SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Badan SAR Nasional (Basarnas) Balikpapan dan Mamuju masih mencari 32 korban kapal Titian Muhibah yang masih menghilang setelah kapal tenggelam di Selat Makassar. Menilai pengadilan tidak memiliki standar pertimbangan fakta, Wakil Ketua KPK non aktif Bambang Widjojanto memutuskan mencabut gugatan praperadilan.
Memberikan keterangan berbelit-belit, polisi akan periksa Agustinus, tersangka pembunuh Angeline, menggunakan alat pendeteksi kebohongan. Timnas U-23 gagal sumbang medali dalam SEA Games 2015 setelah kalah dari Vietnam 0-5.
Lulung diperiksa polisi selama 8 jam terkait kasus pengadaan printer dan scanner.
32 penumpang KM Titian Muhibah masih hilang di Selat Makassar
Kapal Titian Muhibah yang berangkat dari Bontang menuju Mamuju tenggelam di Selat Makassar pada Selasa, 9 Juni. Sampai dengan Senin, 15 Juni, sebanyak 82 penumpang sudah ditemukan selamat, namun 32 masih belum jelas nasibnya.
“Jika ditambahkan dengan daftar penumpang yang belum ditemukan sebanyak 32 orang, maka KM Titian Muhibah dengan lebar 4 kali 20 meter itu diduga membawa 114 orang penumpang,” kata koordinator posko Peduli Bencana KM Titian Muhibah, Abdul Rachman.
Polda Kalimantan Timur telah memeriksa nakhkoda kapal bernama Halim, 70 tahun, dan 3 anak buah kapal di Balikpapan. Selengkapnya baca di Rappler.com.
Bambang Widjojanto kembali cabut gugatan praperadilan
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non aktif Bambang Widjojanto mencabut gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 15 Juni 2015. Praperadilan tersebut diajukan atas tindakan Polri yang menangkap dan menetapkan Bambang sebagai tersangka yang dianggap menyalahi prosedur.
Pengacara Bambang Widjojanto, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan bahwa alasan utama kliennya mencabut gugatan terkait putusan hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang tidak konsisten.
“Kami berkesimpulan tidak ada hal yang standar bagi pertimbangan fakta dan argumen, apakah sebuah praperadilan diterima atau ditolak,” katanya pada Rappler usai sidang. Selengkapnya baca di Rappler.com.
Tersangka pembunuh Angeline akan jalani tes kebohongan
Agustinus Tae, tersangka pembunuh Angeline, akan menjalani pemeriksaan dengan menggunakan alat pendeteksi kebohongan. Agustinus diketahui tidak konsisten dalam menjawab pertanyaan polisi.
“Alat lie detector sudah datang kemarin ke Polda. Yang menjalani lie detector baru tersangka pembunuh (Agus). Sebelum tes lie detector, tersangka harus betul-betul fit. Agus tak akan diperiksa hari ini agar dapat beristirahat,” kata Humas Polda Bali Kombes Wiyanto, Senin, 15 Juni.
Wiyanto mengatakan polisi menduga ada aktor intelektual di balik pembunuhan anak berusia 8 tahun tersebut. Selengkapnya baca di sini.
Sepak bola Indonesia gagal sumbang medali
Timnas Indonsia U-23 kalah 0-5 dari Vietnam dalam perebutan meraih medali perunggu pada SEA Games 2015, berlokasi di National Stadium, Singrapura, Senin, 15 Juni. Dua hari sebelumnya, Indonesia juga kalah 0-5 dari Thailand.
Meski pelatih Aji Santoso melakukan penyegaran dengan meggantikan pemain, memasukkan Syaiful Indra Cahya, skor tidak bisa didongkrak naik. Thailand akhirnya memenangkan medali emas setelah mengalahkan Myanmar.
“Sangat sulit bagi saya memompa kembali semangat pemain saat mendekati akhir SEA Games ini. Mereka semakin tidak konsentrasi karena tidak tahu setelah ini mau apa dan bagaimana. Ini bukan alasan tapi kenyataan,” kata Aji.
Selengkapnya baca di sini.
Lulung diperiksa selama 8 jam
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Jakarta Abraham Lunggana, yang dikenal dengan sebutan Haji Lulung, diperiksa Bareskrim Polri selama 8 jam terkait dengan pengadaan scanner dan printer 3D dalam APBN 2014.
Menurut Lulung, pengadaan scanner dan printer merupakan usulan dari Alex Usman, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat.
“Saya sangat prihatin dengan kasus ini. Kalau benar Alex merugikan pemerintah, biarlah pengadilan menghukumnya dengan seadil-adilnya,” tutur Lulung. Selengkapnya baca di sini.
Dapatkan wRap di emailmu
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.