5 hal yang perlu kamu ketahui mengenai petinju Muhammad Ali

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal yang perlu kamu ketahui mengenai petinju Muhammad Ali

EPA

Muhammad Ali wafat di usia 74 tahun.

JAKARTA, Indonesia – Petinju legendaris Muhammad Ali menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 74 tahun di rumah sakit Phoenix. Dia meninggal akibat mengalami penyakit di bagian pernafasan. Sebelumnya, Ali diketahui telah memiliki masalah kesehatan selama tiga dekade terakhir, yaitu penyakit Parkinson.

Rumah sakit pun bukan tempat asing baginya selama itu. Ali telah berkali-kali keluar masuk, sebelum menjadikan kunjungan pada Jumat kemarin sebagai yang terakhir.

Berikut 5 hal yang kamu perlu tahu tentang Ali.

1. Cassius Clay

Meski terkenal dengan nama Muhammad Ali, sebenarnya ia lahir dengan nama Cassius Marcellus Clay, Jr. pada 17 Januari 1942. Ia mulai berlatih tinju sejak usia 12 tahun, dan menyabet gelar juara perdananya 10 tahun kemudian.

Setelah itu, ia terus memupuk prestasi hingga memperoleh julukan “The Greatest.”

Ia mengubah namanya setelah bergabung dengan Nation of Islam pada tahun 1964; pada 1975 menjadi pengikut Islam Sunni; dan 30 tahun kemudian memutuskan untuk mendalami aliran sufisme.

2. Gelar dicabut

Setelah memenangkan juara kelas berat pada 1964, Ali menolak untuk masuk militer Amerika Serikat. Saat itu Ali menjadikan agama, serta keberatannya atas keterlibatan Amerika dalam Perang Vietnam sebagai alasan.

Pemerintah menahan Ali dengan alasan mangkir tugas, dan gelar juaranya pun dicabut. Ia tidak mengikuti pertandingan apapun selama 4 tahun -di mana usia performa matangnya terlewat.

Aksinya ini membuat Ali menjadi simbol generasi perlawanan saat itu.

3. Tak terkalahkan

Muhammad Ali adalah satu-satunya juara dunia lineal kelas berat yang tak terkalahkan selama tiga kali berturut-turut. Pertama adalah juara pada 1964, lalu 1974 dan 1978. Selama periode Februari hingga September 1964, ia juga disebut sebagai juara tak tergantikan.

Beberapa pertandingannya yang legendaris adalah penampilan perdana di Liston, lalu melawan rivalnya Joe Frazier, dan melawan George Foreman -ketika ia memperoleh kembali gelar yang telah dicabut.

Gaya bertandingnya juga luar biasa. Ia dikenal kerap melontarkan pernyataan provokatif pada lawan-lawannya, lalu memanfaatkan emosi mereka untuk memberikan pukulan telak. Ali juga sangat lincah.

4. Kontroversial

Saat itu, kebanyakan petinju menyerahkan urusan di luar pertandingan pada manajernya. Jarang ada yang mau membuka mulut dan menjawab pertanyaan publik dan wartawan secara personal.

Ali mendobrak hal ini. Terinspirasi dari pegulat profesional George Wagner, ia memutuskan untuk turun tangan sendiri. Tentu saja, hal ini tak lepas dari keinginannya menjadi perhatian publik.

Ia mengendalikan semua konferensi pers dan wawancara; juga tak segan berbicara hal-hal lain di luar tinju.

Ali memang terlibat dengan banyak tokoh gerakan kulit hitam saat itu. Sebut saja Malcolm X sebagai salah satu contohnya. Wajar jika banyak ucapannya banyak menyiratkan kebanggaan sebagai seorang berkulit hitam dan banyak melawan supremasi kulit putih.

Meski demikian, ia menolak bila dikatakan terpengaruh orang di sekitarnya. “What made me, is me,” kata dia.

5. Parkinson

Setelah menggantung sarung tinju, Ali tak lagi menjaga makanan maupun berolahraga. Seperti atlet di penghujung hidupnya, ia mulai menimbun lemak di sana sini.

Pada tahun 1984, Ali didiagnosis menderita penyakit Parkinson. Penyebabnya diduga banyaknya benturan di kepala, yang tentu menjadi makanan sehari-hari para petinju. Meski demikian, Ali masih cukup aktif sebagai wasit ataupun tamu kehormatan hingga mencapai awal tahun 2000-an.

Pada 2014, Ali juga sempat dirawat di rumah sakit karena radang paru-paru ringan. Pada tahun ini, sebelum meninggal, ia juga dirawat karena masalah pernafasan.-Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!