Liga Inggris: Lawan Manchester City, Leicester dihantui persoalan kebugaran pemain

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Liga Inggris: Lawan Manchester City, Leicester dihantui persoalan kebugaran pemain

EPA

Mampukah mereka meloloskan diri dari kejaran Arsenal? The Gunners telah bertanding lebih dulu dan sementara ini menguasai puncak klasemen

JAKARTA, Indonesia — Ada kondisi khas Premier League yang baru diakui manajer anyar Liverpool Juergen Klopp setelah timnya menang tipis atas Leicester City 1-0, Sabtu, 26 Desember, lalu.

Menurut dia, sebagus apapun seorang pemain, mereka akan terbentur dengan faktor kebugaran dan hantu cedera. Penyebabnya adalah jadwal kompetisi yang padat. Termasuk masih harus tetap bermain sehari setelah Natal.  

“Di sini, selalu saja pemain (cedera) hamstring, hamstring, hamstring. Kalian (wartawan) pasti lebih tahu dari saya. Kalian lebih lama di sini,” kata manajer asal Jerman itu dalam wawancara pasca pertandingan.

Di kompetisi sepak bola paling populer sejagat tersebut, tim tidak bisa hanya mengandalkan segelintir pemain untuk meraih gelar juara. Mereka butuh kedalaman skuat.

Leicester yang memimpin klasemen dalam enam pekan terakhir misalnya, mulai terganggu ketika dua pemain andalan, Jamie Vardy dan Riyad Mahrez tidak fit. Mereka mengalami kekalahan kedua dalam 11 laga di tangan Liverpool.

Salah satu penyebabnya Vardy dan Mahrez memang sedang tidak bugar. Vardy bermain sambil menahan demam sedangkan Mahrez sangat letih. Karena itu, tak heran jika dalam pertandingan tersebut “pertunjukan” kecepatan dua pemain itu tidak tampak.

Leicester bermain lambat dan lebih banyak menunggu di belakang. Sebaliknya, Liverpool sangat dominan dan terus menekan pasukan Claudio Ranieri tersebut.

Untungnya, takdir masih berpihak pada Leicester. Kekalahan melawan Liverpool beberapa hari lalu itu tidak membuat posisi mereka sebagai penguasa liga tergusur. Pesaing terdekat, Arsenal secara mengejutkan keok 0-4 dari Southampton.

Tapi setelah itu Arsenal tidak lagi tergelincir. Mereka sudah meraih kemenangan meyakinkan atas Bournemouth 2-0.

Jika Leicester gagal menang atas Manchester City, Rabu, 30 Desember pukul 02:45 dini hari WIB, tahta pemuncak klasemen harus direlakan kepada anak asuh Arsene Wenger.

Mampukah Leicester mempertahankan posisinya?

Dua andalan sedang tidak fit

Striker Leicester City Riyad Mahrez kecewa timnya gagal menang melawan Liverpool pada 26 Desember 2015. Foto oleh Peter Powell/EPA

Kondisi Mahrez dan Vardy belum 100 persen. Tiga hari bukanlah waktu yang ideal untuk memulihkan diri. Ranieri bisa memasang mereka di babak kedua atau sejak menit awal tapi kemudian diganti di tengah pertandingan.

Masalahnya, mantan pelatih AS Roma dan Inter Milan itu tidak punya banyak pilihan. Skuat Leicester sangat dangkal. Tanpa Mahrez dan Vardy, dia hanya punya Jose Ulloa dan Shinji Okazaki.

Gabungan dua pemain itu sudah mencatatkan empat gol dan dua assists sepanjang musim, tapi ini masih sangat jauh jika dibandingkan dengan duo Mahrez-Vardy (28 gol dan sepuluh assists).

Praktis, Ranieri tinggal berharap pada lini lain di belakang para penyerang. Dia masih bisa memainkan gelandang Perancis N’Golo Kante. Pemain 24 tahun itu memang tidak setenar duo rekannya di depan. Catatan gol dan assist-nya juga rendah: hanya satu gol dan dua assists.

Tapi, Kante mampu melakukan pekerjaan sebagai gelandang pembangun serangan dengan sangat bagus. Daya jelajahnya luas, pergerakannya juga lincah. Visi permainannya juga terbukti mendapat pengakuan dari Ranieri. Beberapa orang diam-diam mulai menyebut dia sebagai Claudio Makalele-nya Leicester.

Masalahnya, Kante bakal seorang diri berjibaku di lini tengah. Danny Drinkwater masih absen karena cedera. Seorang diri, dia tak bakal sanggup bertempur dengan Yaya Toure, Fabian Delph, dan David Silva.

Pertandingan melawan Liverpool menjadi contoh bagaimana Kante sendirian bertarung melawan tekanan Jordan Henderson dan kawan-kawan. Akibatnya, suplai bola ke Vardy dan Mahrez pun tidak lancar.

Situasi berat itu ditanggapi Ranieri dengan dingin. Dia ingin menjaga semangat tanpa beban anak asuhnya.

“City adalah ujian yang fantastis bagi kami. Kamu tahu apa pendapatku soal Leicester meraih gelar? Itu semua cuma mimpi,” katanya seperti dikutip BBC

Namun, masih ada celah sedikit yang bisa dimanfaatkan Ranieri. Markas mereka, King Power Stadium, sangat angker bagi tim tamu. Musim ini, Leicester hanya sekali menelan kekalahan di depan publik sendiri, yakni dari Arsenal dengan skor telak 2-5.

City tak pernah menang di laga tandang

Pemain Manchester City Wilfried Bony bersama rekan setim merayakan golnya ke gawang Sunderland, pada 26 Desember 2015. Foto oleh Nigel Roddis/EPA

Sebaliknya, tur tandang City di Premier League hasilnya sangat buruk. Dalam lima pertandingan terakhir, mereka tak pernah menang. Hanya dua kali meraih hasil seri dan tiga kali kalah.

Selain itu, lini belakang mereka juga sedang keropos. Kapten Vincent Kompany kembali absen. Ketiadaan Kompany membuat pertahanan City amburadul. Tanpa pemain Belgia tersebut, gawang mereka sudah dibobol 19 kali.

Situasi buruk di komposisi pemain belakang tak terjadi di lini depan. Empat pemain andalan Manuel Pellegrini bisa bermain.

Mereka adalah Sergio Aguero sebagai striker utama dan trio gelandang di belakangnya: Kevin De Bruyne, David Silva, dan Raheem Sterling. Mereka berempat bakal disokong Toure dari posisi gelandang bertahan.

Mental mereka juga sedang bagus. Tiga dari lima pemain tersebut, mencetak gol ke gawang Sunderland, yakni De Bruyne, Toure, dan Sterling. Bahkan, De Bruyne memborong dua assist dan satu gol bagi klub berjuluk The Citizens tersebut.

Kondisi di atas kertas yang menguntungkan City tersebut justru membuat Pellegrini waspada. Manajer asal Chili itu meminta anak asuhnya tidak memandang sebelah mata tim “ajaib” Premier League musim ini itu.

“Mereka ada di puncak klasemen karena mereka layak. Kami harus berhenti menganggap mereka cuma tim kecil,” kata Pellegrini.— Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!