Jokowi minta pembahasan APBN-P 2015 dimulai November

Handoko Nikodemus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jokowi minta pembahasan APBN-P 2015 dimulai November
Jokowi ingin 30 persen dari program-programnya sudah bisa dilaksanakan pada Januari 2015

JAKARTA, Indonesia — Mengingat pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 hampir selesai di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), presiden terpilih Joko “Jokowi” Widodo akan meminta DPR supaya pembahasan perubahan APBN (APBN-P) dipercepat untuk mengakomodir program-program pemerintahan yang telah direncanakan oleh tim transisi.

Salah satu deputi tim transisi, Andi Widjajanto, mengungkapkan bahwa Jokowi rencananya akan mengajukan permohonan ke DPR untuk mempercepat pembahasan APBN-P pada saat pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih tanggal 20 Oktober mendatang. Tahun-tahun sebelumnya, pembahasan APBN-B dimulai pada tahun berikutnya.

“Kami tetap ngotot karena targetnya 30 persen apa yang direncanakan Jokowi-JK [Jusuf Kalla] bisa dilaksanakan Januari,” ujarnya setelah pertemuan dengan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung di kantornya di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/9). 

Salah satu yang menjadi program unggulan Jokowi adalah Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Pada masa kampanye, Jokowi kerap menyampaikan ingin langsung tancap gas dengan program-program prioritasnya begitu dilantik menjadi presiden.

Menurut deputi tim transisi bidang APBN, Hasto Kristiyanto, Jokowi akan mengupayakan pembahasan APBN-P 2015 bisa dimulai pada bulan November atau Desember.

Sementara itu, Chairul Tanjung telah mengusulkan percepatan pembahasan ABPN-P 2015 dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR pada rapat di gedung DPR pada hari Selasa (9/9) malam.

“Kami dengan Banggar telah menjajak kemungkinan percepatan pembahasan APBN-P 2015 yang tadinya direncanakan Januari 2015, akan lebih baik kalau pembahasannya sebelum Januari tetapi setelah 20 Oktober,” ujarnya. 

Selain itu, ia juga akan memerintahkan fraksi-fraksi yang ada di DPR untuk memperjuangkan supaya anggaran presiden terpilih bisa masuk ke dalam APBN-P 2015.

Menurutnya, program-program Jokowi memang belum diakomodir di RAPBN 2015 karena yang menyusun RAPBN 2015 adalah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sedangkan yang melaksanakan adalah pemerintahan Jokowi yang akan datang. 

“Sehebat-hebatnya kami, kan kami tidak tahu [semua] apa yang ingin dilakukan pemerintahan datang. Makanya kami buka baseline [di RAPBN 2015] supaya bisa masuk program-program yang jadi visi-misi Jokowi-JK,” ujar Chairul. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!