TransJakarta rangkul Go-Jek buat aplikasi Go Busway

Adelia Putri

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

TransJakarta rangkul Go-Jek buat aplikasi Go Busway

AFP

Kerjasama ini diharapkan dapat mempermudah pengguna TransJakarta.

JAKARTA, Indonesia — Meskipun aplikasi pemanggil layanan Go-Jek banyak menuai apresiasi dan kontroversi akhir-akhir ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap melanjutkan rencana kerja sama dengan Go-Jek.

Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama ternyata tidak asal bicara ketika ia mengatakan akan menjalin kerjasama dengan Go-Jek awal tahun ini. Meskipun dikritik oleh banyak pihak, terutama dari Organisasi Angkatan Darat (Organda), ia meneruskan rencana mengintegrasi ojek dengan layanan bus TransJakarta.

(BACA: Ahok: Meski bukan kendaraan umum reski, Jakarta butuh ojek

Pada Februari lalu, Ahok memanggil pendiri Go-Jek ke Balai Kota. Pertemuan tersebut ditengarai oleh Ahok yang ingin mengenal lebih lanjut manajemen PT Go-Jek Indonesia. Saat itu, ia didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Benjamin Bukit dan Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta Antonius Kosasih.

Menurut saya, ini adalah solusi yang sangat pintar. Kami sedang mewacanakan untuk bekerja sama dengan sistem bus kami,” kata Ahok.

Integrasi tersebut kemudian akan diwujudkan dalam program bernama Go Busway, sebuah aplikasi khusus yang dibuat dalam aplikasi Go-Jek yang sudah ada,untuk mengetahui posisi TransJakarta yang sedang ditunggu oleh pengguna.

“Jadi, masyarakat bisa tahu sebelum masuk halte TransJakarta, posisi bus yang sesuai kebutuhannya ada di mana dan kira-kira sampai lokasi terdekat dalam berapa lama,” kata Antonius, Minggu malam, 21 Juni.

“Para penumpang bisa melacak keberadaan bus kami meskipun tidak sedang berada di halte,” katanya.

Selain itu, aplikasi ini bisa membantu pengguna untuk memesan ojek setelah turun dari bus. Tak hanya itu, nantinya aplikasi ini juga akan dilengkapi dengan sistem yang dapat mengenali pengemudi bus sehingga penumpang bisa menilai kualitas layanan yang mereka terima.

(BACA: Go-Jek vs ojek konvensional: Pilih yang mana?)

“Ini adalah salah satu bentuk pelayanan kami dan merupakan bagian dari Passenger Information System yang sedang kami buat di TransJakarta yang nantinya wajib diikuti oleh seluruh operator,” kata Antonius.

Sayangnya, warga Jakarta masih harus bersabar sebelum menggunakan Go Busway karena pakta kerjasama antara PT Transjakarta dan Go-Jek baru akan ditandatangi di bulan Ramadan ini.

Sedangkan untuk aplikasi Go Busway sendiri direncanakan akan diluncurkan akhir 2015.

Kerjasama tanpa biaya

Antonius mengaku bahwa kerja sama kedua perusahaan tidak menggunakan biaya karena sebenarnya Go Busway hanya membutuhkan pembagian data GPS.

Kerjasama TransJakarta dengan proyek Jakarta Smart City pun tetap berjalan.

“Dua-duanya tidak ada biaya, hanya share data GPS, yang pertama dengan Jakarta Smart City itu untuk aplikasi di Smart City, dan akan terus berjalan,” kata Antonius.

“Yang kedua dengan Go-Jek, untuk aplikasi smartphone yang nantinya bisa diunduh semua pengguna telepon selular melalui website TransJakarta, melalui Google Play, atau melalui aplikasi GoJek,” ujarnya.

“Jadi bukan (kerjasama) dialihkan ke Gojek.” —Rappler.com  

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!