Kuasai Silverstone, Rio Haryanto kini targetkan Hungaroring

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kuasai Silverstone, Rio Haryanto kini targetkan Hungaroring
Sudah tiga kemenangan yang diraih pebalap Indonesia Rio Haryanto di GP2. Mengapa tahun ini dia meroket dibanding tahun lalu yang irit prestasi?

 

JAKARTA, Indonesia – Pebalap muda Indonesia Rio Haryanto kembali meraih kemenangan di ajang balap GP2. Tak tanggung-tanggung, sirkuit yang dia taklukkan kali ini adalah Sirkuit Silverstone, Northamptonshire, Inggris. Dia menjadi yang terbaik di sprint race seri kelima GP2, Minggu, 5 Juli. 

Rio mampu kembali “mengasapi” pebalap-pebalap akademi dari tim sekaliber Ferrari dan Red Bull Racing. 

Hasil tersebut membuat Rio kokoh di peringkat ketiga klasemen sementara. Ia meraih poin 91 di bawah penguasa klasemen Stoffel Vandoorne (170 poin) dan runner-up Alexander Rossi (105). Jarak Rio dari pebalap di posisi keempat, Sergey Sirotkin, juga lumayan jauh, 78 poin. 

Balapan memang masih separuh jalan. GP2 masih menyisakan lima seri lagi (10 balapan). Namun, hasil baik pembalap 22 tahun tersebut di Silverstone menunjukkan bahwa ini adalah tahun terbaiknya di semua ajang balap yang pernah diikuti. 

Hingga seri kelima GP2, dia sudah empat kali naik podium. Tiga kali juara dan sekali runner-up. Rinciannya, posisi kedua di feature race dan juara sprint race seri perdana GP Bahrain, menjuarai feature race di GP Austria, dan menguasai sprint race di seri kelima GP Inggris. 

GP2 merupakan ajang balap di bawah Formula 1. Ajang ini mengiringi “sirkus” seri-seri Formula 1. Di tiap seri, GP2 menggelar dua race. Balapan pertama adalah feature race yang digelar sehari sebelum Formula 1. Balapan kedua adalah sprint race yang dimulai beberapa jam sebelum Formula 1. Setiap race memiliki sistem poin masing-masing. 

Rio menganggap kemenangan ketiganya ini karena mendapatkan posisi start terdepan alias pole position

“Di race kedua saya start dari pole position. Saya berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan start yang baik,” kata Rio melalui e-mail yang diterima Rappler. 

Lebih moncer bersama Campos Racing

Pebalap muda Indonesia Rio Haryanto kembali meraih kemenangan di ajang balap GP2. Foto oleh Kedutaan Besar RI di Inggris Raya

Empat kali podium bukan prestasi yang biasa-biasa saja bagi Rio. Padahal, masih tersisa lima seri lagi. Rio bisa kembali meraih hasil mengagumkan dan mengancam para pebalap di posisi pertama dan kedua klasemen GP2.

Prestasi tersebut sangat kontras jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Saat debut di GP2 bersama tim Marussia Carlin, Rio tak pernah menginjakkan kaki di podium. Prestasinya juga tak banyak berubah sesudahnya. Dia sekali meraih podium masing-masing bersama tim Barwa Addax pada 2013 dan EQ8 Caterham Racing pada 2014. 

Di masa-masa minim prestasi itu, beberapa orang menganggap kegagalan Rio karena karakter balapannya. Dia dianggap kurang agresif dan cenderung bermain aman. 

Di dunia Formula 1, dikenal tiga macam karakter pebalap. Satu, pebalap yang bagus dengan mesin yang jelek. Dua, pebalap yang jelek dengan mesin yang bagus. Dan tiga, pebalap yang bagus dengan mesin yang bagus. 

Dalam kasus Rio, dia mulai menunjukkan bahwa dia adalah pebalap yang bagus.

Itu setelah dia bergabung ke Campos Racing tahun ini. Di tim asal Spanyol itu, Rio langsung menggebrak di dua race pada GP2 seri perdana di Bahrain. Sesudah itu, Rio terus menunjukkan ancamannya hingga berada di posisi ketiga klasemen pebalap.

Rio pernah mengakui bahwa dia lebih memiliki chemistry bersama Campos Racing. Di tim tersebut dia bisa berkomunikasi dengan tim mekanik. Dukungan tim bagi dirinya sangat total. Berbeda dengan tiga tim sebelumnya. 

Keputusan untuk hijrah ke Campos Racing tahun ini tak lepas dari peran ayahnya, Sinyo Haryanto. Seperti dikutip dari Kompas, Sinyo memilih Campos Racing setelah mempelajari kondisi manajemen tim serta pencapaian mereka musim lalu. Pada 2014, tim itu sudah bisa menembus papan tengah meski memakai jasa pebalap anyar atau pebalap rookie.

Kemenangan harus kembali dikejar Rio di seri selanjutnya di Sirkuit Hungaroring, Budapest, pada 25 dan 26 Juli. Sirkuit Hungaroring memiliki karakteristik sangat berbeda dengan Silverstone.

“Hungaroring memiliki cukup banyak tikungan-tikungan lambat. Tahun lalu, tim Campos dengan Arthur tampil kencang di sirkuit ini, sehingga kita punya setting-an mobil yang baik. Saya berharap dapat tampil maksimal kembali di ronde berikutnya,” kata Rio. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!