Olahraga saat Ramadan, sebelum atau setelah buka puasa?

Jaka Yuhenda

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Olahraga saat Ramadan, sebelum atau setelah buka puasa?
Agar olahraga tidak mengganggu ibadah puasa Ramadan, perhatikan hal-hal ini.

Di bulan Ramadan, banyak orang mengurangi kegiatan fisik seperti dengan tidak melakukan olahraga saat puasa, karena aktivitas fisik dapat membuat kita menjadi haus akibat kehilangan cairan, yang berakibat mengganggu ibadah puasa.

Padahal, berolahraga selama bulan puasa dapat memberikan dampak penting bagi kesehatan tubuh.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti Tunisia dari Universitas Sfax dan CHU Habib Bourguiba menunjukkan bahwa aktivitas fisik memberikan dampak kesehatan yang baik bagi tubuh selama berpuasa.

Hal ini terlihat dari parameter komposisi tubuh, hematologi, dan biokimia pada partisipan yang melakukan aktivitas olahraga mengalami perubahan yang lebih baik, yaitu penurunan berat badan, persentase lemak tubuh berkurang, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Dengan dampak positif yang diberikan, olahraga rutin selama bulan puasa adalah baik bagi kesehatan. Namun, agar olahraga tidak mengganggu ibadah puasa kita, hal-hal ini perlu dipertimbangkan sebelum kita melakukan olahraga.

Kapan waktu yang tepat untuk berolahraga saat puasa?

Menentukan apakah olahraga sebaiknya dilakukan sebelum atau sesudah buka, bergantung pada tujuan olahraga itu sendiri.

Misalnya, apakah tujuan olahraga kamu adalah menjaga kebugaran, atau meningkatkan dan mempertahankan massa otot?

Selain itu, perlu diperhatikan juga intensitas latihan yang dilakukan, serta kondisi tubuh pada saat latihan.

Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh 

Jika tujuan olahraga kamu adalah menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh, olahraga sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah sahur.

Hal ini karena di pagi hari, suhu udara masih dalam kondisi segar sehingga tidak akan menimbulkan haus yang berlebihan ketika melakukan aktivitas olahraga.

Komposisi olahraga yang dianjurkan adalah 70 persen kardio dan 30 persen angkat beban.

Mempertahankan kekuatan otot

Jika tujuannya adalah mempertahankan otot, sebaiknya dilakukan pada sore hari sekitar 1,5 jam hingga 2 jam sebelum berbuka puasa.

Jika setelah melakukan latihan ini dirasakan lelah dan haus, tidak perlu khawatir karena dilakukan menjelang waktunya berbuka puasa sehingga apabila terjadi dehidrasi, cairan yang hilang dapat dinormalkan kembali pada saat berbuka.

Komposisi olahraga yang dianjurkan adalah 50 persen kardio dan 50 persen angkat beban.

Meningkatkan kekuatan dan kemampuan massa otot

Jika kamu ingin meningkatkan kekuatan dan kemampuan massa otot, tingkatan olahraga yang dilakukan lebih tinggi dari latihan-latihan lain. Oleh karena itu, sebaiknya olahraga dilakukan setelah berbuka puasa karena latihan ini dirasakan cukup berat.

Lelah dan haus pada menjalankan olahraga tersebut tidak akan terlalu berpengaruh karena orang tersebut masih bisa langsung minum seperti saat latihan biasa. Komposisi olahraga yang dianjurkan adalah 30 persen kardio dan 70 persen angkat beban.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum olahraga di bulan puasa

Olahraga dapat dilakukan dengan durasi antara 30 menit sampai dengan maksimum 60 menit dengan memperhatikan hal-hal berikut:

  • Lakukan latihan kardiovaskular ringan seperti berjalan atau bersepeda. Hal ini dapat membakar kalori dan meningkatkan stamina, meningkatkan fleksibilitas dan detoksifikasi, dan perenggangan otot-otot yang bekerja. Atau lakukan aktivitas latihan otot sederhana seperti latihan otot, push-up, dan sit-up.
  • Minumlah banyak air sebelum berolahraga. Minuman air seperti air kelapa dapat meningkatkan elektrolit dalam tubuh, yang dapat membantu fungsi jantung, saraf, dan otot.
  • Jangan melakukan latihan intensitas tinggi berlebih seperti berlari, stepper, atau mengangkat beban karena dapat menyebabkan cedera sendi atau otot serta menyebabkan komplikasi seperti tekanan darah rendah, hipoglikemia, dan pusing.
  • Jangan melanjutkan olahraga jika kamu merasa lemah, pusing, atau sakit meskipun kamu sudah menurunkan intensitas latihan.
  • Hindari makan-makanan yang digoreng dengan minyak berlebih ataupun makanan berlemak jika ingin olahragamu berhasil.

Setiap orang memiliki riwayat kesehatan yang berbeda-beda. Jika kamu sedang dalam perawatan medis dokter atau memiliki riwayat penyakit kronis, sebaiknya konsultasikan dulu aktivitas fisik dengan doktermu sebelum memulai olahraga saat puasa. —Rappler.com

Sumber tulisan ini berasal dari HelloSehat.com, sebuah situs kesehatan yang menyediakan informasi terpercaya yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!