Apa yang bisa dilakukan jika punya uang tambahan Rp1 juta tiap bulan?

Melissa Young

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Apa yang bisa dilakukan jika punya uang tambahan Rp1 juta tiap bulan?

EPA

Tambahan tak terduga tersebut bisa berupa kenaikan gaji, komisi dari pekerjaan sampingan, menang undian, atau bonus kejutan lainnya.

Berikut ini beberapa ide untuk Anda:

1. Lihat posisi dan rencana keuangan sebelumnya

Sebelum Anda membuat keputusan apapun mengenai kelanjutan nasib uang tambahan tersebut, simpan dulu di tempat yang aman, mundur satu langkah, dan lihat kembali kondisi keuangan Anda secara jujur.

Jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

  • Apakah anda memiliki utang atau cicilan utang, misalnya utang kartu kredit, pinjaman dari teman, dan sebagainya?
  • Berapa lama lagi utang tersebut lunas?
  • Apakah Anda sudah punya dana darurat?
  • Sudahkah memiliki perlindungan kesehatan? Jika ada asuransi kesehatan dari perusahaan, apakah itu cukup?
  • (Bagi yang memiliki anak) sudahkah merencanakan biaya pendidikan?
  • Sudahkah Anda menyisihkan dana untuk pensiun?
  • Apakah ada rencana renovasi rumah dalam waktu dekat?
  • Apakah ada keinginan untuk berlibur dengan keluarga dalam waktu dekat?
  • (Bagi yang lajang) Apakah Anda berencana menikah dalam waktu dekat? *ehem* 

2. Lunasi utang

Foto oleh Joerg Carstensen/EPA

Jika Anda masih memiliki sejumlah utang, Anda perlu menahan diri untuk memanjakan diri atau menghamburkan Rp 1 juta tersebut untuk jalan-jalan, makan di restoran mewah, atau membeli tas baru.

Utang, terutama yang sifatnya konsumtif dan bunganya tinggi seperti utang kartu kredit atau KTA, adalah beban yang perlu secepatnya Anda singkirkan.

3. Dana darurat 

Mobil ambulans dibutuhkan dalam keadaan genting atau darurat, begitu pun dana yang satu ini.

Mungkin Anda sudah sering mendengar nasehat ini, namun memiliki dana darurat memang sangat penting, sehingga kami tidak akan bosan mengingatkan Anda mengenai hal ini. Bahkan, tidak adanya dana darurat seringkali alasan kenapa orang sampai perlu berutang.

Kegunaan lain dana darurat ialah untuk membantu ketika ada kerabat atau teman dekat Anda yang sakit, mobil rusak, atau keadaan di rumah yang tiba-tiba memerlukan renovasi.

Dana darurat idealnya sejumlah minimal 3 kali pengeluaran bulanan Anda, dan maksimum sejumlah 6 bulan pengeluaran. Maka, jika pengeluaran rutin Anda adalah Rp 3 juta per bulan, Anda membutuhkan setidaknya Rp 9 juta dalam tabungan dana darurat. Uang ekstra Rp 1 juta per bulan itu bisa membantu membuat “jaring pengaman” keuangan Anda lebih cepat.

Foto oleh Facundo Arrizabalaga/EPA

4. Asuransi Kesehatan

Dana darurat adalah untuk keadaan darurat, namun untuk tagihan dokter dan rumah sakit, biar asuransi saja yang membayar.

Setelah Anda selesai dengan perkara hutang dan dana darurat, maka langkah selanjutnya adalah apakah Anda sudah memiliki perlindungan kesehatan yang cukup.

Jika perusahaan tempat Anda bekerja menyediakan asuransi, tapi Anda tidak yakin apakah itu cukup, Anda bisa mengambil asuransi kesehatan dengan tipe cash reimbursement. Asuransi kesehatan jenis ini harganya terjangkau dengan manfaat yang cukup besar. Cash reimbursement bisa berfungsi sebagai pengganti penghasilan Anda yang terbuang setiap hari karena Anda tidak bisa bekerja.

Alokasi untuk asuransi maksimum 10% dari penghasilan bulanan, berdasarkan jumlah sebelum Anda mendapatkan penghasilan tambahan. Jadi, jika pemasukan Anda mencapai Rp 5 juta per bulan, plus uang tambahan Rp 1 juta, maka alokasikan Rp 500.000 untuk asuransi kesehatan dan sisanya untuk item yang akan dibahas di poin berikutnya. 

5. Investasi 

Ketika Anda sudah memenuhi hal-hal mendasar seperti yang disebutkan di atas, kini saatnya Anda membuat uang bekerja untuk Anda, melalui investasi.

Pertama-tama, tentukan dulu tujuan utama dari tiap investasi yang Anda lakukan.

Apakah untuk berlibur? Biaya pernikahan? Biaya sekolah anak? Atau tabungan untuk pensiun? 

Alasannya, sebuah tujuan investasi membutuhkan strategi dan pemilihan instrumen keuangan yang tidak sama dengan tujuan lain. Contohnya, investasi seperti reksa dana, saham dan produk unit link idealnya dipilih untuk tujuan jangka panjang — 8 tahun atau lebih — tapi kurang tepat untuk tujuan jangka pendek, misalnya untuk mengumpulkan dana liburan tahun depan.

Sebagai contoh saja, jika Anda terus-menerus menyisihkan Rp 500.000 perbulan untuk investasi dengan rata-rata imbalan hasil per tahun sebesar 14%, maka Anda bisa mendapatkan sekitar Rp 131 juta dalam 10 tahun. 

Pada akhirnya, bukan masalah seberapa besar yang Anda hasilkan, namun seberapa banyak yang Anda simpan dan bagaimana Anda membuat uang tersebut bekerja untuk Anda. — Rappler.com

Tips di atas berasal dari LiveOlive, sebuah situs yang membekali perempuan Indonesia dalam hal pengelolaan keuangan pribadi

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!