Login
To share your thoughts
Don't have an account?
Check your inbox
We just sent a link to your inbox. Click the link to continue signing in. Can’t find it? Check your spam & junk mail.
Didn't get a link?
Sign up
Ready to get started
Already have an account?
Check your inbox
We just sent a link to your inbox. Click the link to continue registering. Can’t find it? Check your spam & junk mail.
Didn't get a link?
Join Rappler+
How often would you like to pay?
Monthly Subscription
Your payment was interrupted
Exiting the registration flow at this point will mean you will loose your progress
Your payment didn’t go through
Exiting the registration flow at this point will mean you will loose your progress
JAKARTA, Indonesia — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis ke level Rp 14.065 per dolar AS pada Selasa, 15 Desember dari sebelumnya Rp 14.076 per dolar AS pada kemarin.
Kemarin sekaligus menjadi momen perdana kurs rupiah per dolar AS menyentuh level di atas 14.000, sejak 7 Oktober.
Demikian berdasarkan data kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia.
Menurut analis, penguatan tipis yang terjadi hari ini salah satunya dipicu oleh pergerakan harga minyak dunia yang sempat naik meninggalkan titik terendah. Meski demikian, peluang terjadinya rebound dan rupiah kembali terdepresiasi masih sangat terbuka.
"Potensi penguatan dolar AS masih cukup terbuka menyusul rencana bank sentral AS menaikan suku bunganya. Situasi itu masih memberikan kekhawatiran terhadap investor di pasar uang," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta di Jakarta, Selasa.
Pada 16 Desember waktu setempat, Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed akan mengumumkan hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Pasar tengah berharap-harap cemas apakah salah satu hasilnya adalah kenaikan federal funds rate. — Laporan Antara/Rappler.com
BACA JUGA: