Fadli Zon: Agenda DPR RI di AS bertemu parlemen dan USINDO

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Fadli Zon: Agenda DPR RI di AS bertemu parlemen dan USINDO
Dari Senat, DPR-nya Amerika Serikat hingga lembaga non-profit di Amerika Serikat yang turut dibentuk oleh diaspora Indonesia di sana

JAKARTA, Indonesia — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fadli Zon angkat bicara tentang lawatannya ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Kunjungan ini sempat memicu kontroversi karena kehadiran Fadli bersama Ketua DPR RI Setya Novanto dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh pengusaha dan bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Menurut Fadli dalam konferensi pers di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 14 September, selama berada di Negeri Paman Sam, rombongan DPR menyelenggarakan sejumlah pertemuan, beberapa di antaranya adalah:

Pertemuan dengan Senat

Sebagai negara yang menerapkan sistem legislatif bikameral, parlemen Amerika Serikat terdiri dari dua “kamar” yaitu Senate (senat) dan House of Representatives (Dewan Perwakilan Rakyat).

Selama lawatannya ke Amerika Serikat, rombongan DPR melakukan pertemuan dengan perwakilan senat dan mendiskusikan tentang hubungan kedua parlemen dan persoalan-persoalan lain termasuk isu regional dan perdagangan.

Pertemuan dengan Dewan Perwakilan Rakyat

Rombongan DPR juga bertemu dengan perwakilan House of Representatives.

Menurut Fadli, saat bertemu dengan DPR-nya Amerika Serikat ini, rombongan DPR RI diterima secara terbatas oleh sang ketua langsung, John Boehner. Hanya dirinya dan Setya yang ikut bertemu dengan Boehner.

“Dari pertemuan ini ada hasil-hasil yang konkrit, salah satunya kerjasama terkait staf ahli. Jadi nanti ada program magang,” kata Fadli.

Boehner juga bertanya tentang kondisi perekonomian Indonesia.

How is the economy? Begitu katanya,” ujar Fadli.

Pertemuan dengan USINDO

Para wakil rakyat juga bertemu dengan the United States-Indonesia Society (USINDO) selama berada di Amerika Serikat.

USINDO adalah organisasi non-profit yang berdiri pada 1994, dibentuk oleh orang Indonesia dan Amerika Serikat yang berpengalaman tinggal di kedua negara.

Diskusi dengan USINDO. Presidennya adalah David Merrill. Pertemuan ini atas biaya mereka sendiri. Ada pengusaha, diplomat, politisi, perwakilan dari Amerika, termasuk investor. Ketua DPR menjadi pembicara inti dalam pertemuan ini,” katanya. 

Kunjungan Fadli, Setya dan rombongan DPR RI sebelumnya dihujat bukan hanya karena mengindikasikan dukungan politik kepada Trump, yang didukung oleh Partai Republik AS, tapi juga karena tidak ada transparansi anggaran.

Sebelumnya, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menduga lawatan tersebut menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan menghabiskan uang negara sebesar Rp 4,6 miliar.Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!