Atletico Madrid vs Bayern Muenchen: Die Roten siapkan pembalasan

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Atletico Madrid vs Bayern Muenchen: Die Roten siapkan pembalasan
Musim lalu, Bayern Muenchen dikirim pulang oleh Atletico Madrid di babak semi final. Kali ini Carlo Ancelotti akan memimpin agenda pembalasan dendam raksasa Jerman tersebut.

JAKARTA, Indonesia — Dari semua pelatih yang masih aktif, hanya 3 yang manajer yang pernah meraih Liga Champions lebih dari sekali. Mereka adalah Carlo Ancelotti, Josep “Pep” Guardiola, dan Jose Mourinho. 

Namun, hanya Ancelotti dan Guardiola yang musim ini tampil di Liga Champions. Sementara itu, Jose Mourinho masih harus bertugas membawa kembali Manchester United ke ajang sepak bola paling bergengsi di Eropa tersebut. 

Di antara dua nama tersisa tersebut, praktis hanya Ancelotti yang paling berpengalaman di Liga Champions. Jika Guardiola hanya meraih dua gelar Liga Champions, Ancelotti menjadi yang terbaik di benua biru dengan raihan 3 gelar Liga Champions. Dua kali diraih bersama AC Milan sekali dengan Real Madrid.

Karena itulah, prediksi tim favorit juara di Liga Champions ini mengarah ke Bayern Muenchen. Bukan hanya faktor pelatih yang saking seringnya menjuarai Liga Champions sampai disebut Mr. Champions. Tapi juga faktor tradisi Bayern yang kuat dalam perburuan Si Kuping Besar—julukan piala Liga Champions. 

Pengalaman Don Carletto—sebutan Ancelotti—jelas jauh lebih matang dibanding Diego Simeone. Simeone boleh menepuk dada karena membawa Atletico Madrid ke partai puncak Liga Champions. Tapi dua-duanya juga gagal di tangan musuh yang sama: Real Madrid. 

Karena itu, dalam bentrok besar antara dua raksasa Eropa tersebut dalam laga kedua grup D Liga Champions, Kamis, 29 September, tim berjuluk Die Roten itu berada di atas angin. Mereka akan bertandang ke Vicente Calderon, kandang Atletico, dengan pasukan komplit.

Jerome Boateng dan Arjen Robben sudah kembali ke tim dengan kondisi yang bugar. Begitu juga Arturo Vidal dan Franck Ribery. Dua pemain utama tersebut bahkan dalam kondisi sangat prima karena sengaja disimpan di laga terakhir Bundesliga. 

Kepercayaan diri Philipp Lahm dan kawan-kawan juga sedang melambung tinggi setelah mereka mencatatkan streak alias kemenangan beruntun sepanjang 7 kali di semua ajang. Itupun dengan agresivitas yang sangat tajam. Mereka mencetak 25 gol dalam 7 laga dan hanya kebobolan 2 gol. 

Semangat balas dendam

Situasi tersebut berbalik dengan kondisi tim tuan rumah. Los Rojiblancos bakal menjamu tamu dari Jerman dengan skuat yang pincang. Gelandang Augusto Fernandez dan bek Gimenez bakal absen. Diego Godin yang kehilangan duet di jantung pertahanan bakal diberi pengganti dalam diri Stefan Savic. 

Savic jelas bukan pengganti sepadan Gimenez. Namun, dia memastikan bahwa pertahanan timnya bakal kuat menahan gempuran penyerang Bayern. “Saya akan berduet dengan Godin. Salah satu bek terbaik dunia,” katanya seperti dikutip Marca

Selain faktor skuat, situasi Atleti lebih sulit karena kiprah mereka tidak meyakinkan di Primera Division. Dalam 6 laga, hanya separuh yang berakhir dengan kemenangan dan separuhnya lagi seri. 

Namun, dengan situasi di atas kertas yang lebih mengunggulkan Bayern, bukan berarti Ancelotti bakal mudah meraih kemenangan. Sebab, Atleti musim lalu adalah pengganjal Bayern di Liga Champions. Mereka mengirim pasukan yang kala itu dipimpin Pep Guardiola pulang. 

Guardiola yang terobsesi pada penguasaan bola harus melihat timnya gagal setelah Simeone memainkan sepak bola bertahan dengan serangan balik cepat. Jika Ancelotti tidak menyiapkan strategi khusus untuk membongkar pertahanan Gabi dan kawan-kawan, kejadian musim lalu itu bisa terulang. 

“Rasanya kami tidak memiliki masalah dengan gaya permainan Simeone. Saya justru menyukai permainan mereka,” kata Ancelotti

“Permainan Atletico cukup jelas. Pertahanan mereka sangat solid dan organisasi permainan mereka rapi. Saya tidak yakin bahwa kami punya banyak keunggulan dalam laga ini tapi yang saya tahu kami berada dalam kondisi puncak,” mantan pelatih Chelsea tersebut menjelaskan. 

Di kubu sebelah, Simeone tak mau banyak berkomentar. “Kita akan melihat semuanya di lapangan. Kata-kata tidak lagi penting. Yang penting adalah tindakan,” katanya.—Rappler.com

 

 

 

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!