Indonesia wRap: 19 Juni 2015

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Indonesia wRap: 19 Juni 2015
Mahkamah Konstitusi tolak permohonan uji materi pernikahan beda agama dan batas usia pernikahan, pengakuan mengejutkan dari tersangka pembunuh Engeline, dan konser Bon Jovi bulan September.

JAKARTA, Indonesia — Mahkamah Konstitusi tolak permohonan uji materi pernikahan beda agama dan batas usia pernikahan, pengakuan mengejutkan dari tersangka pembunuh Engeline, dan konser Bon Jovi bulan September. 

MK tolak permohonan uji materi pernikahan beda agama

Mahkamah Konstitusi (MK) menolak uji materi UU Perkawinan terkait pernikahan beda agama, Kamis, 18 Juni. “Perkawinan tidak boleh hanya dilihat dalam aspek formal,” kata Hakim Konstitusi Anwar Usman. “Agama menetapkan keabsahan perkawinan dan negara menetapkan keabsahan administratifnya.” Selengkapnya di Rappler.com

Selain itu, Mahkamah Konstitusi (MK) juga menolak menaikkan usia minimum pernikahan bagi perempuan dari 16 menjadi 18 tahun. “Batasan umur adalah open legal policy yang bisa diubah oleh pembuat undang-undang sesuai dengan perkembangan yang ada,” kata Hakim Konstitusi Patrialis Akbar pada hari yang sama. Keputusan tersebut pun mendapat kecaman dari Komnas PA. Selengkapnya di Rappler.com.

Pengakuan pembunuh Engeline: Ibu angkat Margriet yang bunuh

Ibu angkat Angeline bersama Angeline. Foto dari Facebook FindAngeline

Tersangka pembunuh Engeline, Agustinus Tae, mengaku kepada Polres Denpasar bahwa ibu angkat gadis 8 tahun itulah, Margriet Megawe, yang sebenarnya membunuh anak angkatnya sendiri. “Waktu kejadian, M (Margriet) memanggil AG (Agus) untuk datang ke kamarnya dan mengatakan telah membunuh Angeline,” ujar pengacara Agus, Haposan Sihombing, kepada Tempo.co, Kamis. Margriet juga menyogok Agus Rp 200 juta untuk bungkam. Namun kuasa hukum Margriet membantahnya. “Klien saya tidak membunuh,” kata Hotma Sitompoel. Selengkapnya di Tempo.co.

Bon Jovi konser di Jakarta bulan September

Bon Jovi saat konser di Verizon Center, Washington DC, 2013. Foto dari bonjovi.com

Grup music rock kawakan Bon Jovi akan menggelar konser di Jakarta, pada 11 September, 20 tahun setelah konser pertamanya di ibu kota. Namun, harga tiket konser dan venue belum diumumkan. Menilik dari konser di negeri jiran Malaysia, tiket konser berkisar antara Rp600 ribu hingga Rp3,2 juta. Bagaimana reaksi penggemar Bon Jovi di Indonesia? Cek di Rappler.com.

Pimpinan KPK tak kompak soal kewenangan SP3

Plt Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrachman Ruki didampingi pimpinan KPK lainnya melakukan rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 18 Juni 2015. Foto oleh Gatta Dewabrata/ Rappler

Pelaksana tugas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki menghendaki agar KPK kembali memiliki wewenang untuk menghentikan kasus dengan mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3). Namun pendapatnya dia tidak didukung oleh setidaknya dua pimpinan KPK lainnya, Johan Budi dan Indriyanto Seno Aji. Selengkapnya di Rappler.com.

Dolar Singapura tembus Rp 10 ribu, tertinggi sejak 1998

Nila tukar rupiah terhadap dolar Singapura melemah. Dolar Singapura sempat menembus Rp 10 ribu per Kamis sore, seperti dilaporkan Detik.com. Angka ini melampaui titik saat Indonesia mengalami krisis moneter pada 1998 silam. Saat itu, dolar Singapura mencapai Rp 9.950. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!