Jokowi janjikan semua dana korban lumpur Lapindo cair akhir September

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jokowi janjikan semua dana korban lumpur Lapindo cair akhir September
2.585 berkas korban lumpur belum cair. Jokowi menjanjikan semua lunas bulan depan

SIDOARJO, Indonesia – Pemerintah terus memperbarui janji pencairan dana korban lumpur Lapindo. Setelah janji cair sebelum lebaran tahun ini meleset, kali ini Presiden Joko “Jokowi” Widodo turun langsung untuk memastikan pencairan dana ganti rugi.

Jokowi menemui warga korban lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, pada Rabu, 25 Agustus. Ribuan warga hadir. Ia menegaskan bahwa semua dana korban akan cair akhir September. Total dana yang dikeluarkan untuk korban kali ini mencapai Rp 767 miliar. 

“Total dana yang dikeluarkan Rp 767 miliar. Yang sudah cair Rp 155 miliar. Besok akan ada lagi yang cair Rp 164 miliar. Semoga tidak ada masalah,” kata Jokowi. 

Hingga saat ini, sisa ganti rugi korban lumpur Lapindo belum mencapai setengahnya. Hanya 737 berkas yang sudah cair. Nilainya sekitar Rp 155,7 miliar. Artinya, masih ada 2.585 berkas yang belum terlunasi. 

Untungnya, proses validasi sudah selesai semuanya. Warga tidak perlu lagi mengurus berapa besaran sisa yang belum dibayarkan pemerintah. Sebab, kedua pihak yang memvalidasi angka tersebut, PT Minarak Lapindo dan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) sudah menyelesaikan pendataannya. 

Kedua pihak juga sudah meneken kesepakatan semua dana pencairan. Tinggal bagaimana BPLS memproses pencairan tersebut. 

Pada Juli lalu, masih ada 3.337 warga yang belum mendapat pelunasan. Dalam proses validasi bulan tersebut, baru menyelesaikan 1.544 warga. Saat ini proses validasi sudah rampung. Tinggal pencairan 2.585 berkas. 

Mahmudah, salah seorang korban, mengapresiasi kedatangan Jokowi. Menurut dia, kehadiran Jokowi membuat warga yakin bahwa pemerintah serius membantu warga korban. Sebab, beberapa kali pejabat setingkat menteri datang tapi janji selalu meleset.

“Sebenarnya presiden tidak salah. Cuma jajaran di bawahnya itu, lho. Sekarang ini kan BPLS yang harus segera mencairkan. Biar dananya segera ke masyarakat. Kami sudah menunggu 9 tahun, masa tinggal sedikit saja masih berbelit,” kata Mahmudah. 

Jokowi pun meminta meminta warga menggunakan uang dengan baik. Dia meminta ganti rugi tersebut tidak digunakan untuk barang-barang konsumtif. Sebaliknya, ia meminta warga membelikan tanah. 

“Berapa rata-rata warga dapatnya? Rp 300 juta. Itu tidak sedikit. Banyak. Kebiasaan orang kita ini kalau pegang uang banyak kepingin mobil baru, handphone baru. Harus direm. Beli tanah dan rumah untuk masa depan,” kata Jokowi.

Ndelok tonggone tuku mobil, dadi kepingin tuku. Akhire merantak nang tonggo liyane melu tuku kabeh. (Melihat tetangga membeli mobil, jadi ingin beli. Akhirnya menular ke tetangga lainnya ingin beli semua),” kata Jokowi dalam bahasa Jawa yang disambut tawa hadirin.

Pidato Jokowi memang tak lama. Hanya sekitar 15 menit. Setelah itu, dia kembali melanjutkan kunjungannya ke Trenggalek untuk meninjau pembangunan bendungan. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!