FAST FACTS: DKI Jakarta

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

FAST FACTS: DKI Jakarta

EPA

Di ulang tahun Jakarta ke-488 ini, mari kenali lebih dekat ibu kota tercinta kita.

JAKARTA, Indonesia — Selamat ulang tahun, Jakarta.

Di hari spesial ini, kami ingin mengajak kamu untuk mengenal lebih dekat ibu kota tercinta melalui fakta-fakta unik yang mungkin belum banyak kalian ketahui.

1. Saat perang kemerdekaan, ibu kota Indonesia pernah dipindahkan ke Yogyakarta. Jakarta kembali menjadi ibukota pada tahun 1950. Status Daerah Khusus Ibukota baru dimiliki Jakarta pada tahun 1966, menjadikan Jakarta bukan lagi sebatas kota melainkan berkekuatan selayaknya provinsi. Jakarta menjadi provinsi secara resmi pada tahun 1974.

2. Penetapan hari jadi Jakarta, 22 Juni, didasarkan pada ketetapan Walikota Jakarta Sudiro pada tahun 1956. Sebelumnya, Jakarta berulang tahun setiap akhir Mei, berdasarkan penaklukan Jayakarta oleh Gubernur Jenderal JP Coen pada Mei 1619.

3. Kepulauan Seribu tidak punya seribu pulau. Kabupaten itu hanya punya sekitar 105 pulau kecil.

4. Hingga saat ini Jakarta sudah punya 17 walikota/gubernur. Ali Sadikin merupakan gubernur terlama, menjabat selama 11 tahun. Suwiryo, Henk Ngantung, dan Soemarno Sosroatmojo merupakan pimpinan dengan masa jabatan tercepat, yaitu hanya 1 tahun.

Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama. Foto oleh AFP

5. Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama bukan gubernur Jakarta pertama yang non-Muslim, gubernur keenam, Henk Ngantung beragama katolik. Henk adalah pelukis sebelum menjadi gubernur. Ia yang mendesain Tugu Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. 

6. Gubernur Jakarta ternyata punya hak spesial. Berdasarkan Undang-Undang No. 29 tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, Gubernur Jakarta dapat menghadiri sidang kabinet yang menyangkut kepentingan ibu kota. Gubernur juga punya hak protokoler, termasuk mendampingi presiden dalam acara kenegaraan. 

7. Jakarta dikenal sebagai The Big Durian, seperti New York yang dikenal sebagai The Big Apple. Mengapa? Karena oleh pelancong luar negeri, Jakarta dianggap bagaikan buah yang besar dan berbau namun butuh perjuangan untuk menikmatinya. Padahal, buah resmi Jakarta bukan durian, lho, melainkan buah menteng. 

8. Jumlah mall di Jakarta mencapai lebih dari 173. Sementara, pemerintah hanya punya 61 museum, ditambah beberapa museum swasta lainnya. Masih bingung kenapa warga Jakarta lebih suka nongkrong di mall 

9. Siapa bilang Jakarta tidak bisa jadi kota wisata? Cek rencana perjalanan ini untuk jadi turis sehari di ibu kota. 

10. Lapangan Banteng dulu bernama Waterloo-plein sebagai pengingat dari pertempuran Waterloo tanggal 18 Juni 1815 di dekat kota Waterloo, sekitar 15 km di selatan Brussels, Belgia. Pada zaman Belanda, Lapangan Banteng dikenal dengan Lapangan Singa karena di tengahnya terpancang tugu peringatan pertempuran tersebut dengan patung singa di atasnya.

11. Maskot Jakarta adalah elang bondol dan buah salak, seperti lambang Transjakarta dahulu sebelum diganti tahun ini.

 Kesenian khas Betawi Ondel-Ondel. Foto oleh EPA

11. Ondel-ondel, salah satu ikon khas Jakarta, tadinya berfungsi sebagai penolak bala atau roh gentayangan. Namun, fungsinya sekarang beralih menjadi hiburan saat pesta atau syukuran.

12. Gedung Kesenian Jkarta dibangun pada tahun 1814 oleh Gubernur Jenderal Inggris Thomas Stamford Raffles. Dulu ia bernama Schouwburg yang artinya Gedung Kesenian atau Gedung Teater. 

13. Jakarta punya minuman khas bernama Bir Pletok. Minuman ini terbuat dari kayu secang, jahe, cengkeh, dan sereh. Minuman ini tidak mengandung alkohol sama sekali. Lalu, kenapa namanya bir? Dulu, warga Betawi butuh dan ingin minuman yang bisa menghangatkan tubuh. Warga Belanda punya bir, tapi karena warga Betawi tak boleh minum alkohol, makanya mereka membuat minuman sendiri dan mengambil nama ‘bir’ tersebut.

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!