Dua kerangka gajah tanpa gading ditemukan di Aceh

Nurdin Hasan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Dua kerangka gajah tanpa gading ditemukan di Aceh
Polisi Aceh telah menetapkan dua tersangka dalam kasus kematian gajah, namun masih pencari aktor utama di balik ini semua

BANDA ACEH, Indonesia – Dua kerangka gajah yang diduga sengaja dibunuh untuk diambil gadingnya ditemukan di pedalaman Kabupaten Aceh Timur, sehingga dalam tahun ini sudah 10 ekor gajah Sumatera mati di Provinsi Aceh.

Kedua kerangka gajah dewasa ditemukan di areal perkebunan sawit PT Dwi Kencana Semesta (DKS), Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, hari Selasa (7/10) lalu, kata Kapolres setempat, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhajir.

“Jarak antara satu kerangka dengan kerangka lain sekitar 20 meter. Yang satu masih bau dan diperkirakan mati tiga bulan lalu. Sedangkan yang satu lagi matinya sekitar enam bulan lalu,” jelas Muhajir saat dihubungi dari Banda Aceh, Jumat (10/10).

“Saat ditemukan, gading kedua gajah itu sudah tidak ada lagi,” tambahnya.

Menurut dia, dua kerangka gajah tersebut ditemukan setelah Polisi menerima laporan dari warga setempat. Polisi bekerja sama dengan tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh saat  ini sedang mengusut kasus tersebut, katanya.  

Muhajir menjelaskan lokasi penemuan kedua kerangka gajah masih dalam areal PT DKS, tempat ditemukan dua gajah mati yang kepalanya dipenggal bulan lalu. Jarak antara lokasi temuan kedua kerangka dan dua bangkai gajah pada 7 Oktober lalu sekitar satu kilometer.

Kepala BKSDA Aceh, Genman Suhefti Hasibuan, membenarkan temuan dua kerangka gajah. “Dugaan kita, keduanya sengaja dibunuh dengan cara diracun. Ini berdasarkan letak lokasi yang masih dalam areal perkebunan sawit PT DKS, karena dua gajah yang bulan lalu mati karena diracun,” katanya.

Genman menambahkan untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian kedua gajah itu agak sulit karena tinggal tulang. Meski yang satu masih terdapat daging, tapi sudah sangat busuk. “Sulit untuk diuji foreksi. Tapi dari letak lokasi, kuat dugaan sama dengan gajah yang mati awal September lalu yaitu diracun,” ujarnya. 

Dia memastikan berdasarkan data BKSDA Aceh, dalam tahun ini sudah 10 ekor gajah Sumatera mati di provinsi paling barat Indonesia itu. “Semua gajah yang mati sedang dalam proses hukum sebab kuat dugaan sengaja dibunuh. Penyidik Polri masih terus mengusutnya dan mengumpulkan barang bukti,” tegasnya.

Genman mengharapkan melalui penegakan hukum dapat memberi efek jera kepada pemburu gading gajah sehingga tak lagi melakukan aksinya. Menurutnya, perburuan gading gajah cukup tinggi di Aceh. Untuk mengatasinya, BKSDA Aceh berusaha meningkatkan sosialiasi kepada masyarakat sekitar hutan untuk sama-sama menjaga habitat gajah. 

Dua tersangka

Kapolres Aceh Timur menambahkan, polisi telah menetapkan dua tersangka dalam kasus mati dua gajah, September lalu. Keduanya adalah Abdul Rauf, manager PT DKS dan M. Hasbi, asisten kebun PT DKS. Mereka ditetapkan jadi tersangka sejak akhir September lalu setelah dilakukan pemeriksaan secara maraton menyusul kematian dua ekor gajah.

“Keduanya bersalah karena lalai dan tak melaporkan tentang adanya dua gajah mati di areal perkebunan padahal sudah diberitahukan oleh karyawannya,” jelas Muhajir. “Akibat kelalaian mereka, keesokan harinya gading kedua gajah itu telah hilang.”

Menurut Muhajir, kedua tersangka bukan pelaku utama yang meracun kedua gajah sehingga mati. Tetapi, mereka tetap dijerat dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Kapolres Aceh Timur menambahkan bahwa pihaknya tak menahan kedua tersangka. Saat ini, kata Muhajir, penyidik Polri masih terus mengembangkan pengusutan kasus kematian kedua gajah itu dan temuan dua kerangka gajah. “Hingga kini, keberadaan gading belum diketahui,” katanya.

Beberapa hari sebelum kedua gajah itu mati di Aceh Timur, satu gajah dewasa juga ditemukan mati di pinggir sungai Cengeh Desa Panggong, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya. Saat ditemukan, gading gajah itu juga sudah tidak ada lagi.

Genman menyambut baik upaya polisi yang telah menetapkan dua tersangka dalam kasus mati dua ekor gajah di Aceh Timur. Dia berharap polisi bisa cepat mengungkap pelaku pembunuhan gajah di Aceh.

Menurut dia, konflik gajah dan manusia cukup tinggi di hampir semua kabupaten di Aceh dalam beberapa tahun terakhir. Konflik terjadi karena gajah terganggu akibat pembukaan lahan sehingga kawanan gajah memasuki perkebunan masyarakat. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!