Saksi: Margriet kerap siksa Engeline

Luh De Suriyani

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Saksi: Margriet kerap siksa Engeline
Menurut saksi Margriet sering memukul Engeline dengan bambu sampai patah dan menyiksa dia secara verbal

 

JAKARTA, Indonesia — Tiga dari 37 saksi yang telah diperiksa Polda Bali mengakui kalau mereka menyaksikan Margriet Christina Megawe kerap menyiksa putri angkatnya, Engeline Margriet Megawe. 

“Setiap hari mereka melihat Engeline mengalami kekerasan, tapi tidak melapor karena berkeluarga (dengan Margriet),” kata pendamping hukum dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Bali, Yuli Marhaeningsih, sebagaimana dikutip CNN Indonesia, Jumat, 19 Juni 2015. 

Petugas dari P2TP2A yang lainnya bernama Siti Sapurah mengatakan bahwa Engeline (bukan Angeline sebagaimana yang kerap ditulis media) juga kerap mengalami kekerasan verbal. 

“Kalau paling parah, itu pakai bambu yang sudah dibelah, sampai bambu itu pecah,” kata Siti. “Kalau sedikit saja salah, ada kata-kata kasar seperti ‘aku yang masih hidup, aku kasih makan, kau tak boleh santai, harus kerja’.”

Franky, saksi yang bekerja di rumah Margriet sebagai pengurus ayam dan rumah, mengatakan kalau dia sering mengingatkan Margriet untuk tidak memukul Engeline. 

Pengacara Margriet, Hotma Sitompul, meragukan keterangan para saksi. 

“Tanya dulu ini orang (saksi) siapa dulu. Ada rasa sakit hati tidak? Jangan-jangan dulu melakukan kesalahan di rumah itu (rumah Margriet) terus diusir,” kata Hotma sebagaimana dikutip media

(BACA: Hilang 3 minggu, Angeline ditemukan tewas)

Tersangka pembunuh tuding Margriet yang membunuh

Dalam pemeriksaan terakhir, tersangka Agustinus Hamdanai menyatakan kalau Margriet yang membunuh Engeline. Agustinus adalah mantan pembantu di rumah Margriet. 

“Yang melakukan pembunuhan M, TKP (tempat kejadian perkara) di kamar M. Dia diminta (oleh M) untuk mengaku,” kata Haposan Sihombing, pengacara Agustinus. 

“Dia hanya bantu membungkus, mengambil boneka, mengangkat dan melakukan penguburan. Dilakukan Ibu M dan Agus dijanjikan uang 200 juta.”

Agustinus awalnya mengaku membunuh Engeline dan melakukannya karena dijanjikan uang Rp 2 miliar oleh Margriet. Belakangan dia mengatakan kalau dia mengaku membunuh karena diancam. 

Merespon, Hotma mengancam akan menuntut pihak yang memojokkan kliennya tanpa fakta dan data. 

“Saya ingatkan para pihak jika tak berdasar fakta itu fitnah memojokan dia. Semua bertanggung jawab secara profesional dan hakim para pakar dan ahli jangan ngomong sembarangan. Semua akan kami tuntut,” katanya. — Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!