Masjid-masjid terindah di Filipina

Rhea Claire E Madarang

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Masjid-masjid terindah di Filipina
Ada masjid merah muda, masjid yang lebih tua dari seluruh gereja, dan masjid yang dibangun untuk menyambut Moamar Khadafi.

MANILA, Filipina – Filipina terkenal dengan gereja-gereja tua indah berusia ratusan tahun. Wajar saja, karena Filipina adalah negara dengan mayoritas pemeluk agama Katolik. Tapi ternyata, negara ini juga menjadi rumah bagi masjid-masjid megah dan indah. 

Masjid-masjid ini menjadi lambang toleransi antaragama di negara di mana Islam menjadi agama minoritas.

1. Masjid Agung (Masjid Sultan Hassanal Bolkiah Masjid), Cotabato City 

BEAUTIFUL INTERIOR. Don’t forget to take a walk inside the mosque as well. Photo by Shugah Pauline Gonzales

Masjid ini membuat muslim dan non muslim takjub, karena ukurannya yang sangat besar dan kemewahannya. Kubahnya berlapis emas dengan menara setinggi 40 meter, dan luasnya 5.000 meter persegi. Masjid berdiri di area seluas lima hektar, menjadikan masjid ini sebagai masjid terbesar di FIlipina.

“Setiap sudut masjid ini sangatlah cantik,” kata travel blogger Shugah Pauline Gonzales, yang sudah mengunjungi banyak masjid di seluruh Filipina.

Masjid ini selesai dibangun 2011 dan menghabiskan US$ 40 juta. Sebagian dana berasal dari pemerintah Brunei. Menurut blogger Dennis Dolojan, masjid ini dipelihara dan dijaga oleh tentara-tentara non muslim. Masjid ini bukan sekadar tempat beribadah, tapi juga lambang toleransi dengan agama lain.

2. Pink Mosque (Masjid Dimaukom), Datu Saudi Ampatuan, Maguindanao 

PINK FOR PEACE. This mosque’s bright color is not only meant to be an attraction but also a symbol for peace. Photo by Glen Santillan

Bangunan merah muda menyala ini tentu saja sangat mencolok di Provinsi Maguindanao.

Masjid yang dibangun atas inisiatif Datu Saudi-Ampatuan Mayor Samsudin Dimaukom ini dicat merah muda untuk melambangkan perdamaian dan kasih sayang.

Umat Kristen juga ikut membangun masjid ini, melambangkan persatuan dan toleransi antara umat Muslim dan Kristen.

3. Masjid Taluksangay, Zamboanga City

STRIKING COLORS AND HISTORY. Taluksangay, with its red onion-shaped domes, was built in 1885 and is the oldest mosque in Western Mindanao. Photo by Rhea Claire Madarang

Dibangun 1885, Masjid Taluksangay adalah masjid tertua di Mindanao Barat. Dia menjadi pusat penyebaran Islam pertama di daerah ini. Masjid ini dibangun oleh Haji Abdullah Maas Nuno, seorang tetua Moro. Kuburannya bisa ditemukan di belakang masjid ini.

Dengan kubah merah cerah, Masjid ini tak hanya jadi tempat ibadah namun juga tujuan wisata di Kota Zamboanga.

4. Masjid Raja Faisal, Marawi City, Lanao del Sur

THE COLOR OF ISLAM. Green, King Faisal Mosque’s color, is the traditional color of Islam. Photo by Mervz Marasigan
UP CLOSE. The mosque has interesting details like the dome’s painted petals and the minarets’ metalwork. Photo by Mervz Marasigan

Masjid ini dinamai sesuai nama mantan Raja Saudi Arabia, yang membiayai pembangunannya. Masjid ini adalah yang terbesar di Marawi dan terletak di kompleks Mindanao State University.

Masjid ini memang tidak mewah, tapi detil-detilnyalah yang membuat Masjid ini cantik. Warnanya yang hijau, melambangkan kedamaian di surga.





5. Masjid Sheik Karim al Makdum, Simunul, Tawi-Tawi

THE FIRST AND OLDEST. Arabian missionary Sheik Makdum supervised the construction of this mosque. Photo by Rhea Claire Madarang
OVER 600 YEARS OLD. This is one of the original pillars of Sheik Makdum mosque. Photo by Rhea Claire Madarang

Masjid ini mungkin terlihat sederhana, tapi sejarahlah yang membuat masjid ini istimewa.

Masjid ini dibangun pada 1380, menjadikannya sebagai masjid tertua di Filipina, bahkan lebih tua dari semua gereja Katolik.

Masjid ini dilindungi sebagai Warisan Budaya Nasional.

Awal penyebaran Islam di Filipina berasal dari seorang Arab bernama Sheik Makdum. Dialah yang membangun masjid ini dan menjadikannya pusat pembelajaran Islam pertama di Filipina. Dia wafat di Filipina dan dikuburkan di masjid ini.

Bentuk asli masjid ini bertahan hingga sekitar 500 tahun. Kini 4 pilar asli masjid masih bisa ditemukan di dalamnya.

 



6. Masjid Emas (Masjid Al-Dahab), Manila, Metro Manila
 

GOLDEN. Named as such because of its golden dome and its location in Globo de Oro (Golden Globe) Street in Quiapo, the Golden Mosque is the biggest mosque in Metro Manila. Photo by Rhea Claire Madarang
TO THE HOLY CITY. Its interior has arches and pillars leading to an altar-like structure, which symbolizes the qibla, the direction to the holy city of Mecca, the birthplace of Islam. Photo by Rem Tanauan

Kubah raksasa masjid ini bisa dengan mudah dilihat dari kota, terutama dari Sungai Pasig. Masjid Emas adalah masjid terbesar di Metro Manila. 

Tak hanya kubahnya yang cantik, masjid ini juga penuh detil cantik, seperti lukisan kaca di atapnya.

Masjid ini unik karena dibangun atas perintah Ibu Negara saat itu, Imelda Marcos. Tujuannya, untuk menyambut kedatangan penguasa Libya, Moammar Al Khadafi pada 1976. Meski kemudian kunjungan Khadafi dibatalkan, masjid di Quiapo ini terus menjadi tempat ibadah bagi komunitas Islam di Metro Manila, yang tak sampai 1 persen dari populasi Metro Manila. — Rappler.com



Rhea Claire Madarang

Claire Madarang adalah penulis, pejalan dan pencari. Ikuti petualangan dan tips perjalanannya di blognya: Traveling Light.

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!