Beli atau jual desain t-Shirt kamu sendiri Melalui Uteesme

Pradipta Nugrahanto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Beli atau jual desain t-Shirt kamu sendiri Melalui Uteesme

Bila melihat ragam pakaian yang paling banyak orang kenakan sehari-hari, hampir bisa dipastikan t-shirt merupakan salah satu pakaian yang paling sering dilihat.Tren t-shirt pun cukup sering berganti dalam beberapa tahun terakhir. Dari mulai tren t-shirt berdesain vektor yang banyak ditemui di distro-distro. Lalu sempat pula tren full print t-shirt, sampai yang belakangan hype, tren desain minimalis.

Maraknya dunia t-shirt tentunya menjadi peluang menggiurkan bagi pelaku startup. Beberapa nama yang bergerak di ranah ini adalah Rupawa dan Tees. Dan hari ini (26/8), salah satu pemain di ranah ini, Uteesme, mengumumkan versi charlie mereka. Apa saja yang menarik dari startup ini? Simak penuturan CEO Amrit Gurbani.

Menghubungkan media sosial ke dunia nyata

Screen capture dari Utees.me

Menurut Amrit, ide awal dari didirikannya Uteesme adalah maraknya pengguna media sosial yang aktif bersosialisasi di dunia maya. “Makin kelihatan sejak lahirnya Facebook, Twitter, dan Instagram. Nah, Uteesme ini ingin menjadi adiknya Instagram,” tuturnya.

Pakaian yang hampir umum dipakai semua orang di dunia ini dinilai sebagai “pembawa pesan”. “Semisal kita melihat orang dengan penampilan formal pasti akan cenderung segan ketimbang menyapa orang yang memakai t-shirt bukan?” lanjut Amrit.

Interaksi di media sosial tentu akan lebih seru bila bisa terhubung ke dunia nyata. “Nah Uteesme mencoba untuk menjadi penghubung itu,” ujarnya. Contoh sederhananya adalah bagaimana status atau meme bisa dituangkan ke dalam t-shirt.

Bahan dan kualitas cetakan jadi andalan

Screen capture dari Utees.me

Pernahkah kamu membeli t-shirt dari toko online tapi merasa bahan yang dipakai kurang nyaman? Hal ini tentu akan terasa sangat mengesalkan. Bagaimana tidak, pakaian yang seharusnya bisa memberikan kenyamanan tapi malah tidak enak dipakai.

“Selama 18 bulan, kami mencoba bereksperimen dengan bahan t-shirtnya, selain menyempurnakan layanannya. Kami menggunakan bahan yang orang menyebutnya katun jadul. Tidak tersedia di mall kebanyakan pastinya,” ujarnya.

Untuk jenis t-shirt-nya sendiri, Uteesme menyediakan beragam pilihan warna dan ukuran. Saat ini tersedia ukuran anak sampai XXL untuk t-shirt reguler, dan ke depan akan ada t-shirt lengan panjang untuk hijaber, dan juga model v-neck. Uniknya, tidak hanya t-shirt untuk manusia saja yang tersedia, tapi juga binatang peliharaan.

Mendesain dengan Mudah

Screen capture dari Utees.me

Fitur unggulan lain dari Uteesme adalah kemudahan dalam membuat desain. Kamu tidak perlu repot-repot menggunakan software desain grafis seperti Adobe Photoshop atau Corel. “Semua bisa dilakukan secara instan melalui web,” ujar Amrit.

Saat saya mencoba membuat desain, proses yang harus dilalui memang cukup mudah. Meski begitu, kamu bisa menggunakan desain yang telah dibuat sebelumnya. Layanan ini tidak menutup kemungkinan untuk membuat desain dari smartphone. Namun Amrit tidak merekomendasikan hal ini karena isu optimalisasi layar.

“Kami memang ingin mengajak pengguna untuk menggunakan laptop atau PC saat membuat desain. Sementara perangkat mobile lebih ditujukan untuk transaksi jual beli,” katanya.

Setelah membuat sebuah desain, kamu bisa membagikannya layaknya di media sosial umumnya. Namun bila kamu berniat untuk membuat desain eksklusif yang hanya ada satu di dunia, kamu bisa menggunakan pilihan private.

Menggandeng creative leader dan influencer

Elemen lain yang menjadi daya tarik dari layanan ini adalah banyaknya creative leader dan influencer yang sudah bergabung dan mempublikasikan desain-desain rancangannya. Beberapa nama yang terdaftar adalah Dian Sastro, Rini Wulandari, Ariyo Wahab, Tatjana Saphira, dan Ridho Hafiedz.

Terkait monetisasi, Uteesme mengandalkan penjualan produk sebagai sumber pemasukan utamanya. Harga yang dipatok adalah Rp140.000 untuk rancangan satu muka dan Rp280.000 untuk dua muka. Sistem pembayaran yang ditawarkan adalah transfer bank dan kartu kredit. Startup ini tidak menarik ongkos kirim untuk pengiriman di dalam negeri.

Serunya, bila kamu mengunggah desain dan ada orang lain yang tertarik untuk mencetak desain tersebut, kamu akan mendapat komisi $1,11 (sekitar Rp15.000) per t-shirt. Hingga saat ini, Uteesme mengklaim telah berhasil mendapatkan lebih dari 2.000 user dalam 7 bulan (termasuk masa beta).

Terkait masalah lisensi dari figur yang bisa memicu kontroversi, Amrit mengatakan pihaknya sudah menerapkan sejumlah filter dan layanan untuk memberikan laporan untuk konten-konten yang sifatnya sensitif.

“Khusus untuk konten dewasa, maka hanya bisa diakses oleh orang berusia 21 tahun ke atas. Selain itu untuk konten berlisensi maka kami akan menilai apakah desain yang masuk bisa memberikan dampak positif, seperti membantu campaign, atau sebaliknya,” tandasnya. — Rappler.com

Tulisan ini sebelumnya diterbitkan di situs berita teknologi dan startup TechinAsia.

BACA JUGA: 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!