Presiden Duterte sebut Duta Besar Amerika Serikat gay

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Presiden Duterte sebut Duta Besar Amerika Serikat gay
Pemerintah Amerika Serikat meresponsnya dengan memanggil Wakil Duta Besar Filipina yang bertugas di Washington DC untuk memberi penjelasan

JAKARTA, Indonesia – Presiden Filipina Rodrigo Duterte memang terkenal dengan gaya bicaranya yang blak-blakan dan nyeleneh. Kali ini, dia mengomentari Duta Besar Amerika Serikat untuk Filipina Philip Goldberg sebagai pria homoseksual.

Hal ini ia sampaikan di hadapan pasukan militer di Kamp Lapu-Lapu di kota Cebu pada Jumat, 5 Agustus. Itu semua bermula ketika dia tengah bercerita mengenai pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry baru-baru ini.

“Kami berbincang dengan Kerry. Dia baik-baik saja, tetapi saya berdebat dengan duta besar mereka, pria homoseksual itu. Brengsek, dia benar-benar mengganggu saya,” kata Duterte.

Ini bukan kali pertama Duterte dan Goldberg bersitegang. Sebelumnya, pada saat kampanye presidensial, Goldberg sempat menyerang pernyataan kontroversial Duterte soal pemerkosaan.

“Pernyataan oleh siapa pun dan di mana pun, yang merendahkan perempuan atau memaklumi isu serius seperti pemerkosaan dan pembunuhan, tidak akan kami sepakati,” kata Goldberg.  Mendengar komentar ini, Duterte meminta Goldberg untuk ‘tutup mulut.’

Kali ini, Duterte terang-terangan menyebut Goldberg sebagai bakla, atau gay dalam bahasa Tagalog. Tujuannya, apa lagi kalau bukan untuk merendahkan dan menghina.

Sebelumnya, istilah yang sama juga pernah ia gunakan saat kampanye presiden. Ia menyebut para kritikus yang meragukan kemampuannya dengan istilah bayot, yang juga berarti gay dalam dialek Bisaya.

Duterte kemudian bercanda kalau menghina Amerika adalah cara untuk mendapatkan uang dari mereka. Sebab, pada akhir pertemuan, Kerry menjanjikan akan menyumbang US$ 32 juta atau setara Rp420 miliar untuk penegakan hukum di Filipina.

“Ini hebat. Ayo hina mereka lagi supaya para orang bodoh ini memberikan uang lagi,” ujarnya.

Panggil Dubes Filipina

Atas pernyataan ini, Departemen Luar Negeri Amerika memanggil Wakil Duta Besar Filipina untuk AS Patrick Chuasoto, di Washington DC pada Senin, 8 Agustus. Sementara, Dubes Filipina Jose Cuisia Jr tidak bisa ikut menghadiri pemanggilan itu karena sudah selesai bertugas.

Direktur media Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Elizabeth Trudeau mengaku sudah mendengar soal hinaan Duterte.

“Kami sudah mendengar komentar tak pantas soal Duta Besar Goldberg. Dia adalah salah satu diplomat senior di AS,” kata dia. Namun, Trudeau menolak berkomentar lebih panjang soal pertemuan dengan Chuasoto.

Dalam pertemuan itu, Trudeau turut menyampaikan kekhawatirannya mengenai aksi pembunuhan terhadap orang-orang yang diduga pengedar narkoba. Berdasarkan data, sejak menjabat sebagai Presiden, sebanyak lebih dari 400 orang yang diduga bandar narkoba tewas terbunuh. Bahkan, stasiun televisi Filipina, ABS-CBN menyebut jumlah korban tewas mencapai 852 orang sejak Duterte menjabat pada bulan Juni lalu. -Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!