Indonesian Movie Awards: Siapa yang jadi juaranya?

Johana Purba

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Indonesian Movie Awards: Siapa yang jadi juaranya?
Angel Pieters jadi juara meski namanya tak masuk nominasi. RCTI masih bungkam.

Pagelaran Indonesian Movie Awards memang digelar pada Senin malam, 18 Mei, namun kehebohan baru terjadi keesokan harinya. Bukan, bukan karena gegap gempita dan suksesnya acara tersebut berlangung, tapi mengenai salah satu pemenangnya.

Hal ini bermula pada salah satu tweet akun fan band Saint Loco (@FOLjkt) yang masuk dalam nominee Soundtrack Terfavorit.

Malam itu, lagu Saint Loco yang berjudul Di Balik Istana bersaing dengan keempat musisi papan atas Indonesia. Berikut daftarnya:

  1. Glenn Fredly – Tinggikan (OST Cahaya Dari Timur Beta Maluku)
  2. Saint Loco – Di Balik Istana (Di Balik ’98)
  3. Anggun – Fly My Eagle (Pendekar Tongkat Emas)
  4. Mahadewa – Immortal Love Song (Runaway)
  5. Pongki Barata – Seluas Itu (Nada Untuk Asa) 

Hasilnya? Saint Loco tak berhasil menjadi pemenang. Begitu juga dengan keempat nama lainnya di atas.

Secara mengejutkan, penyanyi pendatang baru Angel Pieters yang membawakan lagu Indonesia Negeri Kita Bersama keluar menjadi juaranya. Padahal gadis berusia 17 tahun ini tidak masuk ke dalam nominee asli.



Lagu yang diciptakan oleh Liliana Tanoesoedibjo, istri CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo, adalah soundtrack dari film Di Balik ’98 produksi MNC Pictures.

Kejanggalan ini dibuat ramai oleh istri musisi Pongki Barata, Sophie Navita. Ia berkicau panjang lebar di Twitter yang disertai dengan hashtag #CobalahEdakBayangkan, Selasa malam, 19 Mei.





Menurut Sophie, seluruh penonton Balai Sarbini tidak ada yang sadar saat Angel Pieters diumumkan sebagai pemenang, padahal namanya tidak ada dalam daftar nominee.

Hal ini memicu keheranan dan kejengkelan tidak hanya dari kalangan musisi namun juga penikmat musik tanah air. Bahkan beberapa dari mereka menanyakan ke mana uang yang dibayarkan oleh penonton saat mengirim vote untuk menentukan pemenang.

Sistem “Terfavorit” dalam acara penghargaan adalah yang paling diminati oleh penonton. Penggemar musik dapat mengirim satu SMS sebesar Rp 2.200 untuk memilih artis mereka memenangi kategori tersebut. Jika nama artis tersebut tidak ada dalam daftar dan bisa keluar menjadi pemenang, lalu ke mana uang itu diserap?

Berikut beberapa lampiasan kekecewaan terhadap panitia Indonesia Movie Awards dan RCTI selaku televisi penayang yang dimiliki oleh MNC Group.





Associate editor majalah Rolling Stone Indonesia ikut mencuit promo nominee sebelum acara melalui akun resmi YouTube milik RCTI, yang hanya diikuti oleh 5 artis di atas.



Tak lama kemudian, video tersebut tak dapat lagi diakses oleh publik. 



Sementara itu, Angel Pieters mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya.



Tak sedikit yang langsung menghujat Angel di media sosial, namun Pongki mengatakan bahwa ini bukan kesalahan Angel sebagai artis. 



“Buat saya masalah ini simpang siur selama RCTI belum menjawab. Saya sudah sampaikan di Twitter, tinggal menunggu pihak RCTI untuk menjawab,” kata Pongki pada Rappler, Rabu pagi, 20 Mei.

Sementara itu, Direktur Program dan Acara RCTI Dini Putri masih belum bisa memberikan komentar karena kesibukan ketika dihubungi hari ini. Staf Humas RCTI lainnya juga belum memberikan jawaban. 

Aditya Gumay, salah seorang juri IMA, mengatakan bahwapihaknya tidak terkait sama sekali dengan urusan ini. Dia bahkan baru tahu adanya penambahan nominee pada saat acara. 

“Saya pribadi tidak ngeh, karena kita (juri) kan tidak dapat list(kategori) terfavorit. Pas muncul di panggung baru ngeh. Kok ada 6?” kata Aditya. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!