasi. Sebab, ganda campuran ditarget wajib menang. Andai sesuai skenario, Indonesia harusnya bisa menang dengan skor 4-1. Sebab, sektor tunggal putri yang dianggap belum tentu menang ternyata sukses melebihi ekspektasi.

Tentu saja, kemenangan 3-2 itu belum bisa membuat chef de mission kontingen Indonesia Ahmad Budiharto tersenyum lega. “Indonesia memang bisa juara grup. Tapi kami tidak puas karena seharusnya bisa menang 4-1,” ucapnya di situs resmi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Berdasarkan performa per sektor, ganda putra memang belum sepenuhnya mencapai top performance. Pasangan Hendra Setiawan/M Ahsan pun mengakui kondisi tersebut. “Di awal-awal kami sempat tertekan. Lawan langsung menyerang. Kami sering salah sendiri,” kata mereka via pesan singkat.

Untuk mengatasinya, juara dunia 2013 itu berupaya untuk meningkatkan permainannya. Caranya dengan bermain konsistensi dan mengurangi kesalahan. Selain itu, mereka harus bisa menjaga kekompakan dan tampil lebih lepas.

Manajer  tim bulutangkis Indonesia Rexy Mainaky menegaskan bahwa dalam kejuaraan ini sudah tidak bisa lagi meningkatkan performa teknis pemain. Mereka hanya bisa meningkatkan kekompakan dan kenyamanan. 

“Tidak mungkin dalam satu dua hari meningkatkan skill teknis pemain. Yang mungkin adalah menjaga kekompakan. Mereka harus tetap enjoy agar konsentrasinya meningkat. Kesalahan otomatis akan terkurangi sendiri. Permainan mereka pasti keluar,” ungkap Rexy.

Masalah konsentrasi dan mental inilah yang membuat ganda campuran Indonesia tak kunjung meraih poin  sampai laga kedua di Piala Sudirman. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kalah saat melawan Inggris. Sementara itu,  Praveen Jordan/Debby Susanto kalah dari pasangan Denmark Mads Pieler Kolding/Sara Thygesen 21-9, 17-21 dan 11-21. 

Menurut Rexy, pemain yang ditampilkannya memang sama-sama tampil di laga perdana. Kebetulan, dua-duanya langsung kalah. “Semoga di laga selanjutnya, mereka semakin siap dan bisa menampilkan permainan terbaiknya,” tegas dia.

Bongkar pasang lawan Taiwan

Hasil undian mempertemukan Indonesia dengan Taiwan (runner-up grup B) di perempat final. Menurut Rexy, laga melawan Taiwan yang akan digelar Jumat, 15 Mei 2015, gampang-gampang susah. Berdasarkan skill per sektor, dia optimistis pemainnya bisa unggul. Setidaknya di semua sektor kecuali tunggal putra. Namun, dia tak mau menganggap enteng.

Manajemen dan tim pelatih, kata Rexy, sedang melakukan analisis permainan Taiwan. Dari analisis itulah tim pelatih baru akan mengatur susunan pemain. “Kemungkinan pasti akan lakukan perubahan komposisi. Tapi, kami harus melihat secara matang dulu siapa dan bagaimana calon pemain yang kemungkinan ditampilkan Taiwan,” ungkap dia.

Indonesia tidak hanya akan mengganti pemain di sektor tertentu, tapi kemungkinan akan melakukan bongkar pasang di nomor ganda. Seperti yang pernah dilakukan dengan menduetkan Tontowi Ahmad (pasangan Liliyana Natsir) dengan Debby Susanto. Liliyana Natsir bisa saja dipasangkan dengan Greysia Polii untuk bertarung di ganda putri.

Namun, sejatinya pikiran tim pelatih maupun pemain bukan di laga perempat final. Tapi di semi final. Sebab, tim Merah Putih kemungkinan berjumpa Tiongkok, tim unggulan juara. Sesuai hasil undian, hasil laga Indonesia vs Taiwan bakal bertarung dengan hasil pertandingan antara Tiongkok vs Jerman di semi final.

“Kemungkinan untuk melewati Tiongkok memang tak mudah, meskipun saat ini menjadi unggulan. Tapi kami yakin selalu ada kesempatan. Di atas kertas belum tentu sama dengan kenyataannya,” kata Rexy membesarkan hati. —Rappler.com

Mahmud Alexander adalah wartawan olahraga yang berdomisili di Jakarta. Dia berfokus pada liputan-liputan sepak bola dan bulu tangkis. Disela tugas-tugas jurnalistiknya dia menjadi penulis lepas dengan tema olahraga dan budaya.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!