TNI: Hercules 51 tahun dalam kondisi laik terbang

Dyah Ayu Pitaloka

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

TNI: Hercules 51 tahun dalam kondisi laik terbang
Kepala Staf Angkatan Udara Agus Supriatna mengatakan bahwa TNI telah menghentikan penerbangan semua Hercules tipe B

MALANG, Indonesia— Pihak TNI bersikukuh bahwa pesawat Hercules A-1310 yang jatuh di Medan dalam kondisi laik terbang meski diproduksi pada 1964. 

“Pesawat dalam kondisi laik terbang ketika berangkat dari Abdul Rachman Saleh pada Senin 29 Juni 2015 pukul 09:00,” kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Abdul Rachman Saleh Malang Letkol Sutrisno.

Dari Malang, pesawat tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma menuju Pekanbaru, Dumai, Medan, Tanjung Pinang, dan Pontianak. Namun, baru dua menit lepas landas dari Pangkalan Suwondo Medan, pilot meminta izin untuk memutar kembali dan mendarat. Belum sempat mendarat, pesawat meledak.

Menurut Sutrisno, pesawat tersebut rutin menjalani perawatan sesuai prosedur. 

“Ada prosedurnya, misalnya, setelah 100 jam terbang pesawat harus menjalani perawatan di Skatek (Skuadron Teknik). Saat digunakan, Hercules itu sedang tidak dalam perawatan Skatek, dan dalam kondisi laik terbang,” katanya.

Ia juga berdalih, bagi Hercules, usia pesawat bukan jaminan pesawat akan mengalami gangguan.

“Mungkin hanya badan pesawat yang terlihat buruk karena termakan usia. Contohnya, Pesawat Bravo dari Yogyakarta buatan tahun 1933 masih digunakan hingga tahun 2010,” ujarnya.

Hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui kerusakan apa yang terjadi di pesawat Hercules yang jatuh. Mereka masih fokus pada evakuasi dan identifikasi korban.

“Dari Malang ada 12 kru pesawat, kemudian bertambah 44 orang di Halim. Kami tidak mengetahui siapa sajakah 44 penumpang itu, apakah penumpang semua atau ada tambahan kru,” katanya.  

Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya Bagus Puruhito menyatakan hal serupa. 

“Baru saja kita memberangkatkan tim AU dari Jakarta untuk evakuasi dan penyelidikan. Ada warga sipil di pesawat naas itu, yaitu keluarga dari prajurit TNI,” kata Bagus.

“Terlalu dini menyimpulkan penyebab kecelakaan ini. Pesawat TNI, termasuk Hercules-1310 selalu dirawat dan diperbaiki sistemnya. Selain Indonesia, sejumlah negara lain masih menggunakan pesawat sejenis dengan usia yang sama.”

“Kita punya 24 Hercules. Dua belas ada di Malang, Tipe B dan Tipe H. Yang H itu lebih baru, sekitar 10-15 tahun lebih baru. Lalu 12 di Base Ops Halim Perdanakusuma. Tipe H dan HS. Yang HS itu ukuran lebih panjang dari H.”—Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!