Pekan pertama Liga Spanyol: Barcelona mulus, Real Madrid macet

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pekan pertama Liga Spanyol: Barcelona mulus, Real Madrid macet
Mesin-mesin belum panas. Para favorit juara melakoni pertandingan dengan tidak meyakinkan. Tidak buruk untuk awal dari musim yang panjang dan melelahkan.

JAKARTA, Indonesia — Tidak banyak yang antusias dengan Primera Division alias Liga Spanyol musim 2015-2016. Selain karena tidak ada pembelian fantastis, sejak awal sudah banyak yang menduga bahwa Barcelona bakal tetap dominan.

Di pekan pertama, tanda-tanda menuju ke sana sudah tampak.


Barcelona yang tandang ke kandang Athletic Bilbao menuai kemenangan tipis 1-0. Gol semata wayang Barca dicetak Luis Suarez di menit ke-54. Sementara itu, musuh abadi Barca, Real Madrid, hanya bisa bermain seri tanpa gol melawan Sporting Gijon.


Peringkat ketiga musim lalu, Atletico Madrid, juga meraih kemenangan tipis 1-0 atas Las Palmas. Gol tunggal dicetak pemain Perancis Antoine Griezmann di menit ke-16.

Musim lalu, Primera Division menarik banyak penggemar untuk mengikuti setiap laga karena kehadiran bintang-bintang besar. Bersama pelatih anyar Luis Enrique, Barca mendatangkan bintang kontroversial Luis Suarez, Ivan Rakitic, dan kiper Marc-Andre ter Stegen.

Pembelian besar-besaran juga dilakukan pelatih Real saat itu, Carlo Ancelotti. Entrenador (pelatih) asal Italia itu mendatangkan bintang Bayern Munich Toni Kroos dan pemain muda yang bersinar di Piala Dunia Brasil 2014 James Rodriguez.

Atletico juga menarik perhatian karena bomber Bayern Mario Mandzukic datang untuk menggantikan posisi Diego Costa yang hengkang ke Chelsea.

Namun, kegairahan musim lalu itu tak terlihat di musim ini. Beberapa transfer besar yang mengejutkan tak banyak terjadi. Paling-paling hanya kepindahan pemain Atletico Madrid Arda Turan ke Barca plus beberapa pemain muda yang datang.

Sebaliknya, bintang-bintang besar Liga Spanyol justru hengkang. Ke mana lagi kalau bukan ke Liga Inggris.

Eksodus pemain Spanyol ke Liga Inggris tak hanya terjadi sejak musim ini. Musim sebelumnya sudah ada Santi Cazorla, Mesut Ozil, Alexis Sanchez, yang merapat ke Arsenal.

Di Chelsea, bintang-bintang liga tersebut juga berdatangan. Mereka adalah Diego Costa, Cesc Fabregas, dan terakhir Pedro.

Praktis, yang tersisa dari Liga Spanyol adalah pertempuran “klasik” antara Lionel Messi versus Cristiano Ronaldo. Begitu juga tim yang bersaing. Tak jauh dari duel antara Barca dan Real.

Kolumnis Guardian Sid Lowe memahami mengapa tak banyak pembelian fantastis di Spanyol. “Kamu tidak bisa membeli pemain-pemain hebat karena kamu sudah memilikinya,” kata Lowe. 

Beberapa gosip memang sempat memanaskan suasana. Misalnya kabar kepindahan kiper Manchester United David De Gea ke Real. Tapi, lebih ramai drama antara De Gea versus pelatihnya, Louis van Gaal, daripada realisasinya.

Gejala ini, kata Lowe, menunjukkan bahwa klub-klub Spanyol mulai berupaya menyeimbangkan keuangan mereka. Terutama klub-klub besar seperti Real dan Barca.

Tapi, bukan berarti Primera Division bakal benar-benar lesu. Sejumlah pemain terbaik masih berada di sana. Trio MSN (Messi, Suárez, dan Neymar) Barca tetap tampil. Begitu juga Real yang masih menyimpan pemain top seperti Ronaldo, Karim Benzema, James Rodríguez, Isco, dan Gareth Bale.

Namun, penggemar sepak bola selalu menuntut yang spektakuler. Dengan Real kehilangan gairah “Los Galacticos” alias ambisi besar mengumpulkan pemain-pemain bintang, Primera Division sedikit kehilangan daya tariknya.

Hal itu tentu berimbas pada panasnya duel yang paling ditunggu-tunggu: el clasico antara Real dan Barca. Sementara kedua klub dingin-dingin saja, laga keduanya terancam tanpa tensi. Memori musim yang panas antara kedua klub seperti era Jose Mourinho versus Josep “Pep” Guardiola tak bisa berulang lagi.

Tidak ada konflik antara Luis Enrique dan Rafael Benitez yang bisa “dijual”.

Karena itu, kata Lowe, musim ini Primera Division tak menyajikan banyak kejutan dan keseruan. Barca tetap yang paling favorit. Dia memiliki kemungkinan besar melanjutkan dominasinya.

Tapi, liga bakal tetap atraktif. Sebab, masih ada beberapa nama besar yang bertahan di kedua klub. “Rasanya bertahan dengan formasi pemain yang ada tidak terlalu buruk. Kalau sudah mendapatkan pemain terbaik, apalagi yang mau dilakukan,” kata Lowe. —Rapppler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!