Pilkada 2015: Risma resmi mendaftarkan diri di Surabaya

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pilkada 2015: Risma resmi mendaftarkan diri di Surabaya
Tri "Risma" Rismaharini punya segudang prestasi, namun juga tak lepas dari kontroversi.

JAKARTA, Indonesia —Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendaftar sebagai calon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Minggu, 26 Juli. Bersama wakilnya, Whisnu Sakti Buana, dia kembali akan berlaga dalam pemilihan wali kota Surabaya.  

“Semua persyaratan sudah lengkap termasuk surat pengunduran diri sebagai PNS serta laporan harta kekayaan ke KPK juga disertakan,” kata Ketua Bapilu DPC PDI-P Surabaya Adi Sutarwijoo, seperti dikutip detik.com, Minggu, 26 Juli. 

PDI-P kembali mencalonkan Risma karena dinilai sukses membangun Surabaya. “Mbak Risma bisa sukses karena peduli pada warganya sehingga dia dicintai oleh warganya,” kata Megawati Soekarnoputri, belum lama ini.  

Sampai dengan saat ini, Risma dan Whisnu masih menjadi satu-satunya calon yang resmi terdaftar. Kubu ‘Koalisi Majapahit’, gabungan Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat, belum mengajukan bakal calon.  

Jejak langkah Risma 

Sepanjang menjabat sebagai Walikota Surabaya, Tri “Risma” Rismaharini pernah mencatat prestasi terpilih sebagai wali kota terbaik ketiga di dunia versi World Mayor. 

Ia dinilai berhasil membuat sejumlah terobosan penting yang membuat Surabaya menjadi lebih baik. Salah satu yang terbesar adalah penutupan Dolly, prostitusi terbesar di Asia Tenggara yang menjadi tempat bernaung bagi lebih dari 500 pekerja seks komersil (PSK). Risma bekerja sama dengan Pemerintah Jawa Timur dan Kementerian Sosial memulangkan para pekerja seks ini dan memberikan mereka pesangon. 

Risma juga dikenal karena keaktifannya membangun dan memberdayakan ruang publik. Saat ini terdapat 11 taman dengan tema berbeda yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau dan ruang publik di Surabaya. Yang terbesar, Taman Bungkul, pernah menerima penghargaan internasional The 2013 Asian Townscape Sector Award. 

Meski dikenal untuk banyak kebaikan, Risma juga tak lepas dari kontroversi. Contohnya adalah konfliknya dengan Whisnu, wakilnya sendiri, dan dengan pengelola Taman Safari Tony Sumampau terkait pengelolaan Kebun Binatang Surabaya. 

 

 

 — Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!