Jokowi serukan komitmen lawan kejahatan lingkungan

ATA

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jokowi serukan komitmen lawan kejahatan lingkungan
Kejahatan lingkungan hidup di negara-negara berkembang mengakibatkan kerugian US$ 70 miliar per tahun

JAKARTA, Indonesia — Presiden Joko “Jokowi” Widodo menegaskan niat pemerintah untuk memberantas kejahatan lingkungan hidup tanpa kompromi. 

“Komitmen itu harus diikuti langkah tegas dalam pengawasan dan penegakan hukum terhadap tindak kejahatan lingkungan hidup. Harus tegas, jangan ragu-ragu,” kata Jokowi dalam acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Istana Bogor, Jumat, 5 Juni. 

Jokowi mengatakan bahwa ini harus dilakukan khususnya terkait pengelolaan Sumber Daya Alam, seperti di sektor pertambangan, kehutanan, dan kelautan. 

Dia telah memerintahkan bawahannya untuk menindak tegas para pelaku pembalakan dan penambangan liar, serta pencurian ikan. 

“Mari jadikan bumi sebagai tempat yang nyaman. Bumi bisa mencukupi kebutuhan seluruh manusia, tapi tidak akan cukup memenuhi kebutuhan segelintir orang yang serakah,” kata Jokowi.

Pidato Jokowi ini terkait erat dengan pernyataan Wakil Presiden Bank Dunia Leonard McCarthy mengenai kejahatan lingkungan.

Kerugian US$ 70 miliar

Menurut data Bank Dunia, kejahatan SDA dan lingkungan di negara-negara berkembang menimbulkan kerugian hingga $ 70 miliar per tahun. 

“Rentannya kejahatan ingkungan, dan permintaan yang mendasari perdagangan terkait dengan kejahatan itu, kerap diperburuk dengan problem yang terdapat dalam tata kelola pemerintahan, korupsi, serta kelemahan dalam akuntabilitas di tingkat nasional,” kata Wakil Presiden Bank Dunia Leonard McCarthy sebagaimana dikutip Antara.  

Menurutnya, korupsi yang menunjang kejahatan terhadap SDA dan lingkungan bisa diatasi melalui jalur hukum yang tegas, transparan, dan adil. 

Jokowi imbau masyarakat terlibat

Jokowi mengatakan langkah untuk mengatasi kejahatan lingkungan memerlukan inisiatif, kolaborasi dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat. 

“Peningkatan kesadaran masyarakat juga penting untuk berperilaku ramah lingkungan,” kata Jokowi.

Salah satu peran serta masyarakat ini terlihat dalam upaya salah seorang pemenang Penghargaan Kalpataru 2015 kategori perintis lingkungan, N. Akelaras dari Deli Serdang, Sumatera Utara. Ia membina masyarakat di tepi hutan dan membuat kelompok untuk melakukan pembuatan bibit tanaman keras seperti mangga, manggis dan lainnya.  

“Ini saya lakukan untuk kehidupan masyarakat luas,” kata Akelaras. “Apa yang saya lakukan sepertinya itu kodrat saya, jadi enggak pernah pikir saya bakal dapat hadiah.”

Menurut Jokowi, anggota masyarakat seperti Akelaras yang berkontribusi menyelesaikan masalah lingkungan.

“Kita enggak usah banyak-banyak, enggak usah jutaan, seribu kaya Pak Akelaras rampung masalah lingkungan hidup di Indonesia,” sahut Jokowi. 

Inilah daftar para pejuang lingkungan hidup yang menerima penghargaan Kalpataru 2015:

  1. Kategori perintis lingkungan: Dian Rossana Anggaini dari Kepulauan Bangka Belitung, N. Akelaras dari Sumatera Utara, dan Laing Usat dari Kalimantan Utara.
  2. Kategori pengabdi lingkungan: Januinro dari Kalimantan Tengah, Mashadi dari Jawa Tengah, dan Sri Partiyah dari Jawa Timur.
  3. Kategori penyelamat lingkungan: Lembaga Adat Lekuk 50 Tumbi, Lempur dari desa Lempur Mudik, Jambi, LSM Tunas Hijau dari Pakuwon City, Jawa Timur, dan Yayasan Bambu Indonesia dari Jawa Barat.
  4. Pemenang kategori Pembina Lingkungan adalah Kamir Raziudin Brata dari Jawa Barat dan Sri Bebasari dari DKI Jakarta.

 Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!