Bergamis hitam, 11 WNI ditahan di Arab

JAKARTA, Indonesia— Sebelas warga negara Indonesia (WNI) ditahan saat sedang salat Idulfitri di Arab Saudi karena penampilan mereka mengkhawatirkan.

Ternyata pepatah ‘jangan nilai seseorang dari penampilannya’ tidak pernah benar-benar berlaku di kehidupan nyata. Kesebelas orang ini ditahan polisi setempat karena mengenakan gamis hitam. 

“Penahanan ini sudah kami laporkan ke Kementerian Luar Negeri. Keluarga berharap mereka segera dibebaskan tanpa ada kekurangan satu apa pun,” kata salah seorang kerabat jemaah yang ditangkap, Sulais Taufik, di Jakarta, Selasa, 28 Juli, kepada Antara.

Kesebelas orang tersebut merupakan anggota Himpunan Pemuda Sinar Syahid (Himpass) dan 8 diantaranya berasal dari Medan. Menurut Taufik, rombongan berangkat pada 4 Juli dari Deli Serdang. Semua baik-baik saja sampai penahanan mereka yang tiba-tiba usai salat di Masjidil Haram, pada 18 Juli.

“Jemaah Himpass di Indonesia, dan juga yang ada di Malaysia, Thailand dan India memang melaksanakan salat Id pada 18 Juli. Berbeda dengan Arab Saudi yang melakukan shalat Id pada 17 Juli,” kata Taufik.

Taufik telah berbicara pada Zubir Abdullah, sang pimpinan rombongan. Menurut Zubir, pakaian mereka ini dinilai menarik perhatian jemaah lain. Mereka mengerumuni  sebelas WNI ini, hingga akhirnya ditangkap polisi.

“Mereka ke Saudi hanya untuk melakukan ibadah umroh. Tidak ada yang lain. Dengan adanya penahanan itu, tentu ibadah mereka menjadi terganggu,” kata Taufik.

Khusus bagi jemaah laki-laki, memang diwajibkan mengenakan pakaian ihram tanpa jahitan saat umrah. Sementara perempuan diwajibkan mengenakan pakaian menutup aurat. —Rappler.com