Tujuh polisi diperiksa propam karena abaikan laporan perampokan

Henry W

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tujuh polisi diperiksa propam karena abaikan laporan perampokan
Kasus perampokannya akhirnya diproses setelah pengabaian laporan tersebut heboh di media sosial Facebook. Satu orang telah ditangkap

 

JAKARTA, Indonesia — Tujuh anggota polisi yang mengabaikan laporan perampokan yang menghebohkan media sosial akhirnya diproses. 

“Mereka sedang diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan Polri (Propam),” kata Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Susetio Cahyadi, Minggu, 14 Juni 2015. 

Polisi sendiri juga heran dengan rekan kerja mereka yang tak mau menerima laporan dari korban perampokan di Jalan Raya Cilincing, Rabu, 10 Juni. Mereka kala itu sedang berjaga di Pos Polisi Cilincing, namun malah menyuruh korban untuk pergi ke Polsek Marunda sendiri. 

“Anggota yang mengabaikan harus dipertegas,” kata Humas Polda Metro jakarta Utara Komisaris Muhammad Sungkono, Minggu. “Ada korban melaporkan malah diabaikan. Enggak bisa dibiarkan seperti ini.” 

Berawal dari Facebook 

Kehebohan soal perampokan yang dilakukan pada Rabu siang, 10 Juni, bermula dari status dan foto yang diunggah pemilik akun Facebook Diki Septerian.  

“Maafkan bila gambar kurang jelas,” tutur Diki dalam lini masa akun Facebook-nya. “Gambar saya ambil dari dalam mobil. Saya membeku. Antara cemas, bingung, dan tidak percaya dengan apa yang mata saya lihat. Ini terjadi di siang terik yang macet itu: Perampokan.”

Diki menggambarkan bahwa ada tiga orang yang merampok pengendara dan penumpang pickup di Jalan Raya Cilincing. Menggunakan obeng, pisau dan celurit, ketiganya mengambil barang-barang milik pengendara.

Satu kilometer setelah tempat kejadian, Diki dan temannya melaporkan kejadian tersebut ke pos polisi. Ternyata di sana ada korban lain dari perampok yang sama bernama Rudi Hartono, juga sedang melapor.  

“Dua Hp kami diambil, juga uang Rp 200.000,” kata Rudi pada polisi. Ia mengendarai mobil boks. 

“Oh sama, kami juga ingin melaporkan itu, saya punya gambar pelakunya pak,” kata Diki. 

Foto dari Facebook Diki Septerian

Petugas polisi di sana tidak mau menerima laporan, dan malah meminta mereka untuk melapor ke Polsek Marunda.  

“Loh? Bukannya Bapak saja yang mengecek ke lokasi!?” kata rekan Diki. 

“Tidak bisa, saya jaga sini.”

Diki melaporkan bahwa di pos polisi tersebut ada polisi lain yang sedang duduk dan bermain dengan handphonenya. Dan di balik pos, ada dua atau tiga polisi lainnya.  

“Maafkan Pak Polisi, kami punya janji yang harus kami tunaikan. Maafkan kami juga yang gagal paham dengan prosedur yang bapak sampaikan,” Diki menulis di Facebook-nya. 

Pelaku akhirnya ditangkap

Susetio mengatakan polisi sudah menangkap salah satu tersangka berinisial RF alias Aco. Perampok berusia 17 tahun ini dibekuk di rumahnya di Jalan Kalibaru 1, Cilincing. Ia masih menjalani pemeriksaan. 

“Dua orang lainnya dalam pengejaran,” kata Susetio. 

Dua orang pelaku lainnya, berinisial S dan K. Setidaknya mereka melakukan dua perampokan di hari yang sama. 

“Dari hasil pemeriksaan, tersangka RR juga melakukan perbuatan tersebut seperti yang ramai diperbincangkan di Facebook. Namun, untuk yang itu, korbannya pengemudi mobil Mitsubishi L 9667 H tidak melaporkan,” kata Humas Polda Metro Jaya Kombes M. Iqbal sebagaimana dikutip media. — Rappler.com

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!