96 jenazah korban kecelakaan Hercules teridentifikasi

Febriana Firdaus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

96 jenazah korban kecelakaan Hercules teridentifikasi
Tim DVI Polda Sumatera Utara akan melakukan tes DNA bagi jenazah yang sulit untuk diidentifikasi

MEDAN, Indonesia— Sudah 96 jenazah korban kecelakaan Hercules yang diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Utara di RSUP Adam Malik, Medan.

Dari 96 jenazah yang sudah teridentifikasi, 36 adalah anggota TNI AU, 6 anggota TNI AD, dan sisanya warga sipil. Sebagian jenazah sudah diambil dan dibawa pulang oleh keluarga. 

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri Brigjen Arthur Tampi mengatakan identifikasi jenazah dilakukan dengan mencocokkan data primer dan sekunder. Data primer misalnya sidik jari, sedangkan data sekunder adalah properti (baju, sepatu) dan tanda khusus (tanda lahir atau bekas operasi). 

Hingga saat ini, kata Tampi, sudah ada 98 data primer dan sekunder yang masuk di pos ante mortem. “Kami minta masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga segera melapor dan mengirimkan data,” katanya. 

Menurut humas Polda Sumatera Utara Kombes Helfi Assegaf, sampai dengan Kamis sore, 2 Juli, sudah 146 kantong jenazah yang dibawa ke rumah sakit. Namun demikian, jumlah korban masih simpang siur. 

Pada Rabu, 1 Juli, Kepala Staf Angkatan Udara Agus Supriyatna mengatakan bahwa setelah evakuasi korban selesai, jumlah korban adalah 141, termasuk di dalamnya 113 penumpang pesawat. 

Namun belakangan, Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Medan Mayor Sus Jhoni Tarigan mengatakan jumlah penumpang adalah 122, terdiri dari 39 prajurit TNI dan 83 penumpang sipil. 

Tersisa jenazah yang lebih sulit diidentifikasi

Setelah itu, kata Tampi, proses identifikasi jenazah akan berjalan lamban mulai besok. Apa alasannya? Karena jenazah yang tersisa sudah tak bisa dikenali dari data primer dan sekunder, sehingga perlu dilakukan tes DNA. 

“Tapi DNA-nya harus kita profilkan dulu dan dibawa ke markas besar,” katanya. Proses identifikasi dengan DNA ini akan memakan waktu paling cepat 2 hari. “Bisa juga sampai 1-3 bulan,” katanya. 

Alasan tim DVI melakukan tes DNA juga karena kondisi tubuh yang sudah tidak utuh lagi atau berupa potongan. 

3 korban masih hidup

Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakit Adam Malik Yusirwan mengatakan ada 3 korban jatuhnya pesawat Hercules yang masih hidup. Mereka bukan penumpang pesawat, tapi berada di lokasi kejadian.

Salah satu korban adalah Ahmad Fahri yang merupakan warga sekitar. Fahri menderita luka di dada bagian kiri. 

Menurut Yusirwan, ketiganya sudah ditangani tim medis rumah sakit. “Dan biaya kesehatan korban luka terkait jatuhnya pesawat Hercules gratis,” katanya. 

Tapi siapa yang akan membayar ganti rugi biaya di rumah sakit? “Pendanaannya bisa kementerian kesehatan atau Pemda langsung,” katanya.

Namun Yusriwan sudah memerintahkan kepada tim medis agar melayani semua korban tanpa  perlu memikirkan biaya pengobatan. — Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!