SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia —Salah satu pendiri dan Chief Executive Officer Facebook, Mark Zuckerberg, merespon pertanyaan publik tentang kebijakan Facebook mengaktifkan fitur Safety Check untuk serangan terorisme di Paris tapi tidak untuk musibah lain yang sejenis.
Menurut Zuckerberg, hal ini terjadi karena Facebook memang baru saja mengubah kebijakan terkait fitur yang membantu pengguna mereka untuk menginformasikan keadaannya dalam situasi bencana ini.
“Beberapa orang mempertanyakan mengapa kami mengaktifkan Safety Check untuk Paris tapi tidak untuk pengeboman di Beirut atau tempat lainnya. Sampai kemarin, kami hanya mengaktifkan fitus Safety Check untuk bencana alam dan kami baru saja mengubahnya.
Ke depan, kami juga akan mengaktifkannya untuk musibah yang disebabkan oleh manusia,” tulis Zuckerberg di akun Facebooknya pada Minggu, 15 November pagi WIB.
Posted by Mark Zuckerberg on Saturday, November 14, 2015
Aktivasi fitur Safety Check bukanlah satu-satunya hal yang dipertanyakan oleh para netizen seputar bagaimana Facebook merespons aksi teror di Paris.
Muncul pula pertanyaan tentang mengapa Facebook hanya menyediakan filter foto profil dengan warna bendera Perancis, sementara terdapat sejumlah negara lain di dunia yang saat ini juga tengah didera teror.
“Mr. Zuckerberg, saya tak meragukan integritas Anda, tapi di mana bendera negara-negara lain yang juga menghadapi teror setiap hari?,” tulis pemilik akun Facebook Mohammad Imran Ansari.
Sejumlah pengguna Facebook juga berdasarkan pantauan kami memiliki pertanyaan yang sama. Sejauh ini, belum ada respons resmi dari pihak Facebook terkait hal ini.
Facebok aktifkan Safety Check di Nigeria
Facebook kembali mengaktifkan fitur “Safety Check” untuk bencana dan tragedi. Salah satunya adalah peristiwa ledakan mematikan di Nigeria pada Selasa malam, 17 November, setelah para pengguna mengkritik jaringan media sosial itu mengaktifkan fitur tersebut secara selektif.
Ledakan yang terjadi di satu pasar di Nigeria pada Selasa menewaskan 32 orang dan melukai 80 lainnya.
Facebook sebelumnya menyatakan memutuskan mengaktifkan fitur itu saat berita-berita tentang serangan Paris berkembang karena tingkat aktivitasnya 1,55 miliar pengguna jaringan itu.
Orang-orang di Paris menulis pemberitahuan di Facebook untuk memberitahu teman dan keluarga bahwa mereka aman, tulis Alex Schultz, wakil presiden pertumbuhan Facebook di akunnya pada Sabtu. —laporan dari Antara/Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.